Sabtu, 31 Desember 2016

Pernah memikirkan tentang sistem penghitungan tahun? Penentuan masehi? Aturan penanggalan? Dan kenapa ada masehi dan sebelum masehi? Bagaimna penetapannya? Apa yang menyebabkan aturan tersebut disepakati sampai hari ini?

Penasaran? Samaaaa 😂

Dalam bahasa Inggris atau buku sejarah yang saya punya, sebelum masehi sering juga ditulis sebagai BC yaitu Before Christ.
Hasil gugling, masehi itu ditetapkan saat hari kelahirannya Isa Al-Masih.
Tapi kan hari natal diperingati sebagai hari kelahiran yesus~
Jadi penghitungan ini kurang kredibel lah ya. Hasil gugling saya juga mengatakan kaya gitu.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Dulu, bulan itu cuma ada 10, lalu bertambah dua menjadi dua belas.
Pernah denger Julius Caesar?
Nah dia ini banyak mengatur tentang kalender. Hasil gugling lagi, pada zamannya Julius Caesar ini, sempat menerima anjuran ahli perbintangan Mesir untuk memperpanjang tahun 46 SM menjadi 445 hari dengan menambah 23 hari pada bulan Februari dan menambah 67 hari antara bulan November dan December.

Saya jadi meragukan perhitungan masehi~

Lalu pas saya ngebahas confusius yang hidup 2000an tahun SM bener 2000tahun yang hitungannya kaya sekarang gak ya?

Nah jadi penghitungan diatas disebut sebagai kalender Julian.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Terus sekarang pake kalender yang mana?

Hasil gugling lagi nih ya 😂
Katanya pake Gregorian Calendar. Hasil dari Wikipedia yang bahasa Inggris, *kata dosen saya, Wikipedia bahasa Inggris bisa dijadikan sumber karena biasanya ditulis dengan referensi yang dapat dipercaya.*

Gregorian calendar adalah penyempurnaan dari kalender Julian. Kalender Julian ini menetapkan bahwa satu tahun ada 365, 25 lalu diubah jadi 365.2425 hari. Penghitungan ini juga didasarkan pada penghitungan hari paskah.

Gregorian calendar ini ditetapkan pada 1582 oleh Paus Gregory XIII. Dan tau gak, pada saat itu gak semua negara di Eropa menggunakan penanggalan tersebut. Baru pada 1900an hampir seluruh dunia menggunakan penanggalan ini sebagai penanggalan resmi.

Tapi pada akhirnya semua agama menggunakan penanggalannya masing-masing, dan yang gamau pusing, tinggal terima jadi 😂😂😂
*Kaya saya heuheu.

Source nya cuma dari gugel, itu pun random, dan mayoritas dari blog blog orang, hehehe.
Saya cuma penasaran aja, yang juga penasaran silakan gugling atau cari bukunya aja, tapi pasti kalian akan menemukan bahwa kalender itu adalah sesuatu yang rumit ~

Btw, its just a calendar. the point is, how do you spend your time. Is it useful or wasted. Prepare your "last day" it would come very soon.

Senin, 26 Desember 2016

Kamu pernah merasakan rindu pada sesuatu atau seseorang yang bertemu dengannya pun tidak pernah. Mendengar suaranya, melihatnya, mencium baunya, tidak pernah. Kamu pernah merasakan rindu yang seperti itu?

Sekali waktu kita memang harus berfikir, merasakan apakah benar ketika ditanya "cinta kah kamu kepada Rasulullah Muhammad shalallahu alaihi wasallam?" Lalu kita menjawab ya tanpa pikir panjang. Seolah kita tau bagaimana rasa cinta itu.

Saya pernah, mengatakan ya karena mencintai Rasulullah itu hukumnya wajib. Rasulullah adalah segalanya, lalu bagaimana mungkin saya mengatakan tidak atau tidak tau ketika ada yang bertanya "cinta kah kamu kepada Rasulullah."

Namun, ketika saya ikut sebuah training kemudian trainernya memerintahkan saya untuk membayangkan saya berada di tengah-tengah surga, lalu berjalan menyusuri sungai, menuju si pemilik telaga. Meminta izin untuk diberi minum. Lalu si pemilik telaga memberikan air itu kepada kita dengan tangannya sendiri. Dan itu adalah Rasulullah dan telaganya. Rasulullah memberikan minum dengan senyum terbaiknya, kerinduan yang lama terpendam kepada umatnya. Ya Allah...

Hari itu saya tau bagaimana rasanya rindu, cinta dan ingin bertemu Rasulullah.

Awalnya, saya pikir cinta bisa dengan hanya sekedar cinta. Tapi bagaimana mungkin mencintai yang dikenal saja tidak. Lalu saya mulai membaca shiroh nabawiyah, kisah Rasulullah, sahabat, pejuang Islam. Dan semakin membaca, justru kerinduan dan rasa cinta itu semakin muncul, membuncah bahkan berujung air mata. Sekali waktu, saya kehilangan rasa cinta, lalu saya membaca lagi, kemudian saya jatuh cinta lagi.

Ya Rasulullah, izinkan saya untuk tetap mencintaimu.

Sering saya berfikir, manusia di bumi ini sungguh banyak. Yang Islam pun tak sedikit. Yang mau berdekatan dengan Rasulullah di surga nanti bukan hanya satu dua orang, tapi semuanya. Bahkan yang tak pernah sholawat pun ingin bersama Rasulullah. Jika cinta kepada Rasulullah saja dengan kadar seadanya, lalu bagaimana dengan posisi "kamu akan bersama yang kamu cintai di akhirat."
Lalu sahabat sahabat Rasulullah yang telah didoakan oleh Rasulullah untuk bersama dengan Rasulullah di akhirat.

Lalu dimana posisi saya?
Sekalipun di surga, apakah bisa bertemu dan bersama sama dengan Rasulullah?

Terlalu banyak yang perlu dibangun. Tentang cinta, tentang kebersamaan agar selalu bersama dengan Rasulullah di dunia dan di akhirat.

Semoga, kita selalu cinta dengan yang cintanya tak pernah habis kepada umatnya, aamiin.

Buku ini bagus untuk meningkatkan rasa rindu, mempersiapkan diri agar menjadi cinta dan rindu kepada Rasulullah sepanjang waktu. Dan mempersiapkan diri berebut posisi dengan para sahabat Rasulullah yang cintanya nyata telah diuji.

Minggu, 25 Desember 2016

Ceritanya ka ana lagi bikin kue, saya lagi nyapu. *Gausah dibanding bandingin lah ya*

Terus ka ana minta ke adek saya buat fotoin kuenya.
"Dek fotoin."

"Fotoin ka usna lagi nyapu?"

"Yaiyalaaah, bumerang dek bumerang" saya ikutan nyaut.

"Mau lu gue bumerang gapake kerudung?"

"Gih dah." *Nantangin, emang hobinya nantangin si. Tapi setelah ngomong ini, saya agak kaget sama apa yang adek saya ucapin berikutnya.

"Ah, gamau juga gue. Nanti gue juga yang kena."

Seketika langsung, cieeeeee. Udah paham nih yeeeee.

Bagi yang gak paham maksud "nanti gue juga yang kena" adalah perempuan itu yang nanggung ada empat. Ayah, saudara kandung, suami dan anak.

Jadi kalo kamu perempuan dan gak menutup aurat, maka empat orang tersebut turut bertanggung jawab atas perbuatan yang kamu lakukan. Kalo kamu laki laki, maka kamu bertanggung jawab atas yang saudara perempuan kamu yang gak menutup aurat.

Serem ya~

Saya juga masih belajar nutup aurat, biar berantem nya di bumi aja, di akhirat udah urus diri masing-masing~

Rabu, 07 Desember 2016

Seringnya kita hanya perlu ikhlas lalu kebahagiaan akan datang. Menerima keadaan lalu kenyamanan akan datang. Memaafkan lalu semua akan terlupakan.

Harusnya memang kita lebih banyak menggunakan pikiran daripada perasaan. Mengedepankan logika daripada rasa ingin dimengerti. Terus bergerak tanpa peduli ada yang tau atau tidak.

Memang jika saja bisa, kalimat negatif harus dihapuskan dari dunia. Agar hati, otak, diri terus mampu menjadi produktif tanpa mengenal kosakata istirahat.

Tak harus ada kata "sesekali kan boleh."
Tak boleh ada kalimat "gantian lah ya masa saya terus."

Kosakata seperti itu, mestinya dihapus. Hilang sampai tak terdengar. Dilupakan tanpa pernah diingat. Seperti itu.

Hahhh manusia.
Sekelas Nabi saja masih terus mengadu.
Sekelas Rasulullah saja menangis tersedu-sedu.
Sekelas Muhammad shalallahu alaihi wasallam saja berjuang sampai darah di tangan membeku.

Lalu kamu diri yang hina mencoba mendapatkan posisi ternikmat? Terenak? Tanpa uji?

Seringnya kita hanya perlu ikhlas lalu kebahagiaan akan datang. Menerima keadaan lalu kenyamanan akan datang. Memaafkan lalu semua akan terlupakan.

Sabtu, 03 Desember 2016

Saya mau cerita dikit.
Anak organisasi pasti paham lah ya suka dukanya ngadain anak acara, dan apalagi yang menggalaukan saat mengadakan acara kalo bukan dana. Tau lah ya rasanya 😅
.
.
Saya mau cerita, ini ceritanya saya kerjanya serabutan, pas lagi megang uang, gataunya di hari H itu, uang yang ditangan saya tinggal sedikit, gak cukup buat isi saldo pulsa, buat dijual lagi. Cukup si, cuma nanggung aja kalo ngisi cuma segitu.
.
Ini kejadian nya beberapa hari lalu, terus saat lagi ngobrol dan muter otak gimana caranya biar bisa isi saldo, tiba tiba ada sms di nomer simpati saya.
.
Tau gak isinya apa?
Iya, ini yang ada difoto.
Kaget lah ya. Kaget banget. Ini gimana masa tiba-tiba saldo keisi tapi pas gak ngapa-ngapain? Saya tanya kesana kemari, akhirnya ketemu bahwa itu yang ngirim abang produsen saldo saya yang dulu.
.
Dan tau gak, setelah temen saya tanyain ke abangnya, eh abangnya bilang emang dia yang ngirim. Terus katanya juga abangnya dapet untung.
.
.
Bingung? Sama.
Gimana ceritanya bisa dapet untung setelah ngirimin saya saldo 100rb? Padahal saya gabayar 100rb sama sekali😅
.
.
Sampailah saya pada kesimpulan : pertolongan Allah gabisa pake logika akal, paham? Saya yang dapet untung, abangnya yang dapet untung, emang gamasuk akal gimana caranya. Makanya, ini Allah langsung yang turun tangan. Paham kan?
.
.
Pokoknya Allah mah ya tau aja apa yang hambaNya butuh.
Alhamdulillah.

Selasa, 22 November 2016

Diet.

Guys, since some people was telling me that I put on more weight, i guess i have to do things that can makes me lose my weight.

So this is the feeling when you're preparing to do diet. Omg, i still can't believe that I'm going to do it.

Thanks to all of you guys to remind that I'm big enough to be thin. Huft.

Remember, i was writing in this blog about how to losing weight, but then I'm just not so sure about what I'm going to do.

Maybe,
The first one is I'm going to do some exercises every morning after wake up and every night before sleep. Thats a must.

Second, i hope I'm not lazy enough to go outside and jogging for twenty minutes or more maybe and also doing some exercises also.

And maybe I will stop taking my dinner. So all of you have to stop ask me to eat every night until i feel better.

You know guys, I'm starting missed the way i hope i can put on more weight. And now i hope i can go back to feel it :"

Pssst. Kidding.

Rabu, 09 November 2016

Another project i made

Well since my blog is too long not getting any post. So i decided to write down books which i have read. Even only in some paragraph. Hopefully it will makes me memories things better and help you all readers too find out what's the book talk about is.

So, enjoy reading!

Senin, 07 November 2016

Wanita

Dulu, pada zamannya, sebelum Islam masuk, dunia sepakat bahwa wanita adalah makhluk yang hina. Keberadaannya hanya untuk pelayan lawan jenisnya.

Dulu, dulu sekali, bayi perempuan dianggap aib. Kelahirannya mengundang malu sekeluarga. Seandainya saja makhluk bernama wanita tak pernah ada....

Dulu, dulu sebelum suara kesetaraan bergaung dimana-mana, tak ada satu wanita yang boleh menuntut ilmu. Kebodohan adalah tahtanya, dapur kasur sumur adalah istananya.

Lengkap sudah, kehinaan, kerendahan yang disepakati seluruh manusia tanpa sebuah musyawarah.

Wanita adalah makhluk hina.

Kemudian Islam datang, walaupun belum merata, namun wanita akhirnya memiliki tempatnya.

Ibu, ibu, ibu.

Bahkan tingkatan tertinggi dari manusia yang paling harus dihormati adalah wanita. Rasulullah, makhluk yang pertama dan utama yang mengatakannya.

Namun hari ini, ketika sebuah kata yaitu wanita harus diikuti dengan kata "cantik" dibelakangnya, saya menemukan bahwa menjadi wanita tidak semudah itu.

Terlebih lagi ketika ada embel embel alis sempurna, lipstick merah merona, wajah bersih tanpa noda, ah rasa rasanya hari ini terlalu banyak aturan untuk jadi wanita.

Padahal, wanita, cantikmu mahal, hanya untuk yang halal.
Bukan fisikmu, tapi akhlakmu.
Bukan yang terlihat, tapi yang tersembunyi.
Bukan dikenal penduduk bumi, tapi penduduk langit.

Lalu wanita, karena tujuanmu bukan dunia, tak berarti keindahanmu kini hanya fatamorgana. Tetaplah indah, karena Dia menyukai keindahan. Tetaplah menjaga, karena Dia cemburu jika kamu kemana mana.

Percantik dengan akhlak.
Jadi perhiasan dunia dengan menjadi wanita sholehah.
Dekati Dia agar sempurna hidupmu.

#ntms

Minggu, 25 September 2016

Selamat Malam

Bukankah lebih indah terkurung dalam keterpisahan, tapi bayangan tentangmu menetap disini, berbaring nyaman di taman jiwaku.

-Konspirasi Semesta-

Selamat berkonspirasi, kamu.
Menipu diri, juga hati.
Melarang mata walau harapkan jumpa.
Mengikat hati walau rasa itu tak juga mati.
Mencoba mencipta jarak dengan alasan demi menjaga.

Berpisahlah, bagi yang bersama.
Terpisahlah, bagi yang tak seharusnya bersama.
Jarak bertugas untuk menjaga.
Waktu berikan kesembuhan untuk hatimu.

Malam nanti, di sepertiga yang terakhir, mengadulah padaNya.
Temui aku disana. Minta aku disana. Jemput aku dengan doa doa.
Langitkan namaku, karena aku juga, sedang melangitkan namamu.

Selamat sabtu malam,
Selamat malam minggu,
Selamat merayakan malam, dengan yang halal.

Rabu, 21 September 2016

Resep : Es Krim

Taraaaaaa!

Hai Moms, kalo anak anaknya suka jajan eskrim, tiap diajak jalan maunya eskrim, ku ada resep nih murah, hemat, banyak, enak lagi. Asiiiik. Bikin es krim sama si buah hati juga gak kalah seru~

*udah kaya orang orang yang punya acara masak belom? Hehehe.

Bahan bahannya
1 butir telor
1 kaleng susu putih
3 sendok makan tepung maizena
1 sendok makan sp
2 kaleng air putih *pake bekas kaleng susu aja*
Pewarna makanan
Vanili sedikit

Cara membuat
1. Masukan telor susu air tepung jadi satu, kocok rata
2. Taro atas kompor sampe meletup letup. *gausah kelamaan moms, nanti gosong. Makanya air putihnya langsung pake yang mateng ya*
3. Taro wadah, masukin dalem kulkas, diamkan selama enam jam.
4. Setelah enam jam, dikeluarkan dari kulkas, kemudian di mixer sambil masukin sp yang udah cair, vanili sama nanti paling akhir baru deh kasih pewarna.
5. Mixer 30 menit untuk hasil yang banyak, mau lebih banyak lagi, mixer 30 menit lagi nanti da ngembang.

Gitu moms, rasanya Alhamdulillah.... Karena belom punya anak, yang nyobain ibu dan adek ku Alhamdulillah katanya gabeda jauh sama yang dijual di sebelah. Wiiih~

Es krim perdana dan rasanya aseeek. Susu putihnya bisa loh diganti ganti pake susu favoritnya si buah hati. Gitu~

Mudah mudahan bisa hemat dan sehat ya moms :D


*ini asli bikinan saya loh, resepnya dikirimin kakak saya, dia nemu di fb orang heuheu

Rabu, 14 September 2016

Testimoni : Rano's Car

Utang Tulisan.

Ini kali kedua saya menggunakan jasa Rano's Car untuk megantarkan hal hal yang saya butuhkan. Kali pertama adalah pada awal agustus ke Soekarno-Hatta. Hari itu saya mengantar kakak dan anaknya (baca : keponakan saya) yang mau pulang ke kalimantan. Alhamdulillah, sepanjang perjalanan keponakan saya itu tidur. Berangkatnya memang pagi, sekitar jam lima. Alhamdulillah, rano on time. Sepanjang perjalanan berangkat aman damai sejahtera, bahkan Rano juga mau diminta buat nunggu buat nganter saya pulang lagi. Ganyampe setengah jam, saya udah balik ke mobil lagi. Dan diperjalanan bersahabat sekali, obrolannya kesana kemari. Ya gak boring lah~

Kali kedua, ketika harus bawa komputer ke kampus, saya mikir mudah mudahan Rano bisa nganter lagi. Alhamdulillah, pas dihubungin dan dianya oke, besoknya langsung berangkat. Komputer saya aman, oke, gak kebanting sana sini, dibantuin ngangkat juga lagi sama rano. Dan lagi lagi obrolannya kesana kemari. Gak boring lah.

Sebenernya rano itu minta foto bareng pelanggan aja, tapi saya ngasih tulisan testimoni naik Rano's car aja karena pas yang pertama lupa foto bareng heee.

Jadi gitu, kalo butuh apa apa buat nganter, coba ngubungin Rano siapa tau Rano bisa nolongin.

*btw kata rano saya pelanggan setia wkwk.

Sabtu, 10 September 2016

ini, penting!

Kalau makan, habiskan!

Tau kucing? Iya, hewan yang selalu kita usir saat lagi makan. Enak enak gigitin ayam, eh kucing main dateng aja. Bikin nambah kesibukan saat makan : ngusir kucing.

Kita nih, manusia, kadang suka lupa sama yang namanya bersyukur. Bisa makan, bisa minum, bisa ngemil, tapi suka lupa sama yang namanya bersyukur. Bersyukur itu gak sesederhana "Alhamdulillah udah kenyang..." atau "Alhamdulillah, masih bisa makan."

Iya, itu bener. Itu pun harus dilakukan. Tapi bersyukur gak sesederhana itu. Suatu ketika, Rasulullah ditanya sama Aisyah ra, kenapa rasulullah masih sholat, ibadah, padahal udah dijamin surga. Terus kata Rasulullah apa? "Emangnya saya gaboleh jadi orang yang bersyukur?"

Kira kira dialognya gitu.

Nah, terus kalo urusan makan memakan gimana? Ya kalo makan abisin!
Saya geregetan banget sama orang yang makannya gak abis. Yang gabisa makan tuh banyak. Yang mau makan masih ngais tempat sampah tuh gak susah ditemuin. Eh kita seenak jidat abis makan satu dua suap bilangnya kenyang tapi abis itu jajan pop es. Ampuuun dah.

Itu nasi, harus abis. Kita gatau berkahnya Allah ada dinasi bagian mana kan. Heh, Rasulullah aja ngebersihin jarinya pake lidah ya kalo abis makan. Terus kita gegayaan pake piso ama garpu abis itu makannya gak abis, iyeuh. Rasulullah malu gak ngebersihin jarinya pake mulut? Enggak tuh, malah jadi pahala kalo diikutin umatnya. Emang gitu, kita gatau berkahnya dibagian mana.

Bersyukur kek bisa makan T.T
Ya kalo tau itu porsinya kebanyakan, kan bisa berdua temen. Kalo temennya gamau, ya pinter pinter dipisahin, mana yang mau dimakan sekarang, mana yang mau dimakan nanti. Tapi inget, harus abis, harus bersih.

Itu nasi, tanggung jawab kamu. Mau gak mau, harus abis.

Cerita dikit, saya nih berkali kali diceramahin di rumah gara gara udah gede tapi makannya gak abis. Biar mau ngeles ini itu ya tetep aja. Kalo dipikir pikir ini tuh urusan keberlangsungan Allah nanti masih mau ngasih kita rizki atau engga.

Jangan karena didompet masih ada lembaran merah, di atm angka nol nya masih bederet panjang terus bebas bisa pesen ini itu tapi makanan gak abis. Nanti kalo Allah marah terus kita gak dikasih rejeki lagi gimana? Kata Allah nanti, "ah kamu aja gak bersyukur. Nasi tinggal sebutir aja males masukin mulut, ngapain dikasih lagi. Biar aja tau rasa."

Makanya, bersyukur kalo bisa makan. Caranya? Abisin. Tuh liat kucing, udah kita usir usir sok belaga makanannya milik kita, eh gataunya kita makan aja gak abis. Cape deh.

Kalo ada acara ini itu, sebenernya males juga makan sepiring berdua atau senampan berlima, pasti nih ya orang orang sebelum nasinya abis udah pada kaburan. Males nyuci bekas. Saya pengen ngabisin nasi sampe abis ya gimana bekas tangan orang masuk mulut terus kemana mana………… jadi ya gitu.

Minimal niatin dulu, makanan harus abis, biar berkah. Pelan pelan ngabisinnya. Ngambil nasi jangan banyak banyak. Sekalian bilang sama mbaknya "setengah aja ya mba nasinya."

Kalian tau paskib? Tau kan yang kalo makan diputer puter dulu ke temen lain? Lagi nyuap ke mulut eh abis itu puter lagi? Belom lagi kalo tu makanan racikan senior. Harus abis sampe butir terakhir. Harus jilatin tangan kalo bisa sampe kinclong. Belom lagi kalo makannya lama disuruh push up dulu.

Mau kaya gitu?
Harus digituin dulu biar makannya abis?
Harus digituin dulu biar bersyukur?

Kalo enggamau ya diniatin, dipraktekin.
Saya gak selow nih urusan beginian. Banyak yang gak bisa makan, eh kita malah gak bersyukur bisa makan banyak.

Eh apalagi sama yang sok sok an susah makan. Saya ya, paling males disuruh dan nyuruh orang makan. Soalnya dulu di sekolah kesadaran makannya tinggi. Kamu gak makan ya bagus, kita bisa makan banyak. Gak ada tuh acara bujuk rayu nyuruh makan. Gausah deh ngerepotin orang lain pake acara males makan.

Saya juga seneng basa basi minta ditanyain udah makan apa belom. Tapi ya kalo saya belom makan ya gausah disuruh makan, apalagi kalo kamu yang nyuruh itu lagi makan. Saya makannya banyak. Kalo saya lagi kesel, sampe kamu kamunya juga bisa saya makan. Gitu.

Buat orang orang yang juga susah makan. Ya itu perut kamu. Itu badan kamu. Kalo nanti diakhirat badan kamu lapor ke Allah gara gara di dzolimin karena kamu gamau makan, jangan salahin saya ya. Itu urusan kamu, badanmu, sama Allah. Udah. Saya cuma sampe level ngingetin, ngajakin, doain. Selebihnya, dah, semoga kita masuk surga. Semoga Allah ridho.

Maap kalo keliatannya gak nyantai, tapi emang gak nyantai. Sama, saya juga masih berusaha supaya bisa makan abis, bersyukur dan bikin Allah cinta sama saya. Mudah mudahan bermanfaat, tulisannya nyentil kalo perlu ngenusuk hati paling dalem, abis itu berubah. Percuma dibaca kalo gak praktek. Malu sama kucing yang makannya abis.

Selasa, 06 September 2016

You won't believe what I've just done just a moment ago.
Kegalauan saya dihabiskan dengan soal 100 dalam waktu 60 menit. Ternyata gak beneran 60 menit. Gak seekstrim pikiran saya lah. Dan soalnya gak kaya yang udah saya gugling semalem. Sama si, 100. Tapi listeningnya ini 40, expression nya 40, fill in the blank conversationnya 20.

Dari sekian banyak soal itu, menurut saya, gak ada yang susah. Cuma gangerti aja. Apalagi listeningnya~~~

Lagunya bcl yang ost habibie ainun aja saya mesti gugling dia ngomong apa biar bisa nyanyiinnya, apalagi yang begini XD

Ya nomer satu sama dua cukup clear lah, beberapa lainnya ada juga yang clear. Tapi ya gimana, vocab saya kurang banyak, jadi banyak yang kedengerannya kaya ngoceh ngoceh doang. Untungnya gak ada sistem minus, jadi ya yang penting ke isi hehe

Setelah liat soal soalnya, saya mikir, ya bener juga si soalnya begini. Saya kan ngambil kelas conversation. Tapi next, mesti banyak banyak praktek speaking, writing, listening.

Ini tulisan pasca tes hari sabtu kemaren. Sekarang selasa berarti besok pengumuman hasilnya. Ada di grade berapa kah sayaaaa?


Jumat, 02 September 2016

…………

Saya gatau lagi, tapi ini perlu diceritain daripada dipendem sendirian.
Jadi, setelah tau ada sepupu saya yang dapet lpdp ke belanda, iya bener mba. Saya termotivasi buat ngelakuin hal yang sama. Yah, sekolah setinggi langit lah, belajar terus sampe liang kubur. Seengganya, anak saya berhak dapet ibu cerdas. Ibu saya berhak dapet anak cerdas.

Oke ini kemana mana.

Jadi, kalian tau, modal keliling dunia adalah bahasa inggris. Setelah menunda bertahun tahun untuk les bahasa inggris, akhirnya Allah ketuk hati saya dan…………besok saya placement test di LIA Galaxy. Jadi, belajar harus setinggi Langit, makanya saya daftar di LIA Galaxy. Oke, gajelas.

I'm nervous.
*nginggris dikit gapapa ya wk

Akhirnya saya gugling tentang placement test di lia dan yak ada berbagai curhatan orang orang di blog mereka, dan saya pun gamau ketinggalan buat curhat di blog hehe

Hasil dari gugling, saya dapet informasi :
1. Jumlah soal 100
2. Waktu yang diberikan 60 menit
3. 25 soal listening
4. 25 Soal grammar
5. 25 soal vocab
6. 25 soal cerita

Dan saya terakhir belajar bahasa inggris waktu mau UN SMK, itu berarti 3taun lalu………oh my………
Sisanya ya dengerin lagu sama sok nginggris gitu.

Tapi ya………bismillah.
Mau masuk level mana juga in syaa Allah, Allah lebih tau mana yang baik buat hambaNya. #ea

Oiya saya ngambil kelas conversation, direkomendasiin bapak bapaknya kalo mahasiswa katanya ambil itu aja. Dan saya gataulah, yang penting udah curhat di blog, hehehe


Doain ya.
Ini ikhtiar saya aja, yang bisa ngasih beasiswa, yang ngizinin saya lanjut kuliah lagi ya cuma Allah, tapi kan tugas kita mencoba, secara maksimal, hasilnya terserah Allah.

*saya deg degan beneran

Selasa, 30 Agustus 2016

saudari

Apa yang lebih membuat penasaran dibandingkan bermain teka teki berusaha mencari jawaban atas skenarioNya. Rasanya aku tidak punya jawaban yang tepat kecuali tidak ada. Dia, dengan kehebatanNya memberikan sesuatu dari arah yang tidak diduga duga. Dan Dia memberikan sesuatu sesuai dengan yang menurutNya baik.

Ada berapa juta pertemuan yang terjadi di dunia setiap hari? Lalu dari beberapa pertemuan itu, berapa banyak yang berlanjut menjadi kisah?

Kita memang tak sadar bahwa Langit diam diam membuat alur agar nama kita berada di satu kertas yang sama. Lalu tak hanya berhenti di halaman ke sekian puluh. Tapi berlanjut ke ratusan halaman berikutnya. Dari ribuan pertemuan ku dengan orang orang, dari sekian nama manusia di bumi, Langit memilih kamu untuk dijadikan seseorang yang kupanggil, saudari.

Unik memang, entah darimana kamu tau aku atau aku tau kamu. Lalu tanpa ada yang tau bagaimana awalnya, tiba tiba kita sudah sibuk menyatukan kisah dan berbagi kertas. Untuk ditulisi kisah kita. Ya kan?

Sampai hari ini, ketika hujan turun setengah deras, aku masih bertanya tanya. Dari sekian banyak pertemuan, kenapa akhirnya kamu yang Allah pilih untuk berbagi kisah denganku. Lalu, apa rencanaNya? Dan sampai di halaman berapa kita akan terus berbagi ruang di buku masing masing untuk saling menuliskan nama?

Pasti ada hikmahnya. Kamu tak mungkin datang sendirian tanpa rahasia besar. Dan aku, siap membersamaimu sampai Dia memberikan jawaban atas pertanyaan pertanyaanku.

Ah barangkali, Dia kirimkan kamu untuk jadi penyelamatku di akhirat. Saudariku, cari aku di surga ya? Temukan aku. Pastikan kita saling sapa di surga dengan senyum termanis. Emmm, dengan senyum tanpa khawatir pipi yang seperti bakpau :)

Senin, 29 Agustus 2016

pencari hikmah.

Saya lagi berusaha menemukan hikmah nih. Bukan hikmah yang itu._.

Jadi gini, inget tj priuk - bekasi kan? Iya yang itu. Nah bener, yang saya tulis itu tuh. Beberapa minggu lalu, saya baru dipatahin hatinya sama dia. Karena ternyata dengan teganya, tj yang arah bekasi barat gak berenti di jatibening :"

Disitu saya bertanya tanya. Kenapa ya Allah gak ngasih bekasi barat lewat tol jatibening? Terbersit keinginan buat nanya ke abang abang tjnya. Bang, kenapa gini? Tapi heeee sampe sekarang gak ketanya. Saya sibuk nyari jawaban sampe akhirnya saya nemu beberapa poin.

1. Allah nyuruh banyak olahraga dengan transit transit halte. Karena Allah tau, saya olahraganya cuma jalan kaki aja sama ngejar tj.
Ngejar kamu mah cape hati. #eh

2. Allah mau nyuruh banyakin sabar. Nunggu tj gak selama nunggu kamu kok #plak

3. Biar banyak liat jalan, banyak dapet inspirasi buat nulis deh #ciee

4.

5.

6.

Silakan tambahin sendiri.

Tapi sejujurnya, saya baru tau tj priuk gak lewat jatibening itu saat ada yang ngasih tau kalo tj bekasi barat gak lewat jatibening. Tapi, baiknya Allah itu, dari tanggal 15 saya gapernah nungguin tj yang ke priuk. Mungkin emang udah ada feeling kalo tj priuk gak lewat jatibening lagi. Tapi feeling itu dari Allah heuheu.

Keren ya.

Lebih keren lagi kamu yang mau baca tulisan ini hehe.
Nih, pesen saya.
Segala sesuatu itu terserah Allah.
Segalanya baik, cuma kita gak paham kalo itu baik.
Khusnudzon ke Allah.
Bersyukur sama yang Allah kasih.
Sisanya, yang penting Allah cinta.
Jangan lupa, evaluasi diri.

Mungkin tj bekasi barat gak lewat jatibening karena saya banyak dosanya. Doain ya semoga kita diampunin Allah.

Otw pulang, naik tj arah bekasi timur. Abis lari ngejar tj, Alhamdulillah dapet duduk.
#inipenting

Minggu, 28 Agustus 2016

kue malem senin

Ini kue, adonannya sama kaya kue malem minggu. Cara masaknya sama. Bedanya, kue yang ini udah didiemin seharian. Gataunya dia ngembang. Terus ada request buat dimasak aja.
Testimoninya :
"yang ini enaaak. Kemaren gak kamu diemin dulu kali ya?"

"Didiemin kok. Sampe ditinggal sholat terus pas sholat didoain biar rasanya enak. Optimis. Etapi hasilnya begitu. Yang ini, aku pasrah aja eh hasilnya begini."

Ada yang ingin saya ceritakan. Biar berubah, kadang orang itu perlu didiemin dulu. Gausah ditanggepin. Seringnya, kita usaha keras buat ngasih tau orang, care setengah mati, ngingetin setiap waktu, sampe dibilang cerewet, bawel dkk, tapi hasilnya nihil. Tapi ketika kita pasrah, kita biarkan, kita relain, sampe ke level kita diemin karena udah gamau peduli, hasil akhirnya adalah dia berubah dengan sendirinya ke arah yang lebih baik.

Ya gak?

Emang, hukuman terbaik dan termenyakitkan adalah didiemin. Saya juga, kalo udah diem berarti udah gapeduli. *ceritanya ngasih tau, ini penting, kali aja ada yang penasaran.*

Selamat malam.
Jangan lupa besok senin.
Dapet salam inspirasi dari kue malem minggu. Katanya, yang dibikin dari hati, akan sampai ke hati.

#tulisan ini terinspirasi dari kue#

Rabu, 17 Agustus 2016

17 agustus 2016

Sebelum hari ini mulai lebih panjang lagi, saya mau pamer foto jaman baheula. Ya sekitar enam tahun yang lalu. *mukanya disensor, takut pada terpana*

Setiap memasuki awal tahun ajaran baru, saya selalu inget masa masa sekolah. Setelah MOS biasanya suka ada latihan PBB, yang ujung ujungnya buat 17an. Saya yakin banget, gak semua orang suka paskibra dan segala 'keanehan' cara pembentukan karakternya. Pernah suatu ketika, ada orang yang nanya "ngapain si ikut paskibra? Panas panasan, dimarahin, cape, ujan ujan langsung lari ke tiang bendera, nurunin bendera." dll. Saya gamau jawab itu. Klasik banget pertanyaannya. Udah bukan masanya ngelurusin yang kaya gitu, heuheu.

Saya juga salah satu 'korban' perekrutan 17an itu. Dulu pas SMP masih putih, bersih, polos, pas SMK tau tau item, kucel, belang........balada anak paskib kerudungan. Tapi salah satu hal yang saya suka dari paskib sekolah saya adalah pengibaran 17an ini, perempuan muslimnya pake kerudung semua. Apik tenan kalo diliat. Seragam. Rapi.

Pas tahun 2010 jaman angkatan saya yang ngibarin, pas banget bebarengan bulan puasa. Gimana tuh rasanya :"
Baris, dimarahin, panas, sambil puasa :"
Disini juga tantangannya. Kalo kita balik ke tahun 45, kondisinya gajauh beda, sama sama puasa. Terus puasa mau dijadiin alesan buat gak ngapa ngapain? Buat gak latihan? Gak malu sama Indonesia? Merdekanya aja pas bulan puasa. Gimana kalo pahlawan pahlawan kita mikir, "ah puasa, entar aja berjuang buat merdekanya." think again.

Alhamdulillah, setelah berlelah lelah beberapa minggu, jadilah kita yang item kucel dekil, jadi artisnya.

Alumni alumni paskib dateng banyaaak banget. Bedak, lipstick blush on, keluar semua. Hari itu saya, ehem *benerin kerah* jadi pembawa baki bendera baru, terus setelah geladi bersih, dibriefing lagi sama senior supaya benderanya gak kenapa napa. Ada tiga pengibar, pembawa baki bendera lama, bendera baru sama baki kosong buat nantinya dikasih bendera lama. Setelah dibriefing disuruh lari buat didandanin.

Dateng lah saya ke tempat persiapan. Langsung dibedakin. Hari itu, saya gak ngaca. Gatau bentuk mukanya kaya apa. Cuma setelah upacara dikatain menor-_-

Setelah didandanin, dipakein MPG di dada. Wihhhh rasanya kaya bangga aja gitu. Akhirnya saya masuk kebarisan paling akhir. Sambil diomongin ini itu sama senior, ada kaka fotografer, ka udin, nyamperin. Dialognya gini :

A: namanya siapa?
B : husna ka
A : husna kalo dipanggil nengok ya
B : iya ka
A : husnaa
B : *nengok kanan, senyum*
A : *cekrik* *ngefoto*

Udah tuh, upacara, panjang. Deg degan. Tapi Alhamdulillah lancar. Hari itu saya tau, ngibarin bendera gak cuma sekedar ngibarin. Gak cuma sekedar merah putih, tapi ada segudang makna yang gak mudah untuk dirasain kalo gak mau peka. Anak paskib peka peka loh. Yah, gajuga sih.

Selesai upacara, gak dikit pasukan yang nangis. Beh, haru. Abis itu disalamin sama guru guru, senior senior, temen temen. Dibilangin makasi, bagus, keren. Kita ngibarin bendera bener, dimakasihin loh. Kaya kita abis ngasih sesuatu yang besar gitu ke orang orang. Iya lah, mereka tidur kita baris. Mereka pulang, kita dimarahin. Semacem itu.

Dan setelah kecebur di pasukan 17, akhirnya saya memutuskan buat berenang renang di paskibra. Setelah dari 2010, ini pertama kalinya gak upacara 17an disana. Ada sesuatu yang perlu diurus heuheu.

Ada banyak cara buat merayakan hari kemerdekaan. Ada banyak pilihan agenda buat ngerayainnya. Tapi, merdeka kita gak sekedar 17 agustus. Setelah kata merdeka terucap, tugas kita lebih berat. Mengisi kemerdekaan.

Soekarno pernah bilang, "perjuanganku mudah karena melawan penjajah. Tapi perjuangan kalian sulit karena melawan bangsa sendiri."

Semenjak kesadaran untuk merdeka secara nasional hadir, kalo diitung dari lahirnya budi utomo, cuma butuh 37 tahun untuk merdeka. *tanpa menghitung usaha sebelum kebangkitan nasional*
Setelah 71 tahun merdeka, apa bedanya? Banyak, perubahan kearah yang lebih baik gak sedikit, pun dengan kemunduran tetap terjadi juga. Tujuan negeri kita "mencerdaskan kehidupan bangsa" belum tercapai. Karena yang mau dicerdaskan adalah kehidupannya, bukan otaknya, bukan uangnya, tapi kehidupan. Kehidupan itu mencakup seluruh aspek. Iya kan?

Saya pesennya gini, kita ini cuma rakyat yang kalo kata orang orang atas mah tujuan mereka kerja ya buat kita. Kalo kita gak ngerasain perubahan positif atas kerjaannya mereka, jangan cuma kritik aja. Kata presiden kalian, kerja kerja kerja. Kerja dulu baru dapetin haknya. Kalo bisa, lakukan aksi nyata. Kalian gak suka dengan model pendidikan yang aneh aneh? Jadi guru, jadi kepala sekolah, benerin yang ada di sekitar kita dulu. Gak suka wilayahnya kotor, banjir, bau? Bersihin, ajak orang orang kerja bakti. Jadi RT, RW biar bisa gerakin warga.

Hidup kita gabisa cuma minta A kemudian dapet semua. Gabisa. Mau apa apa, usaha. Gabisa diem diem aja. Gitu.

Jadi serius ya tulisannya~
Intinya gitu, hehe.
Jangan lelah buat ngisi kemerdekaan. Selalu cerdas, selalu semangat, selalu bermanfaat.

Ditunggu tulisan tulisan tentang kemerdekaannya ya temen temen.

Senin, 08 Agustus 2016

bersyukurlah, maka Allah tambahkan nikmatmu

Saya pernah suatu kali minjemin buku ke perpustakaan "dadakan" yang diadakan oleh salah satu organisasi. Alhamdulillah, novel novel, tips, hadits bisa kebawa beberapa buah walaupun sebenernya berat nentengnya. Dari beberapa buku itu, ada yang beli dengah harga asli, diskon, terus ada juga yang dikasih hehehe. Dan qodarullah, dua buku yang dikasih itu gak balik ke tangan. Semoga dimanapun buku itu berada, selalu bermanfaat.

Sedih ya, namanya buku bagus kalo gabalik ya sedih. Tapi ya ikhlas aja, semoga orang orang juga mengikhlaskan barang barangnya yang belom saya balikin hehe.

Ketika telah saya lupakan cukup lama...... Taukah kamu apa yang terjadi selanjutnya?

Masih inget gak saya pernah share ada yang mau ngasih buku? Nah itu, manusia kiriman Allah itu ternyata gak cuma ngasih dua buku itu ajaaaa. Yaampun. Tapi ada enam buku!

Waw.
Keren.
Dan kalian tau, dua buku yang dikirimin itu, serinya sama salah satu buku yang gabalik ke tangan pas dipinjemin buat perpus.
Ya Allah.
Hari itu, saat saya nerima bukunya, saya langsung inget itu buku. Gangerti lagi sama Allah. Saya kan ikhlas, gak minta ganti, eh malah Allah kasih banyak. Ma syaa Allah...

14.Ibrāhim : 7

وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ

Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat."


Ayat ini sedikitnya ada dua hal yang Allah sampaikan. Yang pertama, bersyukur Allah tambahkan nikmat. Yang kedua, jika ingkar maka azabNya Allah sangat berat.

Serem sebenernya ayatnya. Makanya kita mesti pandai pandai bersyukur. Khusnudzon aja sama Allah. Siapa tau aja buku buku saya yang gabalik akhirnya lebih bermanfaat dibanding sama saya. Ya gak?

Susah emang buat tetep khusnudzon atas segala sesuatu, tapi in syaa Allah bisa kok. Udah gitu, kalo udah bisa bersyukur akhirnya Allah kasih lebih deh. Ini saya minta ke Allah bukunya cuma dua, eh dikirimin enam. Gratis. Dianterin barangnya sampe rumah dengan selamat. Saya cuma doa aja. Allah... Gimana ya bisa diungkapin rasanya hehe.

Mumpung sekarang lagi ujan, banyak banyakin doa. Salah satu waktu terbaik buat doa adalah saat hujan turun. Semoga Allah kasih kita semua, hamba hambaNya kepandaian untuk selalu bersyukur. Kemampuan untuk khusnudzon.

Aamiin :)

Minggu, 31 Juli 2016

Catatan Penghujung Juli : Tentang Alis

Alis.

Malam ini, sebelum tidur saya ngobrol sedikit sama ibu. Saat obrolan hening sejenak dan mata belum mau ditutup, saya pandangi wajah ibu saya. Ada yang aneh selepas nikahan kakak kemaren.

"Ibu alisnya aneh banget. Sedikit gitu doang."

"Tau nih, sama tata rias nya dikerok kemaren, gak izin lagi. Hemm."

"Iya, dikira orang suka dandan semua kali ya bu, sempet urus alis sebelum kemana mana."

"Iya nanti kamu jangan mau alisnya dicukur ya."

"Iyalah, alisku udah bagus~
Tumbuh gak si bu nanti alisnya?"

"Ya tumbuh dong."

Selesai. Otak saya langsung jalan kemana mana. Pertanyaan tentang alis yang tumbuh gak si bu itu jujur, saya gatau, dan mendengar jawaban ibu adalah ya, saya makin makin bingung.

Kenapa alis gak numbuh saat dia telah sempurna, tapi tumbuh saat dia abis dikerok? Terus apa nanti saat dia udah kembali ke bentuk awal, gak akan ada tumbuh lagi? Hemmm.

Gimana kalo alis kaya rambut yang selalu tumbuh? Apa jadinya? Gimana bentuknya manusia nanti? Berat gak ya rasanya?

Saya aneh ya mikirin beginian, hehe.
Engga, cuma lagi mikirin. Betapa hebatnya Allah nyiptain manusia dengan sempurna. Sampe ke alis pun, biar manusia cukur, Allah tetep balikin ke bentuk semula yang paling sempurna. Ciptaan Allah yang paling baik, paling indah, manusia cuma sok tau aja kalo itu indah. Iya gak?

Terus coba bayangin. Gimana kalo alis tumbuh terus? Untung aja Allah mau ngasih yang pas alisnya, yang mana ukurannya. Coba kalo Allah gak peduliin kita, asal jadi nyiptainnya. Hemmm.

17.Al-Isrā : 70

وَلَقَدْ كَرَّمْنَا بَنِي آدَمَ وَحَمَلْنَاهُمْ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ وَرَزَقْنَاهُمْ مِنَ الطَّيِّبَاتِ وَفَضَّلْنَاهُمْ عَلَىٰ كَثِيرٍ مِمَّنْ خَلَقْنَا تَفْضِيلًا

Dan sungguh, Kami telah memuliakan anak-cucu Adam, dan Kami angkut mereka di darat dan di laut, dan Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka di atas banyak makhluk yang Kami ciptakan dengan kelebihan yang sempurna.

Banyak banyak bersyukur diciptain jadi manusia. Jangan bikin ulah. Terima, syukuri. Allah lebih tau, manusia yang sok tau.
Jangan sampe nanti diakhirat nyesel gara gara gak bersyukur jadi manusia. Hati hati sama ciptaanNya, pemberianNya, kalo gak disyukuri bisa bisa dituntut nanti diakhirat.

Istighfar banyak banyak.
Semoga Allah ridho sama kita dan mau cintai kita.

Aamiin.

#ntms
#ngomongdepankaca

Kamis, 28 Juli 2016

22! 22!

A lil' bit hard to believe that today is another birthday of mine. Kalo selama ini ulang tahun diitungnya di tahun masehi, sekarang saya mulai ngebiasain itung ditahun hijriah juga hehe. See~

Today is my 22!
No cake, no candle, no birthday's gift or anything else. Just me who feels grateful for what Allah has given to me. And for all Allah's scenario.

Seringnya saya gangerti sama maksud dan tujuanNya. Kaya semacem, buat apaaaa gitu ada ini itu segala macem. Rasa sakit, sedih, bahagia, seneng. Buat apa gitu ada? Serius loh. Kalo ada gelar manusia baper, mungkin saya berhak jadi nomina nya. Gimana engga, nonton ftv indosiar yang ibu tiri jahat aja bisa langsung minta ganti, khawatir nangis. Etapi kalo lagi gabaper biar disindir kaya apa juga gapeduli heee.

Jadi gitu.

Saya suka bertanya tanya tentang segala ketetapanNya. But, setelah diliat, diteliti, ditelaah, dan dikasi tau sama trainer, jawabannya adalah....


"Kalo semua orang kaya, gak ada lagi yang jualan. Tukang sapu, kaya. Gak ada yang jualan sapu. Tukang pulsa kaya, gak ada yang jualan pulsa. Dan hal hal lainnya. Terus kalo semua orang kaya dan berkecukupan, kalo tiba tiba butuh sesuatu, nanti yang menuhin kebutuhannya siapa?"

Oke ini mulai gajelas.

Back to topic.

Diusia 22 ini, saya berasa tua dengan dosa menggunung, menghambur seperti pasir. Hemmm. Jadi inget, ada temen yang share kalo sebelum tidur dia selalu sholat tobat. Kudu diikutin!
Segala yang baik harus ditiru, yang buruk, kurangin, kalo bisa ilangin.

Terus usaha jadi manusia sempurna. Kalo mau surga, pantaskan diri. Masa maunya masuk surga tapi hobinya lakuin amalan neraka.

Tanggung jawab sama doa.
Kalo udah minta ke Allah, buat diri sendiri pantes saat nerima pengabulan doa!

Rabu, 27 Juli 2016

just a random way to feel grateful

Inspirasi dari remot yang diketok ketok. Akibat dari gabisa tidur tanpa henti efek tidur pagi pagi.

#rumahlagirame
#banyaktamu
#mauadasesuatu

Jadi ceritanya, remot di rumah saya itu ampun ampunan kalo udah eror. Biar dipencet sekuat tenaga ya gak ngaruh. Ketok sana sini, baru jalan. Hal yang sama terjadi ke barang elektronik lainnya. Getok, baru fungsi. Gak di getok? Sabar aja.

"Ada ada aja yaaa elektronik."

Eh tiba tiba mikir.

"Ada ada aja yaa ciptaan manusia."

Gaberenti sampe situ, see, pernah liat ciptaan Allah yang diketok ketok dulu baru berfungsi? Kaya tangan yang tiba tiba gabisa bergerak, terus bisa gerak gara gara diketok? Saya si gapernah, hehe. Atau mungkin pohon yang gak berbuah terus di getok getok akhirnya berbuah, hehehe. Gak ada ya.

17.Al-Isrā : 70

وَلَقَدْ كَرَّمْنَا بَنِي آدَمَ وَحَمَلْنَاهُمْ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ وَرَزَقْنَاهُمْ مِنَ الطَّيِّبَاتِ وَفَضَّلْنَاهُمْ عَلَىٰ كَثِيرٍ مِمَّنْ خَلَقْنَا تَفْضِيلًا

Dan sungguh, Kami telah memuliakan anak-cucu Adam, dan Kami angkut mereka di darat dan di laut, dan Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka di atas banyak makhluk yang Kami ciptakan dengan kelebihan yang sempurna.

Cieee yang dimuliakan sama Allah.
#seketikalupamaunulisapa

Tapi nangkep ya arah tulisannya?
Betapa kita, manusia, mau sesempurna apapun ngebuat sesuatu, tetep ya gak ada yang sempurna. Adaaaa aja kurangnya. Titanic aja yang dibilang gabisa tenggelem eh gataunya kebelah dua ditengah laut. Hemmmm.

Terus manusia yang katanya gak sempurna, gapunya kaki, gapunya tangan, eh gataunya juara lomba renang. Yang sempurna tangan kaki kepala malah gabisa renang. Duh~~~

Salah si emang membandingkan ciptaan manusia sama ciptaan Allah ya hehe. Tapi lagi lagi, bersyukur. Mau gimana pun segala sesuatunya kembali ke Allah ya, gak ada yang lain. Sederhana aja. Tapi rumit juga si kalo udah punya perasaan memiliki._.

Gitu.

Pokoknya intinya, hati hati. Manusia mah apa atuh, toh otak cerdas Einstein sama habibi juga ujung pangkal dan awal mulanya dari Allah.

*oke ini mulai tak terarah*
Selamat malam.
Selamat nyoba tidur lagi.
Coba pikirin tentang penciptaan Langit dan bumi sambil bersyukur. Mudah mudahan termasuk golongan hamba Allah yang berfikir :))

Senin, 25 Juli 2016

Sakit? Baca Pesan CintaNya!

"Bu, perutku sakit."

Perjalanan hidup yang tak selamanya di atas, semestinya mampu membuka mata setiap insan dan akhirnya membuat besyukur.

"Pakein minyak tawon, urut urut dulu sendiri."

Memang jawaban itu yang sedari dulu keluar setiap anaknya sakit. Tidak ada yang lain. Namun itu merupakan cara jitu seumur hidup. Terbukti, sampai hari itu anaknya tak pernah terbaring lemah tak berdaya sampai berhari hari lamanya.

Tak juga hilang, 'pengaduan' berpindah ke ayah. "Yah, perutku sakit."
Jawabannya hanya diam. Ia terus memandangi si pengadu yang akhirnya berlalu masuk ke kamar.

Belum juga ditemukan solusi, "ka, perutnya sakit. Kalo udah telentang, gabisa miring. Gabisa ganti posisi tidur. Gimana nih. Sakit banget."

"Bentar bentar."
Rupanya si kakak sedang sibuk nyebar undangan via sosmed.

Si pengadu diam. Ya Allah..

Hingga ketika waktunya tiba, si kakak bilang ke ayah, "yah perutnya dia sakit, gabisa gerak, jalan susah, takut ada apa apa."

Ayah kembali berjalan ke dapur. Menyangka bahwa dirinya kembali terabaikan, ia hanya bisa pasrah. Rupanya dari dapur terdengar suara diskusi orangtua tentang apa keputusan terbaik yang harus dilakukan.

"Siap siap. Kita ke igd."

Sebuah perintah singkat dari ayah yang akhirnya menggerakkan seisi rumah. Dalam hitungan menit, semua telah siap dan beberapa saat kemudian, terbaringlah si pengadu di IGD. Selang waktu beberapa jam, terbaring lah si pengadu di ruang rawat inap. Lalu, selang waktu sehari, terdengarlah berita dari si suster.

"Lusa diagendakan operasi ya."

Hari itu, dunia seperti behenti berputar. Seorang anak yang sehat tanpa pernah mengeluhkan kesehatannya, menangis. Lemah. Pasrah.

"Ya Allah, hamba ridho. Jadikan ini penggugur dosa."

Rupanya tak sendirian ia berair mata. Pemilik rahim tempat ia dikeluarkan pun dalam hitungan detik keluar dari kamar.

"Jangan nangis, ibu nangis juga kalo kamu nangis."

Semahal apa harga sakit?
Semahal air mata ibu.

Hari berlalu lambat. Semua pasrah menghitung hari. Lalu yang harus menjalani semakin pasrah pada ilahi.

Kamu tau, tugas kita hanya ikhtiar, mencoba semaksimal mungkin. Urusan berhasil atau ada rencana lainnya serahkan pada Sang Pembuat Skenario. Iya kan?

Kita tak kemudian harus berhasil hanya karena telah berjuang. Allah tak lantas harus mengabulkan hanya karena kita selalu menangis di sepertiga malam.

21.Al-Anbiyā : 83

وَأَيُّوبَ إِذْ نَادَىٰ رَبَّهُ أَنِّي مَسَّنِيَ الضُّرُّ وَأَنْتَ أَرْحَمُ الرَّاحِمِينَ

dan (ingatlah kisah) Ayyub, ketika dia berdoa kepada Tuhannya, "(Ya Tuhanku), sungguh, aku telah ditimpa penyakit, padahal Engkau Tuhan Yang Maha Penyayang dari semua yang penyayang."

Semenjak berita datang, doa nabi ayyub ini selalu menemani. Membuat berkaca diri sampai sampai malu, lalu menemukan bahwa betapa Ia punya sejuta cara untuk menunjukan rasa cintaNya. Nabi Ayyub diuji karena Allah cinta kepadaNya kan?

Sambil menghitung waktu berdetak, ia berkaca diri. Pantaskah sakitnya disebut ujian jika dosanya yang segunung membuatnya layak mendapat azab.

Hingga akhirnya operasi selesai, rasa sakit tak kunjung henti, ia hanya berkurang lalu kembali sakit di detik yang lain.

"Allah... Saya pasrah... Jadikan sakit ini sebagai penggugur dosa.
Allah... Betapa banyak yang Kamu urus. Apa pantas saya meminta lebih jika bersyukur saja tak mampu."

Ia ingat bahwa sedari menunggu operasi, ada banyak juga pasien lain yang menanti operasi. Saat ia dibawa ke kamar bedah, ada banyak orang yang sedang operasi. Lalu saat dia operasi, tiba tiba terdengar suara tangisan bayi.

Allah....
Betapa banyak yang kamu urus.
Hamba disini operasi, lalu hanya berjarak sekian meter, Engkau izinkan seorang bayi lagi lahir ke bumi. Ma syaa Allah..
Betapa banyak yang Kamu urus. Betapa tidak ada apa apanya hamba.

Allah...

Hari itu ia kembali menemukan bahwa ternyata dirinya yang dalam keadaan lemah, mampu menahan haus hampir 18 jam. Tak makan lebih dari 24 jam. Dan banyaaak keajaiban diri lainnya. Semakin makin, meleleh ia dibuatnya. Apa ada yang lebih indah dari berdekatan dengan Sang Pemilik Diri?

Lalu saya teringat trainer PolaPertolonganAllah pernah mengatakan, masalah ada bukan untuk diselesaikan, tapi dibaca pesan cintaNya.

Jika sakit ini saya anggap masalah, meskipun tak pernah sekali saja terbersit bahwa sakit ini adalah masalah/ujian/azab. Maka semoga saya telah menemukan pesan cinta terindahNya dengan membagikan tulisan ini dan menceritakan pengalaman saya.

Memang, ini bukan apa apa jika dibandingkan dengan orang orang lainnya. Tapi semoga kamu yang membaca mendapat rahmatNya.

Selalu, semangat bermanfaat.

Alhamdulillah, saya udah pulang. Terimakasih atas doanya, semoga kita semua sehat sampai akhir hayat. Semoga yang terserang sakit, Allah jadikan penggugur dosa.

Mari baca pesan cintaNya.

Satu lagi, jangan lupa Bersyukur.

Kamis, 14 Juli 2016

doa terus!

Jangan pernah berhenti berdoa.

Ada kisah keren menurut saya tentang doa. Ini tentang hikmah, seberapa cerdas dan beruntungnya kita saat telah menemukannya. Iya kan?

2.Al-Baqarah : 129

رَبَّنَا وَابْعَثْ فِيهِمْ رَسُولًا مِنْهُمْ يَتْلُو عَلَيْهِمْ آيَاتِكَ وَيُعَلِّمُهُمُ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَيُزَكِّيهِمْ ۚ إِنَّكَ أَنْتَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ

Ya Tuhan kami, utuslah di tengah mereka seorang rasul dari kalangan mereka sendiri yang akan membacakan kepada mereka ayat-ayat-Mu dan mengajarkan Kitab dan Hikmah kepada mereka dan menyucikan mereka. Sungguh, Engkaulah Yang Mahaperkasa, Mahabijaksana."


Semoga saya gak salah, ini doanya Nabi Ibrahim yang Allah kabulkan ribuan tahun berikutnya. Allah kabulkan dengan diturunkannya Nabi terakhir yaitu Rasulullah Sallallahu 'alahi wa sallam. Kalo salah benerin ya~

Nah. Berbekal ayat ini, istiqomah lah selalu dalam berdoa. Kita doa sekarang kan gak harus Allah kabulin sekarang. Iya gak? Bisa jadi juga doa kita hari ini dibuat untuk ditanam agar nanti anak cucu kita yang nuai. Iya gak? Khusnudzon dalam berdoa ya, aamiin.

Saya mau cerita juga tentang saya. Sederhana si, tapi in syaa Allah dengan khusnudzon, pasti Allah kabulin doanya. Apalagi kalo dipikir pikir ya ini cuma celetukan aja heuheu.

Alhamdulillah ya, tahun 2014 selepas sbm, Allah izinin saya untuk kuliah di UNJ. Waktu daftar ulang dan MPA si saya dianter jemput ayah terus, jadi ya tinggal duduk tau tau nyampe. Paling pas urus berkas ini itu baru deh nyoba jalan sendirian atau bareng kakak, ya itu juga naik angkot.

Dalem hati pas mesti naik angkot atau nge tj, suka banget ngomong, "ya Allah, enak kali ya kalo ada bus yang langsung dari jatibening ke kampus. Gak ngeluarin banyak ongkos, gak cape jalan lagi kan~"

Gitu. Obrolan saya sama Allah. Hampir dua tahun saya ngobrol begitu sama Allah aja, walaupun sebenernya cuma sekedar basa basi si. Kalo lagi cape pulang abis maghrib, "ya Allah enak kali ya~" atau pas berangkat pagi pagi "ya Allah enak nih kalo naik bus sekali aja." gitu.

Jadi rute pp saya itu mesti 3x naik angkot, @4000. Sekali berangkat, 12rb pp berarti 24rb. Semoga uang orangtua saya buat ngebiayain saya kuliah termasuk sedekah, aamiin.

Suatu ketika, saya ke tol jatibening mau observ ke luar batang. Terus ada tj, saya naik aja. Fyi, ada tj namanya aptb yang emang rutenya HI-bekasi. Ongkosnya 10rb. Pas banget saya naik tj juga arah HI, terus bayar 10rb eh kembali 6500. Bingung. Tapi mau nanya malu hehehehe. Akhirnya saya nanya ke grup kelas sekolah dulu. Dan yak ternyata saya kurang update. Udah dibuka berbagai rute yang terintegrasi ke berbagai kota kaya bekasi, depok, tangerang. Alhamdulillah nya setiap bus yang ke bekasi biasanya lewat tol jatibening. Jadilah ketika ada bus rute tanjung priuk - bekasi, langsung deh rasanya kayaaaaa Allah bener bener yaaa.

Langsung keingetan dulu dulu doa yang cuma sekedar kaya ngobrol sama Allah etapi dikabulin. Ada gak yang lebih manis dari itu?

55.Ar-Rahmān : 55

فَبِأَيِّ آلَاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ

Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?

Yooo yang mana yoo~

Alhamdulillah banget sekarang pp tinggal naik tj, ongkos berkurang drastis walaupun dari tol ke rumah tetep mesti naik angkot. Tapi kadang dijemput si~

Allah...
Makin yakin deh buat gak berenti doa.
Keren banget ya.
Ini nih salah satu contoh bukti cuma Allah yang bisa memberikan yang kita mau. See? Saya gak ngapa ngapain, cuma minta dengan gaya ngobrol, tapi Allah pilih doa saya. Wihhh~~~~

Doa orang lagi jihad, Allah kabulin. Menuntut ilmu juga jihad kan?

*otw pulang dari kampus ke rumah naik tj~~~~

Senin, 11 Juli 2016

1. menghitung hari

Bagaimana harus kusampaikan segalanya jika ternyata kebersamaan kita tinggal menghitung hari. Detik demi detik yang berlalu tanpa kita tau diam diam menyiapkan jarak terdahsyat sepanjang sejarah. Jarak demi mempersiapkan masa depan.

Kamu percaya hal itu ada?

Aku percaya, sangat. Sepenuh keyakinan. Sepercaya aku padamu. Sepercaya aku dengan tatapan matamu. Sepercaya aku dengan Langit dan senja. Sepercaya aku dengan usahaku dan usahamu tentunya.

Jika waktu kita tinggal sedetik lagi, izinkan aku menghabiskannya dengan berdoa. Mungkin aku tak siap menatap matamu, lebih lebih melihat punggungmu yang menjauh. Lebih baik aku menutup mata saat kamu masih disini dan membuka mata saat kau tak disisi. Seperti mimpi, tak ada bedanya. Agar nanti, aku bisa meyakini bahwa kamu adalah mimpiku. Bahwa kamu adalah salah satu motivasiku menjadi lebih baik. Dan semoga kamu juga menjadikanku sebagai motivasi.

Ketika jenuh, lelah, hampa bahkan rindu datang menjemput haknya didalam rasa. Maka, putarlah keran. Basuh kepala kita dengan air lalu tuntaskan dengan bersujud. Akhirkan dengan doa. Ya? Yang ku tau, bahwa Sang Pemilik Hati akan mengabulkan doa. Akan lebih baik jika tak hanya aku yang berdoa untuk kita, tapi kamu juga. Lalu Dia, akan mengiyakan dengan caraNya. Indah kan?

Lalu kamu percaya dengan menjaga dalam diam?

Aku percaya.
Bahwa semakin aku berkeras kamu adalah masa depanku, justru semakin aku takut dengan kebersamaan kita. Namun ketika aku titipkan hatiku beserta kamu yang ada didalamnya kepada Sang Maha, tak ada yang lain yang menggelisahkan. Hanya doa yang mampu kusampaikan untuk akhirnya menjemput masa depan kita.
Indah kan?

Apalagi yang akan kusampaikan jika semuanya telah kamu ketahui duluan?
Bagaimana akan kusampaikan jika senyummu telah tersedia sebagai jawaban?

Jika sudah begini, yang kubisa dan kamu bisa, hanya menghitung hari. Mempersiapkan detik agar kita terbiasa dalam jarak dan doa.

Semoga.

Selasa, 05 Juli 2016

30 hari menulis?

well, i'm not so sure what i'm gonna write. but see, this 30 last day, i've been writing some things in this blog. and finally, i understood the differences between 'nulis yang penting dan yang penting nulis.' look, some posts made by heart and another made because it was close to deadline. if you see close enough, you'll find out that its too much posts wrote after deadline. yaaa, thats not easy to keep your word. but, the thing is i'm still writing.

hehehe, gimana bahasa inggrisnya? lama gak praktek, lama gak listening, lama gak belajar bahasa inggris. semoga sedikit-sedikit masih bener dan bisa dipahami ya. aamiin.

alhamdulillah, ramadhan udah menemukan ujungnya. syawal siap menyapa. jadi inget, kalo di convert ke hijriah, ulang tahun saya itu pas bulan syawal tanggal 21. doain ya, harusnya tahun ini usia saya 22 tahun hijriah. barakallahu fiik, banyak umur banyak kesalahan, banyak dosa. semoga Allah ampunin.

nah, sebenernya saya agak bingung mau ngebawa tulisan ini ke arah mana. saya gak lagi pengen nulis cerita yang mengharu biru atau berimajinasi tentang kipas angin yang bisa ngomong atau lampu jalan yang kesepian. tapi sebenernya pengen evaluasi ya. target ramadhan ada banyak, tapi ternyata qodarullah, sekalipun setan udah diiket, ternyata di diri kita sebagai manusia, udah terkandung sifatnya makhluk laknat itu. jadi inget, katanya azhar nurun ala dibukunya seribu wajah ayah. manusia udah ngelebihin setan itu sendiri. wajar kalo iblis gamau nyembah manusia, toh sekarang kita liat banyak manusia nyembah iblis. na'udzubillah. baik baik ya, pinter-pinter jaga iman, semoga hati tetep condong ke Allah.

nah, evaluasi ramadhan, yang saya share disini tentang #30harimenulis aja ya. di atas saya tulis tentang 'nulis yang penting dan yang penting nulis.' seringnya, kalo udah kelewat deadline bawaannya mau asal nulis yang penting blog keisi, target tercapai, kualitas urusan belakangan. hemmm. lain banget kalo niat nulis, cuma hal penting yang ditulis. dan ini jadi masalah ketika niat nulis dateng tapi gak terfasilitasi dengan baik. kaya, tiba-tiba seharian saya ngerasa ada hal manfaat tapi pas luang gabisa langsung nulis entah karena gak tau mau nulis dimana atau mau nulis apa atau susahnya nyusun kalimat. yah, selalu ada masalah ketika hati belum bulat niatnya, kadang masalah itu bisa juga diada-adain hehe. gataudeh yang mana yang bener.

eh, diliat liat nomer 17 gak ada ya? padahal itu nuzulul quran. emang, saya bingung mau nulis apa. karena tau sendiri lah ya, ngebahas quran selalu bikin dag dig dug. seringnya pas degdegan, terus naro quran di dada, jadi tenang. terus lagi pusing, naro quran di kepala jadi adem. iya, itu saya. quran itu gitu. kalo saya lagi jauh, langsung mikir. ya Allah, saya hina banget ya sampe Al Quran gamau dibaca sama saya? hmmm.

ah iya, tapi berasa banget manfaat nulis tiap harinya. saya jadi menghargai deadline yang udah saya bentuk sendiri. mungkin lebih bagus kalo ada 30 hari, 30 hari lainnya. kaya 30hariberpuisi, atau 30haribercerpen, atau 30harimendongeng. semacem itu. penting. nanti nanti, yuk rutinin nulis. kalo lagi stack, gapapa, yang penting nulis. toh ahmad rifai rifan juga bilang yang penting nulis kok hehe.

semangat nulis.

30. Kisah Pohon yang Selalu Diam



Pada suatu hari, di bumi terjadi kesedihan besar. Seluruh umat manusia tenggelam dalam kesedihan bahkan hari itu tak lagi ditemukan sebuah tawa atau sekedar senyuman. Bumi sempurna bersedih. Untungnya Langit tidak pernah sepakat dengan kesedihan bumi. Mau sedalam apapun luka dan kesedihan, bagi Langit urus saja sendiri. Tugasnya hanya memayungi, apa yang terjadi tak perlu dipikirkan.

Langit curang, begitu dulu kata bumi. Jelas saja, ketika bumi bersedih dengan keadaannya, Langit tak peduli. Namun ketika Langit sedih bahkan menangis, bumi yang harus menanggung resikonya. Sampai sampai umat manusia menengadahkan wajahnya ke Langit, lalu....

Penduduk bumi tau, kadang satu dua kali Langit suka mengabulkan harapan. Mengiyakan doa dan memberikan perasaan bahagia. Hari itu, saat bumi bersedih dan seluruh umatnya berair mata, ada seorang pujangga yang mampu menyihir manusia dengan kata katanya berdoa.

"Kenapa harus ada kesedihan jika bahagia juga diciptakan?
Kenapa harus ada rasa jika diam selalu jadi pilihan?
Kenapa hati tak mampu mengatur perasaan apa yang akan hati rasakan?
Kenapa tak diam saja? Jadi pohon yang berdiri kokoh. Diam dan menyaksikan. Tanpa ada sebuah tanya tentang keadilan?"

Ketika bumi bersedih, Langit kali ini sedikit berbaik hati. Iya, sekali lagi mengiyakan satu dua doa. Doa doa terpilih itu, bukan sekedar doa ecek ecek. Bukan doa yang hanya menguntungkan diri pribadi. Tapi, doa yang mampu menembus hati Langit. Menggetarkan seluruh penghuninya, lalu sepersekian detik kemudian semua berkata, "aamiin."

Maka dengan proses instannya yang jika di detailkan akan terasa lama, ada doa-doa yang dikabulkan. Salah satunya adalah doa sang pujangga.

Hari itu bumi bersedih, penduduknya juga. Tapi Langit tak peduli. Terutama penduduknya, karena matahari tak tiba-tiba mengurangi panasnya sebagai tanda simpati. Atau bulan seketika berhenti memutari bumi sebagai tanda pedulinya. Dan bintang, tidak tiba tiba menghentikan kelap kelipnya. Bintang terus berkelap kelip seolah mengejek.

Tak taukah Langit dan penduduknya bahwa bumi sedang bersedih?

Pujangga tadi tertidur dengan lelapnya. Hanya tidur yang mampu menghapus semua rasa sedih, nestapa bahkan kehancuran. Kasihan. Hal yang menyedihkan berikutnya adalah tak jarangnya orang-orang menyamakan kematian dengan tidur selamanya. Padahal ketika kamu tidur, tidak pernah ia menjadi selamanya terkecuali kamu mati. Lalu mati tak membuat kamu bangun tiba tiba hanya karena anggapan manusia bahwa mati seperti tidur selamanya. Lagi pula, siapa yang tau seberapa lama selamanya itu. Mungkin mereka yang mempercayai kata selamanya perlu diingatkan tentang negeri akhirat. Saat selama apapun menunggu di padang makhsyar, tetap saja tak ada kata selamanya. Kecuali nanti, ketika kaki telah di surga, atau jika kamu bukan umat Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam, maka ketika kakimu sampai di neraka, pertemuan dengan kata selamanya akhirnya terjadi. Mereka kekal di dalamnya, entah itu surga atau neraka.

Setelah Langit mengaamiinkan. Si pujangga tadi berubah. Seketika itu bumi tersesak. Beberapa lahan di hutan bergerak, pohon pohon bergeseran memberi tempat kepada si penghuni baru. Ya, Langit mengaamiinkan doa pujangga menjadi pohon. Ketika terbangun dan hendak bergerak, pujangga kaget setengah mati. Dahan dahannya hanya bergerak seolah tertiup angin. Belum lagi semua sisinya yang tertutup daun. Ia merasa perlu berdiri di depan cermin sekedar untuk mengetahui apa yang terjadi. Dan dia....jadi pohon? Negeri macam apa ini. Bumi tak pernah mengatakan bahwa ia memiliki kemampuan mengabulkan doa. Ah, si pujangga kebingungan setengah mati. Lalu ada pohon baik hati disebelahnya yang rela menjelaskan sebuah tanya meskipun akhirnya tak juga ia kepuasan.

"Puisimu.
Kamu tau pujangga, hanya ada dua hal yang terjadi lewat kata katamu. Ia mampu memotivasi atau membuat jiwa mati, hanya itu. Terakhir kali, puisimu yang belum tersebar luas, membuat Langit tersentuh. Ditengah ketidakpeduliannya, Langit sering mengabulkan satu dua doa untuk dijadikan nyata. Dan kamu yang mampu memotivasi atau membuat jiwa mati, pada akhirnya beruntung karena kamu lah yang terpilih. Padahal ada milyaran manusia yang berdoa lainnya." lalu pohon itu kembali menghadap matahari.

Pujangga tadi menatap genangan air di depannya. Benarlah ia telah menjadi pohon. Kesedihannya bertambah tambah. Ia ingin menangis tapi bagaimana ini? Tak ada mata yang mampu berair mata. Pelan-pelan ia mencoba menjadi pohon yang baik dan berinteraksi dengan sekitarnya. Ia telah lupa, apa yang menjadikan alasannya dulu agar menjadi pohon.

Waktu berjalan terus. Kesedihan telah menghilang. Kadang waktu cukup baik, ia menyembuhkan tanpa pernah pamrih. Jika sekali saja waktu memutuskan untuk berhenti, bumi pasti akan mengalami kesedihan berkepanjangan tapi waktu baik. Diam dan menyembuhkan.

Hingga tiba masanya, si pujangga menjadi pohon tua. Datanglah sekelompok manusia yang ingin memanfaatkan setiap inci dari tubuhnya. "Ini, kuat dan bagus. Sekalian saja beberapa yang lain."

Hari itu tiba. Kenyataan bahwa kata selamanya tak pernah ada, tejadi lagi. Pun bagi pohon yang katanya bertugas hanya diam. Tak peduli seberapa tidak mengganggunya ia, tetap saja ada yang usil ingin mengambilnya. Mengakhiri kehidupan pohon. Ah pelajaran lain, toh kita tak harus bersalah untuk mati kan? Jika tiba saatnya maka kematian akan datang. Jika kamu manusia, maka malaikat izroil yang terbaik melakukannya. Jika kamu pohon maka itu...manusia?

Pohon demi pohon berhasil ditebang. Tinggal kesedihan si pujangga yang tak kunjung sirna. Teman-temannya lebih dulu hilang. Dibawa. Hingga ia sendirian. Hari itu ia ingin berdoa. Ingin kembali jadi manusia. Tapi, taukah ia bahwa manusia adalah makhluk paling mulia dan sempurna. Maka makhluk lain tak bisa diaamiinkan doanya untuk jadi manusia.

Gilirannya tiba, ketika pelan pelan tubuhnya disakiti, ia memang tak merasa kesakitan, tak juga ada darah yang keluar tapi bagi si pujangga itulah yang paling menyakitkan. Seolah tak bernyawa berarti tak memiliki rasa. Kesedihan pohon hanya dirasakan oleh pohon. Manusia tak peduli sekalipun pohon telah menjerit dengan caranya.

Hari itu, ketika tubuhnya tertebang habis. Dipotong menjadi ratusan bagian, ia paham satu hal. Dengan menjadi pohon, matimu karena tertebang. Dengan menjadi manusia, matimu karena Tuhan. Tapi manusia dikenang, pohon dilupakan. Bahkan ketika telah terpotong habis, tak ada yang peduli bagian tubuhmu mana saja.

Bagian tersulit bukan hilang tanpa bekas, tapi tak ada yang mengenang atau kata orang-orang, dilupakan.

Hari itu si pujangga belajar lagi, hati hatilah dalam berkata sekalipun kamu berpuisi. Karena Langit tidak tau dan tidak peduli. Ia hanya mengaamiinkan lalu resiko kembali padamu. Jangan berandai andai. Allah tidak suka kan? Oleh karenanya, banyak besyukur. Kalimatmu sebagai pujangga, haruslah memotivasi bukan membuat jiwa mati.

Kemudian tubuh si pujangga dibuat menjadi berbagai hal. Meja, kursi, lemari, sampai tusuk gigi. Jika sudah begini, si pujangga bertanya tanya sendiri, siapalah aku?

Senin, 04 Juli 2016

29. dua sembilan

Barakallahu fiik.
Saat orang-orang dapet kesempatan kedua di ramadhan tahun depan, kita dikasih kesempatan sama Allah lewat keputusan lebaran masih lusa. Ini malem terakhir ramadha, kalo dia manusia pasti udah akrab ya kita. Bayangin aja, 30 hari intens terus tau tau harus ditinggal. Sedih ya.

Mumpung masih ada sehari, semoga Allah izinin kita berdoa ke Dia. Semoga Allah izinin kita untuk terus taat. Semoga Allah mudahkan kita untuk beribadah. Karena doa gak cuma tentang minta keinginan atau kebutuhan, tapi doa juga media kita ngomong sama Allah. Dan Allah gamau ngomong sama sembarangan orang. Tetep semangat berdoa. Tetep semangat ibadah tetep minta semoga Allah izinin kita nih yang mau doa aja males buat bisa doa. Semoga nih, hati kita tetep dijalan Allah.

Semangat hari terakhir ramadhan!

Minggu, 03 Juli 2016

28. dua delapan

Kata Ramadhan kepada bumi, "aku pergi. Biar hujan malam ini melalaikan atau menyemangatimu dalam beribadah."

Kata bumi kepada hujan,
"Apa kamu seahli itu dalam menghapus jejak? Tapi kenapa hadirmu selalu membawa kenangan?"

Kata hujan kepada ramadhan,
"Pergilah. Baik baik dijalan. Tahun depan kembalilah hanya kepada yang berhak. Kepada yang semangat ibadah. Mungkin sudah saatnya tak semua doa semoga bisa bertemu dirimu tahun depan berhenti dikabulkan."

Kata manusia kepada Langit,
"Kenapa waktu begitu cepat sedangkan semua merasa begitu lalai? Terutama aku."

Kemudian ramadhan pergi, hujan berhenti, bumi berputar lagi.

27. dua tujuh

Kamu tau apa yang indah dari Langit?

Bukan karena ada bintang,
bukan karena ada bulan,
bukan juga karena matahari dan awan.


Tapi karena kamu menyukainya.

Sabtu, 02 Juli 2016

26. pedagang sayur dan putri timun



Pada suatu hari, disebuah negeri yang kaya makmur, ada seorang pedagang sayuran yang sedang kewalahan. Ia bingung bagaimana caranya agar sayur-sayurnya habis terjual. Semakin hari, selera orang-orang akan sayur semakin berkurang. Warna hijau yang cerah menggoda tak lagi diminati. Orang-orang masih mencintai makanan yang berasal dari tumbuhan, tapi tidak lagi yang berwarna hijau. Sampai buah semangka pun harus dibelah agar yang terjual warna merahnya.

Si pedagang sayuran telah puluhan tahun menjalani profesinya. Berbagai generasi sudah akrab dengan tuan pedagang sayur ini. Suatu ketika saat lamunannya terhenti pada momen ia memutuskan untuk menjadi pedagang sayur.

"Betapa enaknya menjadi pedagang sayur. Mendapat barang murah, bisa dikonsumsi diri sendiri, bahkan tau manfaat dari setiap sayur sayur ini. Aku pasti bisa menjadi manusia yang bermanfaat dengan berdagang sayuran."

Hari itu, pedagang sayur memecahkan celengan ayamnya. Beruntung, tabungannya cukup untuk membuka lapak di pasar dan membeli sayur sebagai modal awal. Sebelum ia mulai berjualan, si pedagang sayur ini survei ke berbagai daerah. Ia menanyakan khasiat sayur sayur tersebut. Bahkan ia juga menanyakan bagaimana agar sayur sayur tersebut bisa enak dikonsumsi. Ia juga pergi ke warung-warung makan, melihat berbagai macam hasil olahan sayur.

"Waaaah. Aku pasti untung besar. Orang-orang pasti mau membeli sayur ku. Nanti, saat aku mulai berdagang, aku akan memberikan berbagai rekomendasi masakan agar orang-orang mendapati kelebihan yang tidak mereka dapatkan dari pedagang lain."

Seminggu berlalu. Si pedagang sayur telah membuka lapaknya di pasar. Sayurannya hijau, segar, menggoda mata. Beberapa orang yang langganan belanja di pasar menyadari keberadaan lapak baru ini dan menghampiri si pedagang sayur.

"Pedagang baru ya? Jualan sayur apa?"
"Iya, saya adalah pedagang sayur yang baru. Saya menjual berbagai sayuran yang siap diolah untuk makanan keluarga."

Kemudian terjadilah proses jual beli antara si pedagang sayur dan pembeli. Lalu benar saja, si pedagang sayur mulai merekomendasikan berbagai model olahan sayur untuk keluarga. Karena kelebihannya ini, dalam waktu singkat ia pun bisa kembali balik modal.

Lamunannya terhenti. Ah itu sudah bertahun-tahun lalu. Sudah generasi ketiga yang sekarang belanja sayuran di pasar, itu berarti makanan mereka disiapkan untuk generasi keempat dan beberapa generasi kedua yang masih hidup. Selera makanan dari tahun ke tahun berubah. Di desa Langit, makanan memang selalu mengikuti zaman, tapi sayuran tak pernah berubah model. Pedagang sayur tak tau lagi harus merekomendasikan makanan dalam bentuk apa. Ia menengadahkan tangan ke Langit lalu mulai berdoa, "ya Allah, apa ini saatnya aku berhenti untuk menjadi pedagang? Keuntungan telah kucapai, kebermanfaatan semoga telah kuberikan. Jika memang ini akhir dari karirku sebagai pedagang sayur, maka mungkin sudah harus ku pikirkan untuk apa masa tua kuhabiskan."

Si pedagang sayur pun pulang ke rumah dengan sayurannya. Ia menatap lesu, lalu mulai memikirkan harus diapakan sayuran ini. Bergantinya zaman, bergantinya generasi, membuat makanan juga harus menyesuaikan diri. Hari ini, sedikit sekali anak-anak yang menyukai sayuran. Sekalipun mereka sudah mengetahui manfaatnya, tetap saja sayuran seperti musuh besar. Mulut anak anak mengatup rapat jika sayuran terhidang di depan mata. Inginnya, makanan berwarna hijau itu mulai disingkirkan dari muka bumi. Sebagai solusi, orang tua beralih ke buah-buahan. Rasanya yang manis menggoda bahkan sampai meneteskan air liur membuat anak anak dengan sukarela memakannya. Buah adalah makanan sehat bahkan tanpa perlu diolah. Pamor sayur pun semakin hari semakin menurun.

Si pedagang sayur terlelap dalam tidurnya. Sampai ia didatangi oleh salah satu buah yang selama ini menyamar menjadi sayur.

"Ka...kamu siapa?" pedagang sayur kaget setengah bernafas. Ia hampir lari terbirit birit karena melihat perempuan cantik namun....berbadan buah?

"Aku adalah Putri Timun. Langit mengirimku menemuimu sebagai jawaban atas kekhawatiranmu. Jangan takut. Aku tidak bermaksud jahat." Putri Timun menghampiri pedagang sayur. Dengan tongkatnya yang berujung bintang, ia mulai mengeluarkan cahaya keemasan dan seketika keluarlah gambaran berbagai sayuran dan olahannya dari seluruh dunia.

"Lihat. Ini pasukanku, timun. Selama ini orang menganggapku sayur, padahal aku buah. Orang sunda memakan ku dengan sambel, lalu aku jadi lalapan. Coba lihat disini, orang betawi mengolahku bersama sayuran lain, lalu aku jadi karedok. Di lampung, aku juga diolah dengan sayuran lain, dengan kelapa lalu aku jadi terancam."
Putri Timun tersenyum lalu melanjutkan lagi, "Jangan khawatir. Pergilah ke indonesia, lalu temukan berbagai olahan sayur disana."

"Ba...bagaimana aku bisa kesana sedangkan aku tak tau apa itu indonesia, dimana dia berada dan bagaimana cara hidupnya? Lalu apa yang harus ku lakukan setiba disana?" pedagang sayur masih terus ketakutan namun disisi lain ia juga penasaran. Haruskah ia mengikuti saran Putri Timun?

Seketika pedagang sayur terbangun dari tidurnya. Ia segera mengemasi barang barangnya dan menyiapkan uang yang banyak.

"Akuu akan pergi ke indonesia!" serunya bangga.

Pagi pagi sekali, sebelum matahari terbit, sebelum kehidupan di pasar juga mulai, pedagang sayur melangkah gagah menuju tak terbatas dan melampauinya. Desa Langit memang hebat, hanya sepelemparan batu setelah sampai di terminal, hembusan angin telah mengantarkan pedagang sayur sampai ke indonesia. Seperti yang pertama kali ia lakukan, ia melihat keseluruh negeri berbagai olahan sayur. Bahkan ia menemukan banyak sekali anak-anak yang makan sayur dengan lahap. Ia juga melihat ibu2 membuat makanan dengan berbagai bentuk yang menarik. Hati si pedagang sayur gemetar hebat tak tertahankan.

"Di Langit, sayur tak boleh punah. Aku akan belajar memasak sayur disini dan sekembalinya disana, aku akan membuka rumah sayur. Tempat sayur sayur diolah menjadi makanan terbaik dan anak anak mulai kembali mencintai sayur."

Waktu terus berjalan. Pedagang sayur mulai ahli dalam membuat makanan. Ia telah siap kembali pulang ke desa Langit dan membuka rumah makanannya.

Lagi lagi, hanya sepelemparan batu, ia kembali ke terminal Langit. Tidak terlalu banyak yang berubah hanya sajaaaaaa.......

Si pedagang sayur keliling pasar, ia bahkan berlari keliling desa.
Oh tidak.....
Disudut manapun tak lagi ditemukan pedagang sayur. Bagaimana ini? Ia harus cepat. Membangun rumah sayur dan segera memasak menjual sayuran keseluruh desa. Orang-orang tak boleh melupakan sayur.

Menghilangnya pedagang sayur dan kemunculannya yang tiba tiba membuat seisi desa kebingungan. Terlebih lagi si pedagang sayur ini bertingkah aneh semenjak kembali. Ia mulai membangun.. Rumah sayur? Orang orang kembali bingung. Telah lama sayur tidak ditemukan lagi. Lagipula siapa yang mau makan sayur hari ini? Anak anak bahkan orangtua sudah tak lagi menyentuhnya.

Namun ada yang berbeda lagi. Pedagang sayur mengeluarkan penggorengan dan mulai memasak. Harumnya tercium sampai ke desa sebelah. Bau bau sayuran segar juga mulai tercium lagi. Bau apa ini? Seluruh warga mengikuti aromanya sampai ke rumah sayur. Mereka terpana melihat kegigihan pedagang sayur dalam memasak. Belum lagi aromanya yang menggoda membuat air liur menetes.

"Silakan silakaaan."
Pedagang sayur mempersilakan orang orang masuk ke rumahnya dan mulai menyajikan buah buahan.

"Makan buah dulu, baru makan makanannya."
Itu yang ia pelajari di indonesia. Ternyata sunahnya begitu. Makan buah dulu baru makan berat. Si pedagang sayur tersenyum sambil terus memasak.

Sedetik kemudian berbagai macam olahan sayur terhidangkan di meja. Untuk anak-anak dilengkapi dengan gambar gambar menarik. Dalam hitungan detik makanan pun telah habis. Lalu orang orang menanyakan, apa yang baru saja ia makan.

Seolah menjadi pahlawan, si pedagang sayur berjalan ke tengah rumah sayur. Dengan spatulanya yang terancung ke depan, ia tersenyum tajam sambil menatap bangga ke arah sayuran.

"Yang baru kalian makan adalah....sayuran."

Tepuk tangan bersautan. Kepunahan sayur berhasil dihentikan. Orang orang mulai pandai mengolah sayur. Hari itu, tidak ada lagi manusia yang tidak makan sayur. Bahkan sampai akhir hayatnya, si pedagang sayur terus masak dan menyiapkan makann terbaik untuk seluruh pencinta sayur (tidak ada lagi yang tidak menyukai sayur.)

Jumat, 01 Juli 2016

25. dua lima

Jika lelah, maka bersyukurlah. Tubuhmu masih berfungsi sebagaimana mestinya. Yang terpenting jangan lelah hati. Terus charging diri. Ruhiyah lah kunci hati. Yuk upgrade iman. Ramadhan pergi sebentar lagi. Manfaatkan dengan sebaik baiknya. Jangan sampe nyesel lagi.

Kamis, 30 Juni 2016

24. dua empat

Hal yang menyakitkan nomor satu adalah menunggu, yang kedua mengetahui kamu telah bersama yang lain, yang ketiga dilupakan.

Menunggu memang tidak pernah sederhana. Apalagi menunggu dalam ketidakpastian. Jika menunggu yang pasti datang saja melelahkan lalu bagaimana rasanya menunggu yang belum pasti? Namun diluar permasalahan tunggu menunggu, semua kembali pada si pelaku. Mau menunggu atau tidak itu hak penuh si pelaku. Orang yang meninta untuk ditunggu tidak sekalipun berhak memaksa. Oleh karenanya, jika kamu masih menunggu dalam ketersiksaan, maka itu keputusanmu. Kamu bisa saja memutuskan untuk pergi lalu mengabaikan perintah tunggu dan melanjutkan hidup atau memulai hidup yang baru. Bebas kan?

Untuk hal menyakitkan nomer dua dan tiga, saya kebingungan untuk menaruh yang mana duluan. Karena kadang meski pun dia telah bersama yang lain, selama kamu masih diingatannya, rasanyaaaa walaupun menyakitan setidaknya kamu tidak dilupakan. Karena menurut saya lagi, dilupakan adalah hal yang paling menyakitkan. Mestinya ingatan itu ada untuk dikenang. Lalu ketika melupakan menjadi pilihan, rasanya hmmm. Bagaimana dilupakan?

#Dulu rasanya baik baik saja melihat kamu bersama yang lain, karena aku tau, yang ada dihatimu tetap diriku. Namun bertahun tahun kemudian, setelah kita mengabaikan semua rasa, aku justru kembali ke kamu. Yang membagikan kenangan bersama yang lain. Dan hari ini rasanya lebih menyakitkan. Karena entah bagaimana, aku merasa kamu telah melupakanku - dari hatimu dan pikiranmu#

Semacem itu.
Tapi sekali kali jangan merasakan hal yang berhubungan dengan menyakitkan hati. Its just hurt so much, right? Keep your heart away from people who wanna hurt. Dont let anybody get close. Only you who can break your heart and also only you who can fix it. Remember?


*abis baca novel hujan nya tere liye.

Rabu, 29 Juni 2016

23. dua tiga

Mau tau bagaimana rasanya menerka-nerka keadaanmu? Sibuk bermain dengan pikiranku dan yang muncul adalah prasangka. Faktanya, ketika rindu datang mengganggu, maka pikiranmu selalu gagal membawa ke arah ketenangan. Gelisah diam-diam datang lalu pertanyaan seperti - apakah kamu juga memikirkanku atau apakah kamu memikirkan orang lain - sulit ditolak. Jika masih dalam lingkup pertanyaan pertama, maka itu adalah wajar. Namun, jika hadir pertanyaan kedua. Maka hati-hatilah. Perasaan dan prasangkamu sedang bersiap mengaduk hatimu.

Lalu bagaimana denganku yang setiap detiknya merindukan kamu. Bagaimana jika tak ada yang ku lakukan lalu otak ku selalu kembali ke kamu. Belum lagi ketika kamu diam diam menyampaikan rindu. Seketika hatiku juga berkata sama. Rindu.

Lalu saat rindu datang menghampiri, kamu tau rasanya sakit? Ketika hati meronta ronta ingin jumpa, lalu mata tak kuasa menahan rindu tatapan dan kaki tak mampu lupakan sensasi jalan beriringan. Kamu tau rasanya? Seketika tubuh seperti mayat hidup. Bergerak namun tanpa nyawa. Raga terlihat namun pikiran melayang, jauh ke kamu. Ah kasian.

Jika sudah seperti ini, maka kamu yang kurindukan, tugasmu adalah duduk menenangkanku. Lewat suara-suaramu yang disampaikan angin, lewat pesan pesan singkatmu yang disampaikan merpati atau terbang bersama awan lalu datang hampiri aku yang dilingkupi penyakit rindu.

Namun yang paling utama adalah yakinkan Langit bahwa kamu setia. Bahwa rindumu hanya untuk ku. Bahwa tak ada rasa kepada selain yang berhak menerimanya. Tenangkan aku dengan keyakinan bahwa doa akan membuat kebersamaan yang abadi. Biar hanya aku yang berkecamuk dipikiranmu.

Aku sudah terlalu kebingungan bagaimana caranya menghilangkan prasangka ketika rindu datang. Tugasmu, bantu aku untuk hanya memikirkanku saja. Dan yakinkan aku bahwa hanya aku yang bermain di pikiranmu. Apalagi hatimu.

Selasa, 28 Juni 2016

22. dua dua




Ada sesuatu yang selalu ingin ku sampaikan setiap melihat angka 22. Entah itu tentang rasa, tentang cinta, atau hanya sekedar imaji. Bagiku, 22 adalah segalanya. Pertama, ditanggal 22 bumi akhirnya mengenaliku, kedua, ditanggal 22 akhirnya bumi mengenalimu. Hal lainnya mengenai 22, aku suka angka kembar. Aku tidak suka sendirian, walaupun kadang aku suka kemana-mana sendirian, tapi sebenarnya aku suka melihat yang berpasangan. Dua dengan dua adalah pasangan terbaik, menurutku.

Masih ingat Taylor Swift, ah entah mengapa lagunya yang berjudul 22 itu begitu terngiang ditelingaku. Tentang, being happy, free, confused and lonely at the same time. Do you ever feel it before? Like, you’ll realize how young you are. Karena menurutku, being happy free confused and lonely at the same time hanya bisa dirasakan oleh anak remaja. Dan dengan lagunya yang berjudul 22, I wonder how does it feels being 22?

See, tanggal 22 begitu berkesan. Bahkan sebentar lagi, usiaku akan menyentuh angka kembar itu. Waktu berjalan terlalu cepat setelah lulus SD. We’re getting older and older and old and old.

Ada yang ingin ku sampaikan lagi. Tentang 22. Aku mempunyai sebuah keinginan besar yang ingin sekali ku wujudkan pada usia 22 itu, namun kali ini, hanya Dia yang mampu mengabulkan. Its just too hard to make it come true, and I’m just too afraid to make it real. Aku, sepenuhnya pasrah tentang hal ini~

Just say aamiin please.

Senin, 27 Juni 2016

21. dua satu

Jangan rindu.
Jarak tak akan menghilang kalau kau rindu. Ia tak juga datang kalau kau rindu. Tetap diam, ditempat, jangan sekali-kali biarkan rindu datang.

Kerinduan hanya melahirkan malam-malam panjang nan dingin. Bulan dan bintang hanya mampu memandangi bumi yang rindu matahari. Jangan rindu. Kerinduan tak menghasilkan apapun.

Siang tetap panas, kering, menyayat hati. Jangan sekali kali rindu. Mataharimu belum tentu juga rindu bumi. Ia akan tetap disana dengan ketidakpekaannya. Jangan rindu. Rindu tidak menghasilkan apapun.

Lalu jika kalian sama sama rindu, bukankah obatnya bertemu? Saling tatap tanpa ada kata yang terucap namun seketika kerinduan itu tersampaikan. Hilang dan lenyap bersama senja yang datang sesaat. Lalu saat melihatnya tersenyum menatap matamu, duniamu sempurna. Bumi berhenti sepersekian detik lalu Langit restui pertemuan kalian dan tak izinkan kalian berpisah.

Jangan pulang.
Pergilah ke Langit.
Menjadi Pangeran dan Putri Langit.
Menjadi pemilik Langit.
Disana, kalian bersama.
Disana, bersama selamanya.
Disana, tak ada rindu.
Hanya ada aku dan kamu.




Jadi,


Jangan rindu.



Tapi aku,


Terlanjur rindu kamu

Minggu, 26 Juni 2016

20. dua puluh

Langit punya 1000 cara untuk menyatukan, sama seperti ia punya 1000 cara untuk memisahkan. Namun, inti dari kisahnya bukan bersatu atau berpisah. Tapi berdoa. Karena doa-doa yang sering kali diucapkan "semoga diberikan yang terbaik" seringkali berujung kepada air mata manusia. Entah itu bahagia atau sedih. Padahal lagi lagi, Langit hanya mengabulkan doa kita.

Seringnya, kita menanti sekian lama agar doa kita dikabulkan. Bahkan suatu hari nanti sampai kelelahan melangitkan doa. Padahal, belom dikabulkannya doa-doa adalah tanda Dia sedang mengabulkan doa mu. Diberikannya sesuai waktu yang terbaik. Atau ditangguhkan sampai saat terbaik tiba.

Ketika doamu melangit tanpa henti, sholat malam mu berlanjut tanpa putus, dzikirmu setiap saat tanpa istirahat, tetap saja. Dia tak harus mengabulkan doamu. Dia lebih tau skenario terbaik sedangkan kamu tidak. Ah, makanya tetap berkhusnudzon sekalipun itu kepada Yang Mahamenentukan tidaklah mudah.

Lalu yang perlu kita siapkan saat doa doa sudah melangit adalah hati. Siapkan hati yang bertanggung jawab atas doa yang dikabulkan atau siapkan hati yang selapang samudra agar tak kecewa ketika ketetapannya tak sesuai harapan nafsu manusia.

#ngomongdepankaca
#beresinhati
#siapindiri
#masih30harimenulis

Jumat, 24 Juni 2016

19. sembilan belas

 Pertanyaan ku malam ini :
Lebih banyak mana, aku yang memikirkanmu atau kamu yang memikirkanku.
Lebih banyak mana, rindu ku atau rindumu.

Coba dijawab.
Aku ingin tau.
Jangan buat aku penasaran.

Kamis, 23 Juni 2016

18. delapan belas

Aku menikmati setiap detik kebersamaan kita. Tentang aku dan kamu yang duduk di bawah hujan. Atau tentang kita yang kebingungan cari tempat makan.

Selamat memesan makanan.
Menyenangkan sekali mengetahui waktu (yang akhirnya) mengizinkan kita untuk berjumpa. Kita benar benar merindukan pertemuan ini kan? Pertemuan yang secara sengaja kita ciptakan di bumi. Bukan di Langit. Pertemuan dalam nyata, bukan imaji.

Ah akhirnya aku harus berterimakasih pada bumi yang izinkan kita pijaki dia di tempat yang sama.
Atau berterimakasih pada Langit yang mengorbankan cemburunya untuk melihat kita bersama bertemu di bumi.

Tapi aku masih suka kebingungan, kenapa kita merasa waktu berjalan begitu cepat? Padahal jarum detik tidak tiba tiba memiliki kekuatan super untuk berdetak lebih cepat kan?

Kecepatan bumi berputar pun masih sama. Hujan tak berarti bumi kita tiba tiba tergelincir lalu berputar lebih cepat kan?

Hmmm.

Lekas kembali.
Jangan terlalu lama mengantri.
Waktu kita bersama akan segera pergi.
Tolong, jangan buat aku menunggu lagi.


-di bawah hujan-
Menunggu kamu memesan makanan

Rabu, 22 Juni 2016

16. enam belas

16.

Ada yang bilang kamu tidak harus jadi berlian ditumpukan emas. Tidak harus jadi emas ditumpukan perak atau jadi perak ditumpukan perunggu.

Satu hal yang pasti, kamu berbeda. Toh pelangi jadi indah karena warna mereka yang beragam. Lalu langit menjadi objek terbaik saat perpaduan warna bergabung menghasilka keabstrakan yang indah. Dilain waktu, Langit malam menjadi begitu menggoda saat kelap kelip bintang yang warnanya beragam itu berhamburan.

Karena sejatinya keberbedaan itu yang menghasilkan keindahan. Syaratnya, keberbedaan itu harus serasi. Tak apa apa jika berbeda, namun jangan lupa biarkan dia serasi.

Aku perempuan, kamu laki laki. Kita berbeda, namun Langit dan bumi sepakat bahwa kita serasi.

Sesederhana itu.
Berbeda yang serasi.
Terlihat jelas perbedaannya namun indah jika dipandang bersamaan.

Tidak harus sama, karena ia monoton. Membosankan.

Emmm tapi...

Jadi dirimu sendiri. Tumbuhlah menjadi warnamu. Toh sejarah selalu mencatat orang orang yang berbeda, bukan orang yang sesuai pola.

Selasa, 21 Juni 2016

Pemuda yang Dirindukan Bangsa B)

BEM UNJ pada hari Jumat 17 Juni 2016 sampai hari Minggu 19 Juni 2016 menyelenggarakan PKM UNJ 1. Sebelum acara ini dimulai, peserta diberikan briefing terlebih dahulu terkait teknis pelaksanaan PKM UNJ dan penugasan selama kegiatan berlangsung. Selain hal tersebut, peserta juga bersama-sama panitia memfiksasi peraturan yang telah dibuat oleh panitia, setelah sebelumnya dilakukan diskusi point per point terkait aturan-aturan tersebut. Panitia membebaskan peserta untuk berpendapat dalam peraturan-peraturan tersebut. Setelah terjadi kesepakatan, maka peraturan tersebut disahkan untuk kemudiaan ditaati bersama.
Rangkaian acara pertama pada PKM UNJ dilaksanakan di gedung UNJ Kampus E. gedung ini biasa digunakan oleh prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) untuk melakukan kegiatan perkuliahan. Sebelum acara dimulai, peserta diberikan sebuah kertas kecil oleh panitia untuk digunakan sebagai tulisan harapan-harapan yang ingin dicapai oleh peserta setelah melaksanakan PKM UNJ. Setelah acara dimulai, ketua BEM UNJ 2016 yaitu Bagus Tito Wibisono menyampaikan sambutan dan kemudian membuka acara PKM UNJ ini secara resmi.
Materi pertama dalam rangkaian PKM UNJ 1 ini disampaikan oleh Muhammad Tri Andhika Kurniawan. Beliau adalah mantan ketua BEM UI yang sekarang menjabat sebagai staff ahli di DPR. Materi yang disampaikan oleh Pak Andhika adalah Manajemen Isu dan Opini Publik. Sebelum memulai materi secara lebih rinci, Pak Andhika menjelaskan bahwa kondisi hari ini adalah gerakan mahasiswa sudah mati, sehingga hanya dapat ditemukan kegiatan mahasiswa dimana-mana. Kemudian Pak Andhika menjelaskan bahwa gerakan mahasiswa berarti sebuah konsolidasi secara besar untuk merubah suatu tatanan masyarakat, sedangkan kegiatan mahasiswa hanya berfokus pada pengadaan-pengadaan proker semata.
Terkait manajemen isu, Pemateri menyampaikan bahwa masyarakat tidak banyak yang sadar dan mau memahami isu-isu yang ada hari ini. hal ini dikarenakan keterkaitan antara penyalahgunaan opini public oleh masyarakat. Disampaikan bahwa inflasi informasi atau kemudahan informasi yang berujung pada generasi instan, membuat masyarakat cenderung tidak update terhadap informasi.
Sedangkan pada bagian Opini Publik, dijelaskan bahwa opini hanyalah sebuah persepsi. Ia bukan fakta, bukan juga kenyataan, tapi lebih ke dalam bentuk judgement. Padahal membangun opini adalah sebuah keharusan karena kondisi masyarakat hari ini tidak peduli dengan fakta dari data-data yang telah dikumpulkan tetapi masyarakat lebih peduli pada opini-opini media berita.
Pemateri juga menyampaikan bahwa mahasiswa hari ini yang bergerak tidak banyak meninggalkan bekas. Hal ini disebabkan kurangnya penguasaan media yang mampu membentuk opini public.
Closing statement dari Pak Andhika ini berisi apresiasi terhadap mahasiswa yang tidak mau menjadi aktifis di kampus. Namun, tanpa ada gerakan mahasiswa, maka gerakan tersebut tidak ada apa-apanya. Anda bergerak saja tidak ada yang dengar, apalagi tidak bergerak. Namun ini bukan kesalahan anda, ini kesalahan system. Jika ada masalah di media, maka carilah solusi untuk mengatasi selain terus berinovasi, berproses, menyampaikan gerakan yang mereka punya, gerakan mahasiswa harus tetap eksis.
Hari kedua acara dilaksanakan di Kampus A UNJ gedung FIP. Materi kedua ini berisikan tentang rekayasa sosial yang disampaikan oleh Jon Riah Ukur atau yang sering disapa dengan Jonru Ginting. Oleh pak Jonru, dijelaskan bahwa setiap diri kita adalah pemimpin. Terlebih lagi kita adalah mahasiswa yang dikenal dengan sebutan agent of change. Maka, perbaikan dalam berbagai aspek kehidupan baiknya mengiringi dalam setiap langkah kaki mahasiswa.
Hari ketiga, pada 19 Juni 2016, PKM UNJ dilaksanakan di Kampus B UNJ di gedung FMIPA. Materi terakhir di rangkaian PKM UNJ 1 ini disampaikan oleh Moses Caesar Asa yang Septemper nanti akan mengambil master keduanya di Taiwan dengan jurusan Future Studies Education.
Materi ini berjudul Bela Negara sebagai Strateri Kontra Inteligen. Sebelum menjelaskan tentang bela negara atau kontra inteligen itu sendiri, peserta diperlihatkan cuplikan-cuplikan film Pearl Harbour. Bedanya, dalam penontonan film hari itu, Pak Moses menjelaskan tentang inteligen inteligen dan perannya dalam sebuah pertahanan. Pak Moses juga menjelaskan bahwa sebenarnya Amerika bisa mengatasi serangan Jepang jika mereka mau mempercayai interpretasi inteligen Amerika. namun, karena interpretasi itu terlalu jauh dari logika manusia, akhirnya apa yang disampaikan oleh inteligen pun diabaikan hingga akhirnya Amerika gagal menyiasati penyerangan Jepang.
Setelah itu, pemateri menyampaikan dengan panjang lebar dan runut tentang kondisi dunia pada masa lalu, hari ini dan yang akan datang. Konflik-konflik masa lalu, hari ini, dan yang akan datang berkaitan erat dengan kebutuhan yang tidak dapat diperbaharui, hingga akhirnya kebutuhan tersebut akan habis dan konflik dunia akan terjadi lagi. Terlebih oleh negara berkembang. Selain itu, pertumbuhan penduduk yang tidak sebanding dengan pertumbuhan makanan akan melahirkan konflik dunia di negara-negara penghasil pangan yang salah satunya adalah Indonesia. Maka untuk mengatasi hal tersebut perlu kesadaran bela negara terhadap warga sipil untuk mengatasi permasalahan-permasalahan itu sendiri.
Setelah serangkaian PKM UNJ 1 ini dilakukan, maka peserta harus mempersiapkan untuk presentasi penugasan yang telah diberikan oleh panitia pada rangkaian PKM UNJ 2 yang akan dilaksanakan pada Jumat, 15 Juli 2016.

Hidup Mahasiswa!

Hidup Rakyat Indonesia!