Selasa, 18 April 2017

Ketika Allah Cabut Nikmatnya Beribadah

Sholat, dzikir, tilawah adalah beberapa bentuk dari yang namanya beribadah kepada Allah. Selain karena Allah mewajibkan hal tersebut kepada manusia, Allah juga menjadikan perasaan manusia butuh untuk beribadah kepada Allah. Karena hati itu fitrah, keinginan untuk beribadah itupun fitrah dari Allah.

Masalahnya​, sekarang adalah mengapa masih banyak orang orang bermaksiat ketika Allah telah berikan fitrah untuk beribadah kedalam hati hati manusia?

Hati manusia mulanya bersih, lalu oleh perlakuan manusia itu sendiri kemudian berubah-ubah menjadi hitam tertutup fitrah. Keinginan beribadah awalnya masih ada, tapi sudah kehilangan ruh nya. Ibadah hanya sekedar ritual, dan tidak lagi bernilai. Ketika hal ini terjadi, Allah kemudian cabut nikmat nya beribadah.

Pada suatu hari ada seorang sahabat bertanya kepada sayyidina Umar bin Khattab, kurang lebih isinya seperti ini, "Ya Umar, kenapa saya bermaksiat tapi Allah tidak menghukum saya?" Kemudian sayyidina Umar bin Khattab menjawab, "sesungguhnya Allah telah menghukum mu dengan mencabut nikmatnya beribadah. Ketahuilah seburuk buruknya hukuman adalah Allah cabut nikmatnya beribadah."

Astaghfirullah..

Saya, belum sempurna, bahkan jauh dari kata baik. Ketika dosa dosa saya menggunung, Allah masih dengan relanya menutup aib aib saya. Ketahuilah, bahwa Allah tutup aib kita pun adalah nikmat yang mahal. Karena ketika Allah bukakan aib aib kita, berkaca saja kita malu. Bangun dari kasur saja, malu. Tapi Allah Maha penyayang. Allah tutup aib hambaNya. Bahkan Allah melaknat orang yang membuka aibnya sendiri dan berbangga bangga dengan maksiatnya, sedangkan Allah menutup aibnya.

Ya Allah..
Sesungguhnya ini adalah pengingat bagi diri saya sendiri, karena Allah Maha baik mau menutup aib saya.

Berilah celah dihati kalian untuk ketidaksempurnaan saya. Sehingga ketika Allah izinkan kalian tau sedikit saja dari aib saya, semoga kalian memaafkan diri ini karena terlalu banyaknya dosa dosa yang tersembunyi. Kelalaian yang tak terungkapkan. Ketidaksempurnaan saya yang nampak jelas.

Semoga Allah mengampuni saya dari semua prasangka baik orang orang terhadap saya, karena sesungguhnya saya jauh dari kata baik.

Semoga Allah ampuni saya yang menutup aib dengan rapat karena tak mau dipandang buruk oleh manusia.

Semoga Allah, memandang saya baik seperti manusia yang menilai saya dengan baik. Sempurna. Tanpa cela.

Ya Allah...
Kembalikan nikmat beribadah kepada hati yang gersang.
Tutup aib diri yang menggelapkan hati.
Kembalikan hati agar sekalipun ia terbolak balik, selalu berhasil melangkah lebih dekat menuju Mu.

Aamiin aamiin aamiin ya rabbal alamin..

Sabtu, 15 April 2017

📝 *Resume KAMMIS Edisi 4*📝

Jakarta, (13/04) - Lembaga Dakwah Fakultas Ilmu Sosial UNJ, BSO ICA menggelar agenda KAMMIS (Kajian Masyarakat Muslim FIS) yang diselenggarakan di Arena Prestasi (Apres)  FIS dengan tema tentang "Bulan Sya'ban, seberapa pentingkah?" dengan narasumber kali ini yaitu Ustadz H.T Romly Qomaruddien M.A.
〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰
Awalnya, penamaan bulan yang kita kenal saat ini didasarkan pada nama dewa penyambutan yaitu januarius, lalu februari sampai yang terakhir.

Penanggalan itu terjadi pada masa khalifah umar ibnu khatab, dan beliau yang berjasa mendefinisikan memunculkan muharam sebagai bulan awal pertama dalam islam.

Tetapi nama-nama bulan itu sudah ada sebelum akhir jaman. Disesuaikan dengan peristiwa-peristiwa yang terjadi pada zaman itu.

Seperti bulan Dzulhijjah itu di dalamnya ada ibadah haji, dan bulan rajab , sya'ban , dzuhijjah semua itu ada maknanya.

Lalu, sebarapa pentingnya  bulan sya'ban?.

Bulan sya'ban penting, karena menjadi penanda akan hadirnya bulan ramadhan.

Adapun yang menjadi landasan bulan-bulan dalam islam sebagai berikut :

1. Penetapan 1 tahun ada 12 bulan sudah ada di dalam Al-quran.

Surat at-taubah ayat 36 : Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana merekapun memerangi kamu semuanya, dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa.

Hanya saja menyebut muharam, rajab, safar, sya'ban yang tidak disebut.
Sudah di isyaratkan dalam al-quran ada 1 tahun ada 12 bulan, maka ini menjadi daya tarik ilmuwan dalam meneliti rotasi bumi untum menghitung peredaran bulan dan matahari.

Maka wajar al-quran disebut sumber ilmu penunjuk .

Diantara 12 bulan ada 4 bulan suci, kesucian ini dijelaskan para ulama dalam beberapa pandangan.
Di bulan ini tidak boleh ada perselisihan di dalam bulan suci.

Dalam perang juga mempuyai etika, sudah ada nota kesepakatan perdamaian tidak boleh dilanggar.

Sebenarnya bulan sya'ban tidak termasuk, tetapi jika disebut-sebut sebelum bulan sya'ban. Dimana bulan sya'ban terhimpit oleh bulan lainnya seperti rajab dan ramadhan.

✨Shaum dibulan lainnya :
- senin kamis
- ayamul bait (hari putih, ketika sinar bulan sedang putih) pada tanggal 13,14,15
- satu hari shaum, satu hari tidak, dan seterusnya

Artinya setiap bulan pasti ada shaum sunnah

Kata usamah, rasulullah lebih banyak menunaikan shaum syaban, KENAPA ?

Nabi menjawab,  karena bulan sya'ban adalah bulan yang manusia banyak lupa. Bahwa diantara bulan rajab dan ramadhan itu ada bulan sya'ban. Yang apabila kaum muslimin menunaikan yang ada di dalamnya akan diangkat oleh Allah amalan-amalannya.
Contoh : bisa shaum, bisa infak dan bisa sholat dll

Bentuk perhatian rasulullah terhadap bulan sya'ban berbeda dengan bulan lainnya.
Hadist dari abi salamah : "hitunglah oleh kalian awal pertama kali bulan muncul"

Dalam dunia modern melihat bulan tidak selamanya teelihat dengan mata kepala dengan teori ilmu pengetahuan secara ilmu astronomi.
Oleh karena itu sunnah al-quran sebagai sumber ilmu.

✨Apa yang dilakukan di bulan sya'ban ??

Digambarkan pada sahabat nabi, yang pertama datang dari istri nabi sendiri.
"Aku tidak melihat shaum paling banyak selain dibulan sya'ban"

Jadi, Intinya amalan di bulan sya'ban harus di tingkatkan.
Bulan sya'ban itu adalah bulan yanv memberikan bingkai. Bagaimana amalan seseorang betul-betul di janjikan dengan sesuatu yang lebih berharga.

Oleh : Lyana Ferusnanda
Editor : Annisa Nur Kamilah
〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰
#BerbagiKebermanfaatan
#BersamaMenujuSurga
#PunggawaSyiarICA
#FullOfIslam
#PunggawaICA1438
#AlQassam1438
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
✅ http://line.me/ti/p/%40koy7133s
👍 https://m.facebook.com/bso.fis
🐤 @ICAFIS_1438
📷 @islamiccenter.alijtimai
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
© Syiar ICA 1438
© Humas dan Media ICA 1438

🌼📝 *Resume Annisa Edisi 3* 📝🌼

Jakarta, (07/04) — Biro Kemuslimahan Lembaga Dakwah Fakultas Ilmu Sosial, BSO ICA menggelar Kajian Annisa edisi ketiga di tahun 2017. Kajian yang digelar di Mushola FIS kali ini mengangkat tema tentang *"Belajar Mulia dari Siti Khadijah"*. Narasumber pada kesempatan kali ini adalah Ka Putri Widya Utami (Pendidikan Fisika 2012)
〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰
"Khadijah merupakan orang pertama yang memeluk Agama Islam dan taat dalam menjalankan apa yang dicontohkan Rasulullah Shallahu Alaihi wa Sallam." Hal itu disampaikan oleh Ka Putri Widya Utami di hadapan para muslimah FIS di tengah penyampaian materi yang membahas mengenai kemuliaan Siti Khadijah.

📍Secara umum sosok Khadijah dikenal sebagai pribadi yang dermawan, sakinah, dan royal. Khadijah mendapat julukan Ummulul Mu'min dan wanita agung sejagat raya.

📍Di zaman Jahiliyah beliau dijuluki At-Tahirah (suci). Beliau memiliki  pemikiran matang, terhormat, taat, dan merupakan salah satu muslimah yang dijamin masuk surga oleh Allah SWT.

📍Keutaman lain dari Khadijah, ia adalah wanita pertama yang memberikan keturunan untuk  Rasulullah. Salah satu anaknya bernama Fatimah.

📍Beliau adalah seorang pebisnis, berasal dari keluarga terpandang karena nasabnya yang baik. Hatinya selalu untuk menuju dalam kebaikan.

📍Beliau sangat berperan sebagai penenang  Rasulullah ketika Rasulullah ketakutan pulang dari gua Hira. Saat itu beliau berkata   _"Jangan khawatir berbahagialah, sesungguhnya Allah tidak akan mungkin menghinakan kamu dengan kejadian yang kamu alami, sedang kamu akan membantu orang lain menolong orang yang lemah di jalan kebenaran."_

📍Khadijah merupakan  orang pertama yang memeluk agama islam dan taat dalam menjalankan apa yang dicontohkan Rasulullah.

📍Allah pernah mengucapkan _"Assalamu'alaikum"_ yang dititipkan melalui malaikat Jibril

📍Jadi, Khadijah orang yang dipertahankan, totalitas pada agama yang dibawa oleh suaminya(Rasulullah).

Peserta yang hadir pada kajian kali ini tampak begitu antusias. Terlihat dari beberapa peserta yang tak mau ketinggalan mengajukan pertanyaan kepada narasumber. Kajian berakhir pada pukul 13.00 dan ditutup dengan membaca Hamdallah dan doa kafaratul Majelis.

Oleh : Alisah Herliana
Editor : Clara Dwi Yanti
〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰
#KemuslimahanICA
#BeWonderfullMuslimah
#SholihahMenginspirasi
#CerdasTangguhCeria
#AlQassam1438
#TeladanBersahabat
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
✅ http://line.me/ti/p/%40koy7133s
👍 https://m.facebook.com/bso.fis
🐤 @ICAFIS_1438
📷 @islamiccenter.alijtimai
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
© Kemuslimahan ICA 1438
© Humas dan Media ICA 1438

Senin, 10 April 2017

Hari ini saya belajar bahwa sehat benar benar harga yang mahal dan seringkali lalai untuk disyukuri.

Menelan ludah contohnya. Pernah bersyukur karena menelan ludah? Emmmm, saya lupa pernah atau tidak. Lalu anggaplah saya tidak pernah mensyukuri nikmat yang satu ini.

Dan sekarang, saya belajar bahwa ternyata menelan adalah hal yang harus bahkan sangat harus untuk kita syukuri. Ketika akhirnya menelan menjadi begitu memilukan, menyakitkan, baru kemudian saya sadar bahwa bisa menelan adalah hal yang besar.

Saya bisa menelan. Nasi, minum, air liur, atau apapun, saya bisa. Bedanya adalah diperasaan sakitnya. Ketika sehat, tak ada yang dirasa bahkan sampai melupakan bahwa ini adalah hal indah untuk disyukuri. Lalu saat sakit, ah rasanya jika badan tak butuh makan dan minum, maka pastilah diri ini sanggup puasa berhari hari agar menghindari yang namanya menelan.

Pun jika badan telah sanggup tak makan minum, masih ada yang harus ditelan. Produksi air dari mulut kita sendiri. Ah rasanya menelan ludah pun sakiiittt sekali. Sampai ke kuping. Sampai tak bisa bersin. Tak bisa batuk. Tak bisa bicara lama. Tak mau tersenyum. Sakit ketika ingin berlama lama sujud.

Apa harus diberi sakit dulu baru bersyukur?

Sepertinya iya.

Ya Allah, terimakasih atas nikmat sakitnya. Hamba jadi sadar lagi bahwa jangan lupa untuk bersyukur sekalipun nikmat itu tak terlihat atau bahkan tak terasa nikmat.

Terimakasih sekali lagi untuk selalu mengingatkan. Untuk selalu menegur, untuk selalu mengizinkan hamba menjadi hamba Mu.

Izinkan hamba menjadi hambaMu selalu ya Rabb. Sampai nanti. Sampai mati. Sampai bertemu denganMu nanti 💕

Kamis, 06 April 2017

Berhala abad 21

🌤 *[Ikut Kajian Kammis? Baca ini dulu..]*
〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰
*Berhala-Berhala Abad 21*
Oleh : Ustadz Nuim Hidayat

Ahli politik Amerika, Francis Fukuyama menganggap bahwa abad 21 ini adalah abad puncak pemikiran manusia. Ia menulis buku _The End of History and The Last Man_. Ia mengatakan bahwa, sistem demokrasi liberal yang membuat kemajuan manusia dewasa ini.
Tokoh liberal di Indonesia, Ulil Abshar Abdalla menyatakan bahwa, demokrasi liberal adalah yang terbaik. Ia menyatakan negara dalam sistem ini menyatukan antara energi kebaikan dan energi kemaksiyatan.

Memang bila dilihat dengan pandangan yang selintas, zaman ini adalah zaman puncak kejayaan manusia. Belum pernah dalam peradaban manusia, manusia mengalami lompatan teknologi yang mengagumkan sekarang ini. Manusia dari Rusia dan Irian bisa berhubungan langsung saat ini juga. Begitu pula mode pakaian dan makanan dari Amerika, Cina dan Jepang merambah Indonesia dalam waktu yang sama.

Dunia saat ini dianggap sebagai _little village_.
Tapi apakah manusia merasakan kemakmuran dan kebahagiaan? Inilah yang dikhawatirkan banyak cendekiawan. Pakar filsafat, Syekh Naquib al Attas malah melihat peradaban Barat saat ini justru merusak manusia. Belum pernah dalam peradaban manusia, manusia menderita karena peradaban Barat ini.

Peradaban yang dibangun Barat saat ini menyebabkan perlombaan senjata (perang), keterasingan manusia dengan Tuhannya, keterpisahan manusia dari fisik dan ruhnya, dan perlombaan penguasaan materi daripada ilmu atau jiwa. Manusia saat ini mengenggam handphone di tangannya. Tapi justru hp inilah sekarang yang jadi problem manusia modern.

Manusia menjadi jarang berkomunikasi langsung dengan manusia lain, keluarga menjadi kurang akrab, membaca buku atau pemikiran-pemikiran yang mendalam menjadi jarang dan orang sibuk tiap hari banyak membaca tulisan-tulisan sampah.
Telepon genggam yang didalamnya internet ini, juga menjadikan banyak anak muda kehilangan akhlaq. Pornografi, pergaulan bebas, pelacuran, narkoba merajalela karena dunia daring ini.

Peradaban Barat yang mengagungkan fisik atau materi ini juga menyebabkan berkembangnya dunia kosmetik atau make up wanita ugal-ugalan. Perlombaan tubuh wanita baik yang bernama _Miss Universe_, _Miss World_, Puteri Indonesia, Puteri Pariwisata, Abang None dan lain-lain menjadi dambaan kaum wanita.
Perempuan cantik dimuliakan dan perempuan biasa/kurang cantik dicampakkan.

Di Barat, karena wanita tidak tahu arti anak, mereka tidak mau menikah dan melahirkan. LGBT berkembang luas, sehingga Amerika yang dulu menentang kaum homo, kini Mahkamah Agungnya mengesahkan pernikahan kaum homo di seluruh negara bagian.

*Berhala-Berhala Abad 21

Dunia kini menjadi berhala abad ke-21. Gelar, jabatan, harta, dan seks menjadi rebutan manusia.
Lihatlah di sekitar kita. Banyak orang memperebutkan pangkat atau gelar, meski caranya tidak halal. Pegawai negeri atau militer berebut naik pangkat meski dengan cara menyuap. Bahkan banyak dari mereka yang mengambil kuliah master atau doktor dengan cara membayar untuk membayar tugas akhirnya.

Ilmu dicari bukan untuk menambah kecerdasan atau keimanan, tapi untuk menambah kekayaan atau gengsi.
Para politisi berebut jabatan meski dengan cara menyikut teman separtai. Untuk menjadi anggota DPR minimal butuh uang 500 juta. Untuk menjadi bupati atau gubernur seseorang harus menyiapkan uang puluhan milyar, apalagi menjadi presiden.

Karena uang menjadi berhala di zaman ini, maka orang berlomba mencari uang sebanyak-banyaknya. Kaya menjadi tujuan dan dianggap sebagai jalan menuju kemuliaan. Maka jangan heran para pejabat, baik DPR/DPRD, Polisi, Menteri, Gubenur bahkan Presiden banyak yang terlibat dalam korupsi. Kasus terakhir korupsi KTP elektronik sebesar 2,3 trilyun yang menjadi bancakan anggota DPR tentu menyesakkan dada kita. Padahal, wakil rakyat itu telah digaji besar oleh negara. Mereka menerima sedikitnya 60 juta sebulan, ditambah uang rapat dan lain-lain bisa 100 juta sebulan. Tapi begitulah nafsu manusia, diberi emas satu gunung pingin dua gunung.

Seks juga menjadi berhala di abad ini. Industri pornografi menjadi lahan empuk untuk mencari uang. Lihatlah majalah-majalah semi porno juga masih dipajang di toko-toko buku di tanah air,. Majalah Popular, FHM, Maxim dan lain-lain. Belum lagi film-film porno yang jumlahnya ratusan ribu atau jutaan beredar di internet.

Mantan Menkominfo Tifatul Sembiring pernah menyatakan bahwa kementeriannya telah berusaha maksimal menghapus situs-situs porno itu. Tapi satu situs porno dihapus, muncul puluhan atau ratusan yang baru. Begitulah permainan teknologi saat ini.

Seks yang juga dicerminkan dengan aurat wanita ini juga menjadi berhala bagi industri iklan produk di zaman ini. Lihatlah hampir semua iklan memakai wanita. Aurat wanita yang terbuka di banyak iklan menjadi andalan untuk mempengaruhi preferensi konsumen.

Selain berhala yang tampak, berhala yang tidak nampak atau dalam bentuk ideologi (isme) juga menjadi panutan manusia saat ini. Ideologi sekulerisme, pluralisme dan liberalisme menjadi dambaan banyak orang saat ini. Begitu pula turunannya yaitu ideologi humanisme, egoisme, hedonism dan lain-lain menjadi anutan.

Kaum sekuleris –yang memisahkan agama dan politik- menjadikan ideologi pluralisme sebagai faham yang terbaik di masyarakat. Mereka memunculkan bahwa multikulturalisme, demokrasi liberal adalah hal yang niscaya. Di tanah air, mereka selalu menyerukan kemajemukan dan keragaman serta menyisihkan Islam yang merupakan mayoritas faham masyarakat di negeri ini.

Dengan kebhinekaan ditonjolkan maka kaum Muslim tidak punya hak lebih sebagai mayoritas. Padahal di Amerika sendiri, yang merupakan `mbahnya` demokrasi, minoritas Muslim diperdebatkan apakah mungkin jadi presiden atau tidak. Partai Republik melarang Muslim menjadi presiden AS sedangkan Partai Demokrat memperbolehkannya.

Di Bali pemerintah daerahnya memaksakan peringatan Nyepi untuk semua masyarakat. Meski banyak di sana orang-orang yang beragama lain. Tapi bila Sumatra Barat, Jawa Barat, Cianjur dan lain-lain mencoba membuat perda yang sesuai syariah mereka protes dan menyatakan bahwa masyarakat kita beraneka ragam, masyarakat kita majemuk dan lain-lain.

Kemajemukan dan kebhinekaan digunakan senjata oleh kaum minoritas saat ini untuk membungkam hak-hak mayoritas kaum Muslim di negeri ini.

Pluralisme juga kini menjadi jualan banyak politisi di tanah air. Bahkan para politisi Muslim tidak sedikit yang kena penyakit ini. Sehingga mereka takut memperjuangkan nilai-nilai Islam dalam kehidupan politik di tanah air. Mereka takut dianggap anti kemajemukan.

Padahal, kaum non Muslim memperjuangkan nilai-nilai yang diyakininya dan tidak peduli dengan aspirasi mayoritas Mslim di negeri ini. Anak-anak sekolah kita juga diajarkan pluralisme agama sehingga menjadi dangkal pemahaman Tauhid atau aqidahnya. Semua agama sama menuju kebenaran dan dijamin masuk surga diajarkan ke anak-anak Muslim di sekolah dan universitas. Karena ajaran ini, maka semangat anak-anak Muslim untuk berdakwah dan memperjuangkan agamanya menjadi kendor.

Ideologi ini menjadikan akhirnya agama tidak penting dalam kehidupan dan menjadikan anak didik kita orientasinya materi. Liberalisme adalah faham yang membahayakan masyarakat dan dunia. Faham ini menjadikan manusia tidak punya nilai dan hanya menuruti syahwat dan akalnya belaka. Faham ini melahirkan humanisme dan feminisme. Maka tidak heran kaum feminis menyatakan semboyannya bahwa tubuh manusia ini mereka yang memiliki dan terserah mau diapakan.

Ideologi liberalisme, yang bisa dikatakan lahir dari ateisme, juga menyebabkan manusia berlomba dalam kekuasaan meski caranya dengan membunuh jutaan orang lain. Maka tidak heran kemudian tumbuh perlombaan industri senjata, meski mereka tahu bahwa senjata itu digunakan untuk perang atau membasmi manusia lain.

Mereka tidak menyadari keterbatasan akal manusia. Imam Ghazali, ulama besar kita menasehatkan akal dan wahyu seperti mata dan matahari (cahaya). Keduanya saling melengkapi dan memerlukan.

Nasihat Tokoh-Tokoh Islam Dalam dialognya dengan Amien Rais, Kuntowijoyo dkk pada 1986-1987, tokoh Islam Mohammad Natsir mengkhawatirkan adanya penyakit bangsa Indonesia, termasuk umat Islamnya, yaitu cinta berlebihan kepada dunia. Kata Natsir: “Umat Islam dihinggapi penyakit wahn, yakni dunia yang berlebihan dan takut mengambil risiko. Keadaan semacam ini pernah terjadi dalam sejarah, pada waktu itu para prajurit yang ikut berperang karena tergiur pada harta rampasan perang, lalu karena kelengahan dan kepongahan ini mereka dengan mudah dikalahkan musuh. Hal ini terjadi pada saat Islam mengembangkan sayapnya di daratan Eropa.

Di negara kita penyakit cinta dunia yang berlebihan itu merupakan gejala yang “baru”, tidak kita jumpai pada masa revolusi, dan bahkan pada masa Orde Lama (kecuali pada sebagian elit masyarakat). Tetapi gejala yang “baru” ini, akhir-akhir ini terasa pesat “perkembangannya”, sehingga seperti sudah menjadi wabah dalam masyarakat. Jika gejala ini dibiarkan berkembang terus, maka bukan saja umat Islam akan dapat mengalami kejadian yang menimpa Islam di Spanyol, tetapi bagi bangsa kita umumnya akan menghadapi persoalan sosial yang cukup serius.

Penyakit cinta dunia ini, dengan demikian, memang bukan semata-mata permasalahan dakwah, yang harus dihadapi para mubaligh dan dai, tetapi sudah merupakan permasalahan nasional. Dalam konteks yang terakhir ini masalahnya menjadi lebih sulit ( complicated) karena bukan saja merupakan masalah ekonomi, tetapi masalah sosial, budaya, dan bahkan politik. Untuk ini terpulanglah kepada para pengambil keputusan untuk mengatasinya.”

Nasehat Natsir ini selaras dengan nasehat Mohammad al Fatih, pemimpin besar Islam yang menaklukkan Konstantinopel menjelang wafatnya:

“Tak lama lagi aku akan menghadap Allah SWT. Namun aku sama sekali tidak merasa menyesal, sebab aku meninggalkan pengganti seperti kamu. Maka jadilah engkau seorang yang adil, saleh dan pengasih.

Rentangkan perlindunganmu terhadap seluruh rakyatmu tanpa perbedaan. Bekerjalah kamu untuk menyebarkan agama Islam sebab ini merupakan kewajiban raja-raja di bumi.

Kedepankan kepentingan agama atas kepentingan lain apapun. Janganlah kamu lemah dan lengah dalam menegakkan agama. Janganlah kamu sekali-kali memakai orang-orang yang tidak peduli agama menjadi pembantumu. Jangan pula kamu mengangkat orang-orang yang tidak menjauhi dosa-dosa besar dan larut dalam kekejian...

Oleh sebab ulama itu laksana kekuatan yang harus ada di dalam raga negeri, maka hormatilah mereka. Jika kamu mendengar ada seorang ulama di negeri lain, ajaklah dia agar datang ke negeri ini dan berilah dia harta kekayaan. Hati-hatilah jangan sampai kamu tertipu dengan harta benda dan jangan pula dengan banyaknya tentara. Jangan sekali-kali kamu mengusir ulama dari pintupintu istanamu. Janganlah kamu sekali-kali melakukan satu hal yang bertentangan dengan hukum Islam. Sebab agama merupakan tujuan kita, hidayah Allah adalah manhaj (pedoman) hidup kita dan dengan agama kita menang.

Ambillah pelajaran ini dariku. Aku datang ke negeri ini laksana semut kecil, lalu Allah karuniakan kepadaku nikmat yang demikian besar ini. Maka berjalanlah seperti apa yang aku lakukan. Bekerjalah kamu untuk meninggikan agama Allah dan hormatilah ahlinya. Janganlah kamu menghambur-hamburkan harta negara dalam foya-foya dan senang-senang atau kamu pergunakan lebih dari yang sewajarnya. Sebab itu semua merupakan penyebab utama kehancuran.”

Patut juga para pemimpin negeri ini mengambil ibrah dari surat-surat Sayyidina Ali r.a. yang sangat berharga. Nasehat khalifah keempat ini adalah surat-surat yang dikirimkannya kepada gubernur Mesir Malik bin Harits al Asytar, pada tahun 655M. Nasihat ini berisi prinsip-prinsip dasar tentang pengelolaan atau manajemen sebuah pemerintahan, organisasi dan lain-lain.

Menurut Profesor A Korkut Özal dari Turki, pada perkembangan selanjutnya ternyata surat ini memberi banyak inspirasi bahkan menjadi bahan acuan bagi banyak pemimpin, melintasi ruang dan waktu. Tercatat ia mampu melintasi Eropa di masa Renaissance bahkan Edward Powcock (1604-1691), profesor di Universitas Oxford, menerjemahkan surat ini ke dalam bahasa Inggris untuk pertama kalinya dan pada 1639 disebarkan melalui serial kuliahnya yang disebut Rhetoric. Diantara nasehatnya adalah: “Ketahuilah wahai Malik bahwa aku telah mengangkatmu menjadi seorang Gubernur dari sebuah negeri yang dalam sejarahnya berpengalaman dengan pemerintahan-pemerintahan yang benar maupun tidak benar.

Sesungguhnya orang-orang akan melihat segala urusanmu, sebagaimana engkau dahulu melihat urusan para pemimpin sebelummu. Rakyat akan mengawasimu dengan matanya yang tajam, sebagaimana kamu menyoroti pemerintahan sebelumnya juga dengan pandangan yang tajam. Mereka akan bicara tentangmu, sebagaimana kau bicara tentang mereka.

Sesungguhnya rakyat akan berkata yang baik-baik tentang mereka yang berbuat baik pada mereka. Mereka akan (dapat) ‘menggelapkan’ semua bukti dari tindakan baikmu. Karenanya, harta karun terbesar akan kau peroleh jika kau dapat menghimpun harta karun dari perbuatan-perbuatan baikmu. Jagalah keinginan agar selalu di bawah kendali dan jauhkan dirimu dari halhal yang terlarang. Mereka adalah makhlukmakhluk yang lemah, bahkan sering melakukan kesalahan. Bagaimanapun berikanlah ampun dan maafmu sebagaimana engkau menginginkan ampunan dan maaf dari-Nya. Sesungguhnya engkau berada di atas mereka dan urusan mereka ada di pundakmu.

Sedangkan Allah berada di atas orang yang mengangkatmu. Allah telah menyerahkan urusan mereka kepadamu dan menguji dirimu dengan urusan mereka. Jangan katakan:”Aku ini telah diangkat menjadi pemimpin, maka aku bisa memerintahkan dan harus ditaati”, karena hal itu akan merusak hatimu sendiri, melemahkan keyakinanmu pada agama dan menciptakan kekacauan dalam negerimu.

Bila kau merasa bahagia dengan kekuasaan atau malah merasakan semacam gejala rasa bangga dan ketakaburan, maka pandanglah kekuasaan dan keagungan pemerintahan Allah atas semesta, yang kamu sama sekali tak mampu kuasai. Hal itu akan meredakan ambisimu, mengekang kesewenang-wenangan dan mengembalikan pemikiranmu yang terlalu jauh. Wallahu alimun hakim. ||

Disampaikan Nuim Hidayat dalam Kajian Masyarakat Muslim FIS di Fakultas Ilmu Sosial UNJ, 6 April 2017
〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰
#BerbagiKebermanfaatan
#BersamaMenujuSurga
#FullOfIslam
#PunggawaICA1438
#AlQassam1438
#TeladanBersahabat
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
✅ http://line.me/ti/p/%40koy7133s
👍 https://m.facebook.com/bso.fis
🐤 @ICAFIS_1438
📷 @islamiccenter.alijtimai
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
© Syiar ICA 1438
© Humas dan Media ICA 1438

Ichsan Prasetyo

Ichsan Prasetyo

Happy your day saaan~

Wih, mungkin ini pertama kalinya saya ngucapin selamat hari lahir ke Ichsan 😹

Abis bisa bisanya ada orang ulang tahun diem diem aja 😹
Sekelas gak ngeh, tau tau April kelewat aja.
Saya pun juga gitu, cuma ngerasa kaya ada yang ulang tahun deh bulan April, tapi siapa dan kapan ya. Dan pas banget tadi lagi liat liat siapa yang ulang tahun bulan April eh gataunya Ichsan sekarang ulang tahun. Wihhh barakallahu fii umrik ya san.

You are our habib.

Yes, Ichsan is our habib.
Coba san gimana ceritanya lu bisa dipanggil habib dah.

Seinget saya, dulu Ichsan duduk di belakang saya, terus tau tau dipanggil habib aja gitu. Yah mungkin karena ditengah anak kaje2 yang beragam ​itu, hanya ada satu Ichsan yang agak mendingan. Biasanya Ichsan di kelas dijadikan rujukan agama😹

Itu juga dulu, sebelum akhirnya anak kaje2 banyak yang mendapatkan hidayah, alhamdullilah.

Dulu saya pernah naik gunung, bareng bareng temennya Ichsan, makasi ya san, akhirnya gue naik gunung juga, walaupun abis itu gapernah lagi😹

Teruuus, beberapa kali saya diskusi sama Ichsan, diskusi aja, ngomongin ini itu dan beberapa kasus yang lagi in juga didiskusikan. Sebenernya diskusinya asik banget, cuma kadang suka lupa bales yang akhirnya chat nya berakhir dan terlalu telat untuk direspon, kebiasaan emang 😴

Ah iya, Ichsan ini salah satu yang dituakan di kaje2. Sabar dan kadang suka error. Kalo Ichsan udah error, pasti deh dibilangin, "Habib mah bebas."

Gitu.

Terus dulu juga saya sering beli pulsa di Ichsan yang berujung utang dan baru dibayar setelah puluhan ribu rupiah 😹

Ichsan ini orang baik, salah satu yang tersabar di kaje2. Selalu berusaha menolong temennya bahkan kadang terlalu baik. Dan kebaikan nya ini suka bikin saya geregetan.

"San lu baik banget si ih."

"Ya kalo gue bisa nolongin kenapa enggak. Entar kalo gue butuh pertolongan semoga aja ada yang nolong juga."

"Tapi itu kelewatan tau, nanti lu dimanfaatin sama orang."

"Suudzon aja lu."

Yah begitulah. Kadang orang yang baiknya kelewatan suka bikin geregetan. Dan isan did it.

Tapi kadang Isan juga suka gajelas, namanya juga manusia ya😹

Dulu waktu abis naik gunung, Isan pernah bilang, "bel lu kecil kecil kuat juga ya. Tas sama elu udah kaya gedean tas, tapi nyampe juga ke atas."

Sebenernya antara pujian dan ejekan juga ya, yakali sama tas gedean tas😹

But yesterday is his 22.
Happy 22 ya san.
Tetap baik.
Tetap khusnudzon.
Tetap bermanfaat.

Happy your day partner sharing shiroh Nabawiyah 🍇

Selasa, 04 April 2017

Once upon a time, there's a girl who wants to do every single thing that she wants. But then, she tries to share it with someone that she loves the most.

She lives her day perfectly until everything just broke down when things didn't go the way it used to be.

Oohhh... Poor girl.

Actually, everything is good. Things are going the way it used to. Happiness is around the girl.

But the worse thing is because she put her heart to someone who  perfectly ruin her day.

Ooh..
Poor girl, how come a little thing like that can perfectly make everything looks bad.

Oohh.. i can feel it too...

The point is, only give your heart to Allah, that's all enough.