Sabtu, 01 Februari 2020

Sudah lama tidak menjadi penumpang yang duduk di belakang sembari melihat pemandangan. Lalu kemudian perasaannya terbang, membawa setiap serpihan serpihan keresahan.

Baginya semua baik, sampai yang tak baik terkatakan. Baginya semua mudah, sampai yang tak mudah ditunjukkan. Baginya semua terlihat normal, sampai yang tak normal diperlihatkan.

Sesederhana itu sampai ia tau bahwa hidup tak pernah sederhana.

Bukan satu atau dua orang yang mengatakan tentang kepolosannya yang sesekali terlihat. Ia selalu merasa cukup cerdas untuk mengetahui sesuatu, tapi kata mereka "terlalu polos" hingga mudah dibohongi.

Baginya, semua orang jujur, sampai kebohongannya ia ketahui sendiri. Semua orang dapat dipercaya sampai ia tak percaya pada diri sendiri karena telah memutuskan memberikan kepercayaan pada orang lain, sampai ia tak tau mana yang bohong dan tidak.

Ternyata dunia terlalu rumit, untuk si polos.

Bagi yang polos, yang selalu percaya semua orang baik, bahkan melihat pencuri pun dia berusaha memaklumi. Otaknya mencari cara atas pemakluman hal tersebut sampai dia tau, mencuri memang sesuatu yang selalu dia lakukan.

Tanpa sadar akhirnya, kepolosan melahirkan luka. Belakangan ia tau kalo ini namanya kecewa.

Tak apa, hari ini kita belajar tentang rasa kecewa. Besok lusa semoga tetap memandang manusia baik seutuhnya.

Memang, beberapa hal lebih baik tidak kita ketahui. Dan untuk mereka yang tau, some things are better left unspoken.