Jumat, 19 Januari 2018

- Dalam sebuah kesempatan -

"ka, aku mau nanya dong."

"kenapa?"

"emang bener ya kata orang orang, kakak
mau lulus cepet soalnya mau nikah?"

"... Gosip darimana itu?"

"dari orang orang kak."

Sini aku ceritakan rasanya.
Mungkin bukan hanya aku manusia yang hidupnya ditempa gosip. Tapi untuk gosip yang baik ini, mari kita aamiin kan sejenak.

Aku meyakini bahwa bersama setiap kebaikan orang selalu ada orang orang lainnya yang membicarakan kebaikan tersebut. Dan, bersama hal hal yang dibicarakan itu, selalu ada hal hal lainnya yang menjadi bumbu penyedap agar hal tersebut terus hits dibicarakan. Sepakat?

Dan, kamu tidak perlu menjadi sekelas Taylor Swift atau Zayn Malik untuk menjadi bahan pembicaraan orang orang. Kamu hanya cukup menjadi dirimu sendiri, atau manusia biasa lainnya seperti husna misalnya, untuk dibicarakan orang lain. Bonus tambahannya adalah digosipkan.

Uniknya, ketika mungkin kamu sedang leyeh leyeh di rumah, tidak melakukan apapun, tetap saja ada manusia disana yang membicarakanmu, mari berdoa semoga yang dibicarakan adalah kebaikan.

Dan, satu hal yang perlu kita tekankan adalah:

"apapun yang kamu lakukan, kebaikan kah atau sesuatu lainnya, akan tetap ada orang orang yang mengomentari kemudian menjadikan gosip gosip yang bahkan kamu kaget mendengarnya.

Dan, ketika hal ini telah terjadi, tugas kamu hanya satu : tetap melanjutkan kebaikan sambil terus berdoa agar prasangka prasangka baik orang lain kepadamu itu benar dan prasangka yang belum baik, Allah hapuskan dari dirimu dan orang lain."

Tugas kita hanya mencoba dan berbuat baik, karena Allah menyukai orang orang yang berbuat baik.

Kamis, 11 Januari 2018

Entah rumus darimana, tapi yang ku ketahui laki laki selalu mampu terlihat lebih kuat. Mereka mampu menahan duka kemudian menenangkan air mata yang berlinangan seolah baik baik saja.

Mereka tak pernah terlihat menangis bersama atau berduka bersama. Mereka diam menyembunyikan perasaannya kemudian membuat dunia seolah baik baik saja.

Mereka mampu tertawa ditengah lara, atau menertawakan duka yang sedang dihadapinya. Mereka mampu mengubah awan mendung gelap dan penuh guntur menjadi langit cerah, biru, berawan putih.

Mereka baik baik saja kelihatannya.

Belakangan, aku baru mengetahui bahwa dukanya lebih dalam dari duka semua orang.
Sakitnya lebih parah dari sakit yang orang lain rasakan.
Ia diam, tak berair mata, tak mengeluarkan suara, itu yang terlihat di depan mata.

Kemudian ku ketahui bahwa saat bersendiri, air matanya jatuh lebih deras dari siapapun. Isak tangisnya tak tertahan, nafasnya tak beraturan, ia sibuk menyalahkan dirinya atas segala duka yang terjadi.

Ia sendirian, berduka sendirian, menangis sendirian, menyalahkan keadaan sendirian.

Ia lemah, namun ia selalu terlihat lebih kuat.
Ia kuat, namun dibaliknya ada duka yang tak terlihat.

Jika ia mengatakan dirinya baik-baik saja, kamu hanya perlu untuk percaya dan jalani semua seperti sedia kala.
Karena kekuatanmu, menguatkannya.
Senyumanmu, membahagiakannya.

Setidaknya tersenyumlah dan berusaha untuk kuat, sebab ketika kamu berhasil melakukannya, ia akan berhenti menyalahkan dirinya, berhenti mengutuki dunia dan ikhlas bersama segalanya.

Minggu, 07 Januari 2018

Happy your day Rano dan Rahmi!

Memasuki tahun ke delapan bersama, akhirnya saya menyadari bahwa setiap manusia berubah dan berproses. Entah itu menjadi baik atau sebaliknya, tapi tidak ada satupun manusia yang pasti sifat dan karakternya.

Seorang Einstein menyampaikan bahwa satu satunya yang pasti adalah ketidakpastian itu sendiri.

Jadi, segala sesuatunya pasti tidak pasti dan akan selalu mengalami perubahan.

Pun begitu juga dengan teman saya yang satu ini.

Namanya Rano Setyawan, akrabnya dipanggil Rano.

Saya mengenal dia 8 tahun yang lalu melalui sebuah barisan pejuang upacara 17an. Selanjutnya pertemuan pertemuan kami selalu direncanakan karena kami sama sama memutuskan untuk berkontribusi lebih dalam hal upacara dan baris berbaris. Mudahnya, kami bersama beberapa orang lainnya memutuskan untuk bergabung bersama ekskul Paskibra.

Bersama drama drama dalam barisan, Rano pun membuat drama dalam kehidupannya yang sering kali memiliki efek samping terhadap kehidupan kami sesama angkatannya.

Rano, selalu hidup sesuka hati. Menjalankan sesuatu sesuai naluri. Tanpa memikirkan efek samping yang akan datang nanti.

Begitu kurang lebih sifatnya yang negatif.

Tapi, beberapa waktu ini, saya sedikit kagum dengan keberaniannya dalam menyempurnakan separuh agama.

Sekalipun saya bukan partner curhatnya yang setia, tapi saya cukup tau bagaimana drama drama kehidupannya yang luar biasa menyebalkan. Mungkin itu alasannya tidak memilih saya sebagai partner curhat : akan menjawab curhatnya dengan emosi perempuan.

Jadi, ketika dia mengatakan serius akan menggenapkan separuh agama, saya apresiasi dan menanti realisasi. Hingga akhirnya, kemarin yang disampaikan pun terjadi.

He really did it.

Bersama wanita tersabar yang bisa menghadapinya. Tidak hanya sabar, tapi sempurna untuk kehidupan Rano. Mereka berjuang untuk menyempurnakan separuh agama dan bersama sampai surga.

Bahwa dalam kehidupan yang pasti hanyalah ketidakpastian, Rano membuktikan bahwa ia tidak selalu bersama drama drama kehidupannya.~

Karena menyempurnakan separuh agama bukan hanya tentang pernikahan tapi tentang kehidupan selanjutnya.

Selamat menikah, selamat menempuh hidup baru, selamat menjalankan kehidupan selanjutnya!

Doakan kami agar bersegera dalam kebaikan!