Sabtu, 28 Desember 2019

kamu sudah menang,
dengan tetap tersenyum, dengan tetap berbahagia, dengan tetap menjaga sopan santun,
sungguh, kamu sudah menang.

kamu sudah melakukan yang terbaik yang kamu bisa, memang hati manusia tak ada satupun yang tau, tak ada satupun yang mengerti. dan kamu sudah jelas tau, bahwa hati manusia bukan urusanmu. urusanmu adalah segala sesuatu tentangNya.

sedari langkah pertama, kamu tau bahwa dengan senyuman terbaik itu yang akan kamu hadirkan sepanjang waktu.

memang ini bukan soal menang atau kalah, ini soal mengalahkan egomu dan memenangkan hatimu.
dan kini, kamu sudah menang. atas segala sesuatu yang bisa saja membuatmu marah, kamu sudah menang dan aku ingin mengucapkan selamat.

semoga kemenangan berikutnya mengantarkanmu kepada sebuah kisah yang lebih panjang!
kita hanya bisa berencana, tapi Allah Maha memutuskan segalanya.

besok lusa, rasa sakit akan jadi kenangan.
kesulitan jadi kenangan,
kemudahan akan jadi kenangan.

apapun, semuanya sama, menjadi kenangan.

barangkali kita akan bisa mengingat rasanya, kesulitannya, kesakitannya dan kemudahannya. tapi ketika mengingat perasaan itu, rasanya tak pernah bisa benar-benar sama.

bersama kenangan yang kembali teringat dan terasa, terselip rasa bersyukur.

ya Allah, terimakasih atas rencanaMu yang maha luar biasa.
barangkali tanpa rasa rasa itu, aku tidak akan sekuat sekarang.
tidak akan sehebat sekarang dan tidak akan setegar sekarang.

terimakasih atas segala aturan dan kisah yang Engkau tuliskan.

:)
We've been going this far.
And it'll just hurt a lot if we're not giving it back to Allah. We've already done what we can do and that's enough. Let our pray touches the sky and let Allah see our honesty.

At the end of the day,
Have we learned about ikhlas?
Now is the time to apply.


:)

Kamis, 26 Desember 2019

Dear me,

agaknya, emm bukan, ya kita akan selalu diuji dengan apa yang kita sampaikan, kita dengarkan dan kita akan diuji dengan apa yang akan kita lakukan.

gue, mungkin gegara pas S1 kemaren lulus cepet, akhirnya sekarang diuji dengan apa yang telah gue sampein ke orang orang mengenai tips gimana lulus cepet.

ujian banget si sebenernya. seharusnya emang gue gaperlu ngomong apa apa, gaperlu cerita kemana mana, gausah berbagi ke siapa siapa. biar tips itu jadi milik gue seorang sehingga gak ada yang perlu dituntut ketika gue mengalami posisi yang sama.

gini loh maksudnya, kebanyakan dari kita paham betul apa sebenernya yang jadi masalah dalam hidup kita, contoh: gue belom ngerjain tugas karena belom pengen. nah masalahnya adalah gue belom pengen ngerjain tugas, coba kalo semua di dunia kaya gitu. siapa yang bakalan ngerjain tugas-_-

terus gue gitu. kerjaan tu banyak, maunya ngerjain sesuatu yang gak perlu mikir berat, dan kalo ngerjain tugas itu perlu mikir berat banget wkwk. jadi ngeentar-entarin sampe akhirnya gue stress sendiri. bayangin dong, lagi ngobrol santai sama temen temen dan ketika bahasan mereka nyerempet tentang apa yang lagi gue hindarin, kepala gue bisa langsung pusing. dan itu gak seru sama sekali.

lagi asik asik main terus pusing.

dan, gue kebanyakan sesumbar 2020Bahagya. ya padahal bahagia mah bahagia aja, gaperlu nunggu taun depan. ya tapi gue gemes gitu loh, ada yang sangat ingin gue kejar sebenernya wkwk. dan harus di 2020 gaboleh diundur dan gabisa dimajuin juga heu.

jadi, mohon doanya, untuk melawan musuh terbesar gue: diri sendiri.

Minggu, 22 Desember 2019

Berjuang Sekali Lagi

Kemarin kamu terpuruk dahsyat, menangis tiada henti seolah bumi berhenti berputar. Berharap semua berakhir bahagia sambil mengambil lembar lembar tisu yang kian tipis.

Pagi tadi kamu bangkit, aku suka sekali bagian "kamu tidak bisa tidur terlalu lama sampai siang menjelang" karena hal tersebut yang membuatmu sadar bahwa kamu harus bangkit.

Pagi tadi, duniamu masih kacau, airmatamu masih mengalir, emosimu masih terlihat. Tapi kamu pilih bergerak. Dengan airmata terlihat, kamu tak mundur. 

Aku suka sekali. 

Ku lihat seisin rumah menjadi rapi, kamar mu lebih berbentuk, dan tumpukan tisu tadi malam sama sekali tidak terlihat. 

Jika tidak melihat matamu yang masih bengkak, ku pikir kamu sudah bangkit sepenuhnya, melihat seisi rumah yang bersih bersinar seperti tanpa cela. 

Aku suka sekali. 

Sampai kamu berpikir keras apalagi yang bisa dikerjakan, apalagi yang bisa dilakukan.

Malam ini kamu terlihat lebih hidup. 
Aktifitasmu di luar rumah membuat mu hidup, perjalanan keliling bekasi jakarta membuatmu bergerak dan bersyukur. Melihat lingkungan sekitar membuat mu bahagia dan bersyukur. 

Kamu hebat!

Karena barusan ku dengar kamu membuat keputusan:

Apa yang kamu rasakan tadi malam hanya tentang rasa. Dan itu tak membuat hidupmu sekalipun berakhir. Hidupmu tak sesulit yang lain, lalu kamu pilih bangkit dan berjuang :)

Aku senang sekali, karena kali ini, setelah masalah yang bertubi tubi, kamu memilih untuk bangkit dan berjuang sekali lagi. 

Pesanku, untuk kegagalan berikutnya, mari berjuang sekali lagi, sekali lagi, sekali lagi, sampai tak terasa bahwa sudah ratusan dan ribuan sekali lagi yang terjadi. 
padamu yang patah untuk kali kesekian,
hancur untuk kali kesekian,
jatuh, kecewa, segala rupa kesakitan yang terus berulang kali terulang,

tak apa menangis.
sampai airmata mau habis,
sampai mata sulit sekali terbuka,
sampai raga sulit digerakkan.

tak apa terpuruk,
tak apa kecewa,
tak apa kesakitan,
tidak apa apa.

semua yang kamu rasakan itu tidak salah.
perasaanmu hanya perlu disalurkan,
dikeluarkan hingga tak adalagi tenaga untuk kecewa.

hidupmu harus terus dilanjutkan hingga tak ada lagi yang perlu diperjuangkan kecuali masa depan.
hingga masa lalu tak perlu sekalipun kamu tengok.
hingga satu helaan nafas panjang sudah cukup mengeluarkan semua keluhan.

aku ikut tersenyum bersamamu.
mari kita pilih bahagia :)

Kamis, 19 Desember 2019

matahari terang bukan karena sinarnya kuat, lebih karena disekitarnya tak ada cahaya tandingan. bintang terlihat kelap kelip bukan karena sinarnya yang demikian, tapi karena terlalu jauh, akhirnya cahaya seolah meredup dibeberapa waktu. pelangi terlihat indah bukan karena dia yang paling cantik dari segala bentuk ciptaan Tuhan di langit, tapi lebih karena dalam mendungnya setelah hujan, tak ada campuran warna terang namun serasi seperti pelangi.

apalagi, yang seringkali terlihat indah namun sebenarnya hanya soal perspektif?

barangkali kita juga begitu, terlihat hebat hanya karena kita agak hebat dibandingkan lingkungan kita yang biasa saja. terlihat lebih menonjol karena orang disekitar kita semuanya pendiam. terlihat paling jago menggambar, padahal mereka hanya tidak memahami estetika dan keindahan lukisan yang tingkat kesulitannya lebih tinggi.

orang-orang hanya belum paham, kamu juga begitu.

Jangan Berhenti

Langkahmu, katamu suatu hari, terasa semakin berat. Kamu semakin menggila dan dunia terasa lebih cepat menuju hari akhir.

Lelah, letih, lemah, lunglai, lemas, semua jadi satu. Tapi mereka masih menuntut lebih. 

Katamu, itu semua tak masalah. Tak ada yang rugi dari bekerja maksimal dan memberikan yang terbaik. 

Sampai, 
Kamu bertanya tanya tentang tujuan. 

Katamu dikali berikutnya, dunia terasa aneh. Kebaikan tulus tanpa niat tersembunyi dianggap aneh, sedang kamu selalu berkhusnudzon pada ketulusan tanpa pamrih. 

Kamu membantu tanpa niat lain, sedang mereka membantumu dengan tujuan terselip yang disampaikan beberapa saat setelahnya. 

Kamu jadi bertanya tanya tentang, sejak kapan utang budi orang lain dijadikan alat untuk mencapai tujuan kita sendiri? 

Kamu makin bertanya tanya, 
Dunia sedang kenapa?

Lantas, keanehan model apa yang lagi perlu ditambah agar dunia semakin aneh warnanya. 

Tengokanmu ke arah kanan, kiri, atas, bawah, menyeluruh memandangi isi bumi. 

Ternyata yang jahat itu adalah ketika ketulusan seseorang dibalas dengan niat untuk menjatuhkan. Kamu geleng geleng tanda tidak mengerti.

Saling menjatuhkan tidak pernah ada dalam kamusmu. Bahkan seambisius apapun dirimu, tak pernah sekalipun kamu berniat menjatuhkan.

Kamu hanya suka merendahkan dirimu, untuk dipandang sebagai manusia normal. Lalu orang lain memandang ketika kamu sedang merendah, maka jatuhkan sekalian. 

Wah. 
Kamu tak habis pikir. 
Apalagi yang masih disembunyikan oleh dunia.

Sampai, kamu bercerita kepadaku dengan selembar kertas. Haruskah ini dilanjutkan atau kita cukupkan mengarungi buminya sampai disini?

***

Aku tersenyum. 
Sejak aku adalah dirimu, maka ku kenal betul bahwa berhenti bukan pilihan jika kamu tidak tau apa yang akan kamu lakukan setelah melangkah. 

Dan, kamu terlalu menyayangi apa yang akan kamu tinggalkan. Karenanya, jangan berhenti. 

Dunia mungkin lebih jahat, lebih kejam, lebih aneh dan tidak ada ruang untuk orang yang tidak mengambil untung dari kehidupan orang lain. Tidak ada tempat bagi orang orang yang tulus. Tidak diberikan ruang untuk manusia manusia tanpa pamrih.

Apapun yang terjadi, jangan berhenti. 
Sejatinya, kamu melangkah sampai disinipun, jelas karena Allah satu satunya yang kamu tuju. Yang kamu inginkan, yang kamu rindukan. Bukan yang lain. 

Kamu tau kenapa terus berjuang karena satu hal, disini memang bukan tempatmu dan kamu sedang menuju ke langkah tempat sebaik baik manusia tinggal. 

Sesulit apapun, jangan berhenti. 
Jangan, 
Berhenti. 

Ada hati yang menanti kedatanganmu, hati mereka yang belum tau bahwa dunia cukup jahat untuk kita yang terus merasa seperti anak anak. 

Rabu, 18 Desember 2019

Sekarang biarkan ragamu beristirahat, pikiran mu tenang sejenak. Bukankah kamu sudah cukup lelah dengan segala aktivitas?

Kemarin katanya kamu ingin sebenar benar istirahat walau hanya sejenak. Katanya kamu lelah bermimpi tentang hal yang menakuti kehidupan mu. Kamu pikir tidur adalah istirahat terbaik hingga akhirnya mimpi mimpi itu datang lebih rutin, membuat pola pola yang bisa kamu tebak lalu istirahat mu tak lagi berkualitas. 

Aku paham betul rasanya, bahkan istirahat ketika tidur mengkhianati kita. 

Sampai, kini, kita telah memilih. 
Membuat keputusan besar. 
Berpengaruh bagi jiwa dan raga. 

Kita, aku dan kamu sama. 
Suka beristirahat dalam aktivitas, namun seringkali istirahat ini tak berkualitas. 

Sekarang, keputusan kita sama. 
Tak perlu lagi istirahat, karena sejatinya kehidupan ini tentang menyelesaikan kerja kerja yang telah kita mulai.

Beristirahat sejenak boleh, tapi bukan untuk berlama lama. Karena kerja kita terus menanti untuk diselesaikan, bukankah Allah Maha Adil?

Dia tak ingin kamu dzolimi orang lain, maka dibuatnya kamu tak nyaman istirahat, agar kerjamu segera diselesaikan. Agar tak ada yang menanti hasil kerjamu sambil merasa disakiti.

Bukankah pemahaman ini jauh lebih indah?

Ah, satu lagi. 

Kerja kita selesai bukan karena kita yang mengerjakannya, tapi karena kita terus meminta Allah mendampingi kita berjuang dan Allah mengizinkan kita bekerja sampai akhir.

***

Padaku yang sering kali tertidur sebelum jam 9, yuk bergerak. Hasil kerjamu menanti dipanen, barangkali bukan sekarang dan bukan kamu yang menantinya. Tapi menanam benih dan merawatnya sejak dini akan lebih berbuah hasil.

Maka, nanti malam tetap bertahan dengan mata terbuka, ya :) 

Sabtu, 14 Desember 2019

Bersabar

Besok lusa, ujian mu masih akan tetap sama. Kesabaran. Karena hari ini kamu juga belum mampu lulus ujian. 

Bersabar, 
Karena kamu belum lulus ujian kesabaran. 
Bersabar, karena ujianmu masih tentang kesabaran. 

:)

Aku tau tidak mudah, memang besok lusa akan berbuah tangis, perasaan tak adil bahkan didzolimi. 

Tak apa, 
Ujianmu tentang kesabaran belum selesai. 

"...dan Allah bersama orang orang yang sabar..." 

Jumat, 13 Desember 2019

Menjadi Waras

Pada satu titik roda kehidupan, keinginan untuk terus melanjutkan berputar mungkin lebih sulit. Kita bertemu jalanan yang datar, lurus, tanpa kerikil, tanpa bolongan, tanpa tanjakan, tanpa turunan, bahkan tanpa polisi tidur sebagai penghambatnya.

Dengan kestabilan, kekonstanan bahkan keyakinan bahwa kamu akan terus berputar layaknya roda dengan nyaman justru menghasilkan beberapa pertanyaan. 

"apa ini yang kamu cari?"

Kamu berpikir akan sangat menyenangkan apabila memiliki tantangan. Hidup yang dinamis akan berbuah keyakinan optimis. 

Tapi meninggalkan kenyamanan bukanlah hal yang mudah. Kamu kembali mengingat banyaknya keluhan yang muncul dari lisan tentang seberapa lelahnya akan kehidupan. 

Gapapa. 

Diusia berapapun, kita akan tetap labil,. 
Ingin mencoba berbagai hal tapi tetap ingin berada di zona nyaman. 

Bukan kah bermain aman tidak pernah adil?
Jika ingin dinamis, maka buatlah hal hal yang diluar nalar. Tapi jika merasa cukup dengan yang ada sekarang, yasudah, dirimu hanya sampai disitu. Dalam titik itu dan silakan menghentikan langkah. Kita atur sedemikian rupa agar putaran rodamu tidak bergeser sesenti pun. 

Jika tak mau, maka, ayo ikut denganku.
Berlalu menuju ketakutan setiap waktu, menghampiri kegagalan, menemui bangkit dari segala kejatuhan samapi memetik buah dari perjuangan.

Yuk. 

Kamis, 12 Desember 2019

menjadi guru adalah tentang mendidik dengan bentuk perwujudannya adalah perubahan perilaku dan karakter. kita, guru, tidak akan pernah bisa mengubah masa depan anak. itu yang paling harus disadari sebagai seorang guru, tapi bagi saya itu juga bagian yang paling sulit dari menjadi guru. peduli akan masa depan mereka adalah suatu keharusan, tapi kemampuan mengubah garis takdir yang sudah Allah tuliskan tidak akan pernah bisa dilakukan.

Selasa, 10 Desember 2019

Setiap orang berhak berdoa, tapi Allah yang memilih doa yang mana dan doa siapa gilirannya kali ini untuk diberikan anggukan tanda persetujuan terwujud.

Kita diwajibkan berdoa untuk mengiringi ikhtiar agar tak mendapatkan gelar sombong. 

Kita juga butuh berdoa karena kekuatan diri kita tak cukup untuk mengubah apapun di dunia ini kecuali dengan seizinNya. 

Maka amat sombong kiranya manusia sekali dua kali sempat terlintas di kepalanya tentang keberhasilan atas usaha sendiri. 

Terpeleset obsesi pribadi, terlalu banyak dengar kata motivasi dari orang yang tidak islami, yakin dengan kekuatan diri sendiri, seringnya akan berujung pada kesombongan hingga mengecilkan peran kuasa diluar diri. 

Padahal, ada yang lebih besar, kuat, hebat bahkan Maha Segalanya diluar diri kita. 

Ada yang mengatur agar bumi dan mars tak bertabrakan jalurnya. Agar matahari tak tiba tiba mendekat sesenti kepada bumi. 

Yang Dia atur sedemikian besar, lalu dengan sombongnya terlintas dipikiran bahwa nilai 100 adalah hasil ikhtiar belajar semalaman. 


Ah, membuang Pluto dari kategori Planet Tata Surya saja mudah bagiNya, apalagi sekedar menghapus angka satu dari nilai 100? Bukankah 100 tak ada artinya tanpa angka satu di depannya?

Cobalah, dikurangi sedikit sampai nanti habis semua kesombongan yang sering muncul dalam benak. Seringkali yang tersembunyi lebih mematikan dari sekedar yang terumbar. 

Senyum malu malu namun dengan hati sedemikian membesar karena bangga akan pujian dari orang. Lupa, barangkali dia cuma basa basi. 

Rabu, 04 Desember 2019

Review Receh: The time keeper


Buku ini udah sekian bulan ngendep di rak, karena yakin gue hari ini cukup punya waktu untuk baca, akhirnya dipilihlah buku ini sebagai bahan baca. Yak dalam sehari selesai. 

Gak tebel, cuma 300an, gak rapet juga tulisannya, santai.

Nah, buku ini menurut gue bagus, bikin mikir diawal.

Nyeritain tentang Dor yang pengen tau tentang pola. Jadi dia banyak ngukur sesuatu, kalo dibuku bahasanya banyak ngitung. Ribuan tahun kemudian dia baru tau kalo yang dia ukur itu punya nama yaitu waktu. 

Dibagian awal agak ribet si sebenernya karena ada tiga kehidupan, Dor, Victor sama Sarah. Dengan kehidupannya masing masing akhirnya mereka dipertemukan.

Dor yang paling beda hidupnya, dia lebih awal 6000 tahun dan karena obsesinya terhadap waktu akhirnya dia dihukum menjadi penjaga waktu. Sarah dan Victor adalaah orang terpilih untuk Dor berikan penjelasan terkait waktu.

Ini mungkin macem the alchemist kali ya, inspiratif tapi mikir juga. Tapi memang diawal baca buku ini, for the first time in forever gue mempertanyakan "gimana bisa ada seseorang yang menciptakan satuan detik, menit, jam, hari, minggu, bulan tahun.apa ukurannya? Dan kok bisa sampe disepakati dunia.

Gue sebelumnya sempet baca beberapa blog ngomongin kalender, tapi gak segereget baca buku ini yang nyeritain kalo Dor adalah bapaknya para waktu. Karena dia yang pertama menciptakan waktu. 

Ceritanya bagus, inspiratif, keren, buat mikir. 

Gak nyangka hsmarganya cuma 10rb wkwk. 
Sebenernya buku ini baru ganti cover dan gue dapet cover lama jadi harganya murah. Kalo cover baru, udah say goodbye duluan deh wkwk

Selasa, 03 Desember 2019

Review Receh: Vagabond

I can't wait any longer but to lazy to open up my laptop. So I'll write apa adanya by phone wkwk.

Yak, jadi review receh kali ini akan ngomongin vagabond. Duh, deg degan. Gimana si ni drama maunya apa hahaha. 

Kita mulai darimana ya?
Jadi gini, memang vagabond ini udah mulai rame sejak tahun lalu. Gue juga gangerti kenapa bisa tau tapi Instagram gue tu rame banget sama info korea. Padahal gue gak follow satu pun account korea koreaan. Nah salah satu yang rame itu tentang drama vagabond.

Udahnya lee seung gi baru beres wamil eh langsung main drama vagabond yang ngegambarin tugas dia pas wamil. Wah!

Belum lagi drama vagabond ini adalah drama reoni antara Lee seung gi sama suzy. Menarik banget si dan gue cukup suka sama acting mereka di drama sebelumnya, Gu Family Book. Ya udah lupa gitu si sebenernya hehehe

***

Ceritanya memang udah beberapa minggu lalu gue pengen banget nonton vagabond cuma gatau nonton dimana sampe pas main di kelas, ada anak yang ngasih tau gue nonton vagabond bisa di drakor.id, dua hari kemudian gue mulai nonton dan dalam dua hari drama vagabond beres gue tonton wkwk.

Sebelum mulai bahas filmnya, sebenernya spoileran di ig itu udah banyak berseliweran dan itu ngeganggu banget sebenernya. Gue jadi memutuskan untuk gak berpihak karena emang dari potongan film bahkan review caption yang gue baca kebanyakan ngomongin tentang gajelas siapa pelaku yang jahatnya. 

Apalagi emang diawal Go Hae ri dibuat keliatan jahat dan baru terungkap dibagian akhir sampe di episode 14 kayanya gue baru merasa berdosa karena memutuskan hanya untuk percaya sama ca dal geon.

Oke kita masuk ke filmnya. 

Gue emang tipe orang yang mudah mengapresiasi dan vagabond ini terlalu keren dan gue bahkan di episode 15 udah mulai kepikiran mau nulis apa buat review receh disini wkwk.

****

Film ini konflik nya umum, politik, uang kekuasaan, tapi gue seolah ngeliat bentuk nyata dari konspirasi pemerintahan. Efeknya sebesar itu. 

Gue, kebiasaan emang, sering ngerasa bahwa Indonesia lagi gak baik. Nah selanjutnya dari vagabond ini, gue ngerasa itu adalah contoh nyata dari konspirasi pemerintah. Rakyat bisa apa kalo pemerintah yang buat ulah?

Bahkan pekerja Badan Inteligen sendiri yang gabisa dipercaya. Indonesia mungkin ada dikondisi kaya gitu, bahkan gue yakin dunia punya konspirasi semesta model gini. 

Duh daya imajinasinya nongol wkwk. 
Nah, di episode terakhir, gue mulai ngerasa kok ini mirip kaya bukunya Tere Lite Negeri Para Bedabah sama apa tu yang di ujung tanduk, lupa. 

Kondisi kacaunya dunia itu subhanallah barangkali memang direncanakan oleh orang orang yang mengambil kepentingan..

***
Dan semalem gue tidur tiba-tiba tanpa sadar. Bahkan gak sadar sama tulisan paragrf terakhir. Baik lanjut. 
***

Ekonomi, politik, semua akan dikuasai oleh para pemilik modal karena bagi mereka kelanggengan kekuasaan akan memudahkan untuk mengumpulkan modal berikutnya hingga akhirnya gak ada yang bisa menghentikan perbuatan mereka. 

Di drama ini, dal geon yang hanya orang biasa, karena ketulusan rasa sayang pada keponakan mampu membuatnya berbuat banyak hal hingga akhirnya dia banyak mengungkapkan kebenaran. 

Gue pikir di episode 12 ketika mereka berhasil bawa kim woo gi ke pengadilan, konfliknya beres. Ternyata tidak semudah itu ferguso. 

Konfliknya malah bertambah besar. Masuknya orang orang yang bersalah dari John n Mark ternyata gak menyelesaikan masalah. Gue suka banget statement nya jessica yang bilang 

"bagaimana jika kebenaran yang kita percaya, ternyata tidak benar?" 

Yuhuuu. 
Sebagai penganut paham benar itu relatif sesuai kesepakatan bersama, gue juga bertanya jadi kebenaran itu apa? 

Hehehe. 

Di filsafat ilmu pernah bahas kaya ginian, benar itu adalah intersubjektif. Kita memutuskan sesuatu itu benar karena orang orang tanpa sadar mengatakan bahwa itu benar, jadi sesungguhnya kebenaran itu sifatnya relatif. 

Tapi catetan penting kita punya agama dan Allah yang maha benar jadi untuk kebenaran mutlak lahir dan kita amalkan sesuai aturan Allah. Kebenaran yang disampaikan sebelumnya hanyalah kebenaran yang bersifat umum. 

Baik, balik lagi ke vagabond. 

Gue suka drama dan alurnya, cuma banyak hal yang jadi pertanyaan seperti setau gue dal geon ini miskin kok ya bisa ganti ganti hape ke luar negeri, bisa ganti mobil, beli tiket pesawat ke maroko dan seterusnya. Dia jadi gak keliatan miskin gitu kan wkwk. 

Kemudian, di era begini, masih aja mereka make hape yang bisa dibuka tutup belakangnya. Itu kan lumayan tua ya, sedangkan sekarang kebanyakan orang make hape yang batre tanem jadi kalo untuk sadap dengan alat kayanya agak sulit. Tapi di film itu emang gak dijelasin latar tahunnya si, jadi ya gapapa kita bisa prediksi masing masing.

Drama ini termasuk yang sedikit romance nya tapi ada, cuma gak banyak. Menurut gue pas, karena kita tetep fokus sama apa yang jadi permasalahan. Gak bucin bucin ya walopun pada akhirnya gue makin kagum sama acting lee seung gi yang totalitas banget di episode awal pas di Maroko. Keren dan bahaya. Untung dia gapapa wkwk. 

Berikut nya barangkali jam terakhir, gue mau mengomentari dengan yakin bahwa dalam dua atau tiga tahun lagi akan ada sequel nya vagabond dua. Karena ini  cerita belom selesai atau sengaja dibuat gantung. Bahkan diakhir malah jadi makin seru karena dal geon berusaha mengubah sesuatu menjadi lebih baik dengan semangat di dirinya sendiri. 

***

Well in the end itu drama. 
Gue suka tapi kita gabisa samain dengan realita politik hari ini. Tere liye di bukunya nulis tentang dunia yang dikuasai oleh segelintir orang, mafia mafia besar dst. 

Gue percaya gak percaya sama yang begituan tapi kenyataannya memang masuk akal. Seseorang yang baik pada akhirnya bisa menjadi gila karena aturan yang luar biasa diluar kehendak dirinya. 

Kampanye positif namun tak bisa ditepati karena kepentingan segelintir orang. 

Vagabond seolah mau ngebongkar rahasia kehidupan dunia, gue gatau, beneran, tapi riset di drama ini rasanya cocok untuk dunia masa kini. Kalo nengok ke sejarah memang dari dulu pemilik modal selalu berhasil jadi penguasa. Dan mereka yang tertindas akan ngeberontak namun selalu yang kuat yang menjadi pemimpin. 

That's life. 
Drama is drama, 
Kalo kata mba Taylor Swift, this life is sweeter then fiction. 

Minggu, 01 Desember 2019

1 Desember

Pagiku harus dimulai dengan sebuah kisah,
Lima tahun lalu disebuah tempat baru. 

Tak ada yang tau akan jadi apa kita di tempat itu, 
Tapi Allah Maha Tau bahwa lingkungan baik mampu mendorong pada kebaikan.

Jazaakumullah Khoiron Katsir sudah memilih saya diantara orang sholeh lainnya. Telah mengizinkan saya menjadi sebuah bata dalam benteng kekokohan dakwah. Bisa jadi bata ini adalah bata paling rapuh, paling buruk kualitasnya, paling rendah kebermanfaatannya, tapi terimakasih untuk terus percaya bahwa bata ini tetap punya fungsi kebaikan. 

Terimakasih sudah mengizinkan saya yang lalai, penuh dosa, cinta dunia, terus berjuang dalam barisan kokoh yang ingin mengubah wajah kekufuran menjadi keindahan islam. 

Terimakasih sudah memberikan kesempatan kepada saya untuk merasakan menjadi sebaik baik pasukan Alfatih yang terus kokoh mengusahakan kemenangan Islam, mewujudkan bukti nyata hadits Rasulullah. 

Tak ada yang bisa saya sampaikan selain syukur tak berujung. 

Dan Allah selalu Maha Baik, ditutupnya aib hingga barisan kokoh tadi menerima diri ini yang compang camping imannya. Yang tak paham apa apa sampai khawatir disatu titik akan menjadi duri dalam daging.

***

Sebuah kebersamaan selama lima tahun dalam barisan kebaikan adalah prestasi yang tidak pernah terduga. Bahwa dalam segala kelelahan, ukhuwah dan persaudaraan selalu jadi pengobatnya. Bahwa saling menyemangati, menguatkan, mendoakan selalu jadi bumbu bumbu penyedap perjuangan. 

***

Tak apa sekarang jalan kita tak lagi bersama. Rupanya persimpangan jalan ini segera memaksa kita untuk mencari langkah berikutnya. Ternyata hasil didikan selama ini "memaksa" kita untuk berjuang di tempat yang tak lagi sama.

Tidak apa apa, 
Dimanapun kamu, barangkali selalu di surgaNya lah optimisme reoni kita hadir. 
Kita masih bisa bertegur sapa melalui media, kita mampu bercerita lisan via media, kita bahkan bisa bertatap muka melalui media. 

Memang tak ada yang seindah perjumpaan, namun kenangan akan kebersamaan selalu berbuah kebahagiaan.

Guys fillah, 
Semoga segala kebaikan selalu ada pada diri kalian..
Sampai jumpa di sebaik baik tempat berkumpul. 
Jangan lupa absen kehadiran nama nama kita di jannahNya. Tak baik kalian reoni duluan tanpa aku di dalamnya. Maka, tengoklah sedikit, barangkali bata lemah dan banyak dosa ini masih terselip di neraka. Dan sudilah kiranya untuk menjemput dan mengundang reoni bersama di surga. 

:)