Minggu, 10 April 2022

 Ada banyak, tentu lebih dari satu mengenai apa saja yang patut kita syukuri. Hidup dengan segala kemewahan, yang setiap hari ada, akhirnya jadi tidak terasa lagi kemewahannya. Memiliki banyak waktu untuk rebahan, pusing memikirkan sesuatu tapi hanya untuk sekedar dipusingkan. Tetap di rumah walaupun sedang. Mencari uang. Tidak kepanasan, tidak kehujanan. Tentu itu adalah sebuah kemewahan. 

Hal-hal seperti itu lupa disyukuri.

Sehingga kita lebih sering mengeluhkan naik motor sambil memandang iri kepada mereka yang naik mobil. Mengeluhkan handphone yang sudah hampir empat tahun digunakan sedangkan dunia sudah masuk era 5g. Juga mengeluhkan tentang menyedihkan sekali menjadi seseorang yang pas pasan dan tidak menjadi orang yang kaya raya. Padahal itu semua juga sama. Ada kurang dan lebihnya. Mereka semua, selalu merasa kurang dengan hal yang lainnya.

Dengan memulai bersyukur, akhirnya segala hal jadi mudah terlebih dahulu. Karena Allah yang menyelesaikan. 

Minggu, 03 April 2022

 Hari ini kita diuji, saya, lebih tepatnya. Dengan apa yang selalu saya yakinkan. Apakah sekarang mampu melaluinya? Apakah hati yang menghadapinya mampu menyelesaikan segalanya? Bisakah kita melaluinya bersama? 

 Bagian terbaiknya, kita lupa untuk kembali bersyukur bahwa setelah dua kali Ramadhan, kali ini kita hampir kembali seperti ramadhan tahun 2019. 

Makan berdampingan tanpa khawatir ada virus disekitar atau bahkan duduk santai bersama sambil ngobrol ngalur ngidul melewatkan jadwal tarawih. Bukankah silaturahim-silaturahim tanpa kekhawatiran itu perlu disyukuri?

Bagian terbaiknya lagi, ada hal-hal yang tidak disangka-sangka kemudian tiba. Keinginan untuk tetap berbagi kepada orang lain, tidak hilang. Walaupun pandemi ini sedang menuju endemi, tapi kenyataannya adalah semua orang menyadari bahwa berbagi adalah hal yang menyenangkan. Selain membuat manusia senang, bahwa ternyata Allah juga memberikan balasan berkali lipat. 

Jumat, 01 April 2022

Ramadhan Tiba, Semua Ceria…

 Alhamdulillah,  pada usia yang panjang, mari bersyukur karena Allah telah berikan kesempatan untuk lebih banyak lagi ibadah. Bahwa Allah, dengan baik dan keluasan ampunanNya, memberikan kesempatan lagi kepada kita untuk bersama-sama ibadah. Tidak hanya sekedar mengumpulkan ibadah sebagai bekal ke surga. Tapi Allah juga berikan kesempatan untuk menghapus dosa-dosa kita, yang banyak itu. Agar akhirnya kita bisa dengan ringan melangkah ke surgaNya.

Ada banyak sekali dalam hidup alasan, bagi Allah untuk mengabaikan kita. Tapi Allah memilih untuk mengurus hambaNya yang penuh dosa. Kita lupa bahwa Allah tidak menciptakan jin dan manusia melainkan untuk beribadah kepadaNya. Entah lupa, atau parahnya mengabaikan. Kita, tau, bahwa Allah ingin hanya kita beribadah kepadanya. Akhirnya, perkara niat pun dapat mengundang pahala yang banyak atau dosa yang banyak. Karena niat,  Allah berikan pahala sebanyak-banyaknya. Karena niat pula, Allah segera jerumuskan hamba yang berdosa ke neraka. Perkara niat.

Oleh karenanya, ketika Ramadhan datang lagi. Kesekian kalinya dalam hidup kita. Sekurang-kurangnya, mari kita berniat terlebih dahulu agar Ramadhan ini, kita mampu terlahir kembali, bersih kembali, tanpa dosa-dosa yang banyak itu. Menghilangkan masa lalu, memohon ampun atas dosa-dosa yang tidak disengaja, apalagi dosa-dosa yang disengaja. Dosa yang dengan sadar kita lakukan. Jangan sampai kita terlena kepada kehidupan yang sia-sia. Lalu sibuk urus perkara dunia sampai lupa meluruskan niat. Perkara niat, sibuk di dunia pun bisa bernilai ibadah.

Ya Allah. 
Izinkan kami kembali.
Dalam keadaan sebaik-baiknya menurutMu.
Aamiin.