Rabu, 19 September 2012

tujuh tahun lagi

hari ini panas, sama saja seperti hari yang lainnya. tapi ada yang terasa berbeda, panas yang beda, lebih panas dari sengatan matahari di pukul 1 siang. huuh, pantas saja. dia, tepat diujung sana bersama seseorang. senyumnya bahagia sekali, jauh lebih bahagia dari yang pernah aku lihat.
aku duduk di depan masjid, memandang jauh ke ujung lapangan. sendirian.
seminggu yang lalu, saat aku masih bersamanya, itu tempat duduk ku. itu tempat ku bercanda bersamanya. siapa sih perempuan yang sedang duduk disana? panas.
padahal baru saja seminggu yang lalu. tujuh hari yang lalu, saat dia mengatakan dia menyayangiku untuk yang terakhir kalinya. hahaha, aku terlalu bodoh untuk mempercayai kata katanya.
dulu, kukira dengan berakhirnya hubungan ini, dia akan berubah. ternyata sama saja.
playboy.
bodoh sekali diriku ini. apasih lebihnya playboy seperti dia.
jika aku mau, dalam sedetik pun aku bisa mendapatkan semua yang kuinginkan.
bodoh  bodoh bodoh bodoh bodoh.

panasnya terasa semakin panas. mataharinya semakin menyengat, candaan mereka pun semakin terlihat.
hah, bodoh sekali aku merasa panas seperti ini melihatnya disana.
teman teman ku sedang berjalan menghampiri ku, aku akan menulis nanti lagi.

***

teman teman ku baru saja pergi, mereka mengajak ku ke kelas.. tapi aku masih butuh waktu untuk menulis... emm lebih tepatnya melihat dirinya sambil menulis.
teman ku tau apa yang sedang ku lihat. mereka memang tidak mengatakan aku bodoh, tapi aku cukup pintar untuk mengartikan kata kata 'kok mau sih?'
mereka bilang aku cantik, dan bisa mendapatkan apa yang aku inginkan.
tapi sepertinya kurasa hati ku yang tidak memanfaatkan kelebihan fisik ku...

eh, baru saja ku lihat dia memandang ke arah ku, tidak sengaja kami bertatapan.
ku rasa dia tidak memperdulikannya, aduh, aku deg degan.
oke, baik, aku abaikan saja dia sambil terus menulis.
aku tidak berani mengangkat kepala ku lagi, bagaimana ini?
aduh, tapi bagaimana juga aku mengetahui kalau dia menatap ku?
ah, pasti dia melihat orang lain, sudah jelas jarak kami berjauhan.
bodoh bodoh bodoh.

aku ingin t...................

***

haaaaah, aku tidak menyangka apa yang terjadi barusan.
kamu lihat? dia datang menghampiri ku, dia menghampiri ku, masih dengan senyumannya yang dulu.
terakhir kali kulihatnya tepat seminggu yang lalu.
baik, akan ku ceritakan mengapa tulisan ku terputus, lagi.
aku lupa mau menulis apa, tapi taukah saat aku menulis, tiba tiba tertutup bayangan.
aku menunduk menatap sepatu putih.
aku mengenalinya...
celana abu abu yang pernah ku jahit dibagian lutunya, aku sunggu mengenali celana itu...
baju putih yang dia kenakan, aku yang menempelkan name tag nya, aku yang menjahitnya...
senyumannyaa....
"hai"
aku merasa dunia terlihat lebih cerah, matahari bersiinar lebih lembut,
"hai..."
jantung ku berdegup kencang, kamu tau? aku berkali kali menarik nafas saat menuliskan ini.
aaaah, aku benar benar tidak percaya apa yang terjadi barusan.
dia duduk di sebelah ku.
"sedang apa?" dia menyapa ku...
"menulis." apakah aku tersenyum saat mengatakan itu?
oh Tuhan, aku takut dia melihat tulisan ku.
"sudah seminggu."
dia ingat, dia ingat sudah seminggu kita mengakhiri hubungan ini.
"melihatmu sendirian disini membuat ku mengingat saat saat pertama aku melihatmu."
"melihatmu disana, membuat ku mengingat kenangan saat aku dan dirimu duduk disana."
"kenapa kamu tidak duduk disana?"
"dari sini, aku bisa melihat seluruh sudut sekolah, aku bisa melihat semua hal, aku bisa menuliskan semua hal yang kulihat..." aku bisa melihatmu yang berada di ujung sana dari tempat ini 
aku tersenyum...
dia tersenyum...
dia menatap ku,
dia tersenyum pada ku,
"aku playboy ya?"
"hah? haha, kau sungguh aneh."
"iya, aku playboy, terlihat seperti apa yang kau lihat selama ini."
senyuman ku hilang....
aku menunduk...
percayakah dia mengatakan hal itu?
dia menyadari apa yang dia lakukan, dia sadar akan dirinya.
"satu, dua, tiga, empat, lima, enam, tujuh..." dia menghitung...
"tujuh tahun lagi kamu selesai kuliah, dan lima tahun lagi aku lulus kuliah."
apa maksudnya? bisa kah kau tebak?
"tunggu aku ya..."
dia tersenyum dan menatap ku...
"aku juga akan menunggu mu..."
apa yang harus aku katakan?
"aku akan menghubungimu jika aku membutuhkan mu, dan kamu juga akan menghubungi ku jika kau membutuhkan ku. lalu aku akan memberitahukan kepadamu kejadian penting yang ada di hidup ku, dan kamu juga akan memberitahu ku kejadian penting dalam hidupmu.. lalu aku akan bekerja keras, dan kau juga akan bekerja keras. aku, dan kamu, akan bersama tujuh tahun lagi. percayalah."
maaf, kertas ini basah, apa aku harus percaya dengan kalimat seorang playboy?
apa aku harus menunggu atau meninggalkannya?
apa yang harus aku lakukan?
setelah mengatakan itu, dia tersenyum tanpa memiinta pendapat ku, dia pun pergi.
ah.....
aku bingung...
aku menantikan tujuh tahun lagi...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar