Minggu, 10 Januari 2021

Berserah Diri

Dulu, sewaktu awal awal ikut kegiatan kampus yang akhirnya ngebikin gue keluar rumah jauh gak sama keluarga, gue banyak merenung.


Gue gak pernah ngekos, selalu sama orangtua, jalannya juga kalo yang jauh jauh selalu sama orangtua. Tapi sejak ngampus, jakarta bogor keretaan udah kaya makanan sebulan bulan. Keluar kota agenda tertentu juga kaya agenda tahunan yang hampir selalu ada.


Dan disetiap perjalanan, gue belajar banyak. Terutama tentang berserah. Ternyata, setelah gue baca, safar atau perjalanan jauh, sejatinya adalah ujian dari Allah. Makanya kita gak boleh minta oleh oleh sama yang lagi safar karena kita sendiri gak akan tau kondisi kita kaya gimana. Perjalanan itu ujian. 


Pikiran gue kalo lagi gak diajak ngobrol orang gak dikenal itu kemana mana. Macem refleksi abis abisan. Bahkan diawal awal sampe negatif thinking, seandainya a maka a, seandainya b maka b dst. Makanya gue gak bisa jauh dari hp kalo lagi dalam perjalanan, gue selalu berharap gak ada kabar. No news is a good news. 


Gue juga baca, orang yang sedang dalam perjalanan kata Allah doanya dikabulkan. Jadi, gue banyak banyak doa setiap dalam perjalanan. Minta segala hal yang barangkali udah dikabulkan cuma gue lupa hehe. 


Gue gak kepikiran tu kenapa pas lagi safar Allah mengabulkan doa doa hambaNya. Di perjalanan kesekian gue menemukan jawabannya.


Oiya, pasrah. 


Karena sejak keluar dari rumah, melangkahkan kaki ke kendaraan berikutnya, hati langsung berserah. Pasrah pada setiap ketetapan Allah. Bahkan sampe ke doa doa keluar rumah, gue coba renungi. 


Ah iya, keluar rumah sejatinya sedang berusaha menerapkan pasrah bahwa setiap kehendak tidak selalu berjalan mulus. Ada keinginan orang lain yang juga hendak dicapai dan barangkali berlawanan dengan keinginan kita hingga akhirnya menjadi perjalanan atau kegiatan diluar rumah tidak mudah. 


Maka dari itu, penting untuk selalu berdoa agar mampu berpasrah dan berdoa setiap keluar rumah. Dilanjutkan dengan kebersyukuran setiap sampe rumah. Minimal setelah parkir motor atau sampe depan rumah, langsung mengucapkan hamdalah. 


Alhamdulillah sampai rumah. 


Terlebih lagi perjalanan pesawat. Walaupun sudah lebih dari sekali, naik pesawat selalu menakutkan walaupun gak sampai bikin ketakutan. Tingkat kepasrahan naik pesawat selali lebih tinggi. Berada dekat dengan langit mengantarkan pada kepasrahan yang berlipat ganda. 


Bumi yang rasanya jauh, padahal jadi tempat berpijak sehari hari. Diberi kesempatan untuk melihat bumi dari atas guna bersadar diri bahwa tidak akan menjadi besar sesuatu yang keberadaannya hanya setitik. 


Namun, uniknya, dalam setiap perjalanan keluar dari rumah, selain berharap keselamatan dan keberkahan, terselip pula harapan jika memang sudah tiba waktunya, maka doanya adalah mendapatkan pahala syahid. Harapannya adalah husnul khotimah.


Unik memang, berharap selamat namun juga berharap diberikan syahid. 


Dan, semoga, niat selalu terjaga dan hati selalu berpasrah hingga akhirnya kita bisa mengalami surganya ❤️

Tidak ada komentar:

Posting Komentar