Selasa, 23 Mei 2017

Ramadhan tiba

Saya pertama kali diperkenalkan dengan target ramadhan saat kelas 10 dulu, oleh seorang tutor luar biasa yang rupanya belum mampu menularkan keistiqomahan taatnya kepada saya yang masih jahil.

Awal mula diperkenalkan dengan target ramadhan rasanya bingung, kenapa ramadhan harus memiliki targetan?
Singkat cerita, target hanyalah target. Saya masih hidup sesuka hati, yang penting puasa full kecuali diskon bulanan perempuan.

Tahun berlalu, ketika akhirnya hidayah menyapa. Ah benarkah itu hidayah?

Ketika akhirnya ramadhan tiba, kemudian saya berdegup kencang. Degdegan. Ingin menyambut dengan suka cita, tapi yang ada justru haru tiada ujung. Kemudian tanpa arahan, tanpa perintah, saya menyambut ramadhan dengan membuat target ramadhan sendiri.

Khatam seminggu sekali.
Tarawih full.
Ql setiap hari.
Dhuha setiap hari.
Sedekah setiap hari.
Nulis setiap hari.

Segudang targetan yang saya sendiri belom pernah melakukannya. Ah dulu, ketika lelah atau kekenyangan saat berbuka, maka tak apalah tidak tarawih. Setelah ada target, ketika pulang bukber jam 9 malam, masih saya wajibkan untuk tarawih dengan mata yang sulit terbuka. Itupun masih harus dilanjutkan dengan tilawah agar target khatam setiap minggu tercapai.

Ah, ramadhan.
Semoga saya terus istiqomah dalam taat saat menunggumu, bersamamu dan terus merasa bahwa kamu ada disetiap waktu.

Kalian, sudah buat target ramadhan?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar