Kamis, 08 Februari 2018

Kamu, jangan lupa ya,

Barangkali ketika langkah mu semakin jauh, pijakan mu di bumi semakin banyak, tempat tempat yang kau datangi semakin tak terhitung,

Barangkali disitu ada hasil keringat ibu mu yang mencari uang tak kenal lelah. Atau keringat ayah mu yang lama tak kamu lihat karena merantau tak kunjung pulang.

Barangkali diantara indahnya pemandangan pemandangan yang kamu lihat, ada pandangan ibu yang justru rindu melihat mu pulang.

Barangkali ditengah candaanmu dengan teman, ada ibu yang rindu bercanda canda dengan mu. Ibu yang rindu tawamu, ibu yang rindu tingkah lucumu.

Barangkali dalam semakin banyak langkah kaki yang kau jalani, ada ibu yang rindu sendiri mengingat langkah pertamamu. Ada ibu yang rindu melihat mu belajar berjalan kemudian berusaha menuntunmu tak kenal lelah.

Barangkali dibalik kehebatanmu mengarungi dunia, ada ibu yang rindu kehadiran mu di rumah. Ada ibu yang diam diam mendoakan kesuksesan mu sambil menyembunyikan bahwa ia rindu kamu pulang.

Bahkan pada Tuhan sekali pun, tak ia sampaikan rindunya kepada mu. Ia cukup meminta hidupmu baik, kamu sukses, dan kamu semakin bahagia di dunia dan akhirat.

Ia rindu keberadaan mu, namun tak pernah ingin mengganggu. Ia rindu bicara dengan mu namun tak pernah ia sampaikan.

Ibu adalah sebaik baik wanita penyimpan rasa, wanita teroyal dalam berdoa, terikhlas dalam mengabaikan rasa.

Kamu, sejauh apapun nanti jarak mu, jangan lupa pulang. Ibumu mungkin tidak menyampaikan, karena ia justru yang paling pintar dalam menahan perasaan.

-Request Tulisan dari Anto-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar