Kamis, 29 Agustus 2019

Aku sampaikan begini,

Pernah suatu hari kalimatku terasa kosong, kata kata ku tak bermakna, semua yang ku sampaikan tak ada rasa.

Sebanyak itu kata kata mengalir deras dari lisan tapi tak satupun yang menyentuh kalbu.

Katanya, "kalo kamu yang nyampein tu lebih ngena na."

Aku bergumam dalam hati, sesungguhnya itu ruhiyahmu yang sedang dalam kondisi terbaik.

Aku mengeluarkan kata lagi, menyampaikan yang bisa ku sampaikan hingga akhirnya kelelahan.

"silakan jika ada yang ingin didiskusikan."

Sedetik dua detik menanti respon adalaah salah satu waktu terpanjang. Dalam waktu yang sesederhana itu, kepalaku memikirkan banyak hal.

Tentang apakah mereka paham yang ku maksud, apakah mereka tau, apakah mereka setuju, apakah mereka benar-benar mengerti, apakah aku sia sia hanya mengeluarkan kata kata tanpa kondisi ruh terbaik?

Padahal hanya dua detik, tapi bagiku cukup untuk membuat ku memikirkan apa yang sudah ku lakukan.

Bagiku, menjadi seseorang yang banyak bicara itu melelahkan. Tapi disatu sisi kita harus banyak bicara, bukan untuk didengar, tapi untuk dipetik hikmahnya bagi mereka yang mendengarkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar