Selasa, 23 Juli 2013

Tahu Diri...

Minggu, 16 Juni 2011

hai...
kamu terlihat baik baik saja setelah sekian lama kita tidak bertemu. bagaimana bisa? kau hebat sekali.
aku juga baik baik saja, setidaknya itu yang kau dan orang orang lihat, tapi selama ini aku tidak baik baik saja. aku sembunyi, lari, dan pergi yang jauh darimu. aku menghindarimu.
apa kamu masih sering memikirkanku? seperti aku yang tetap memikirkanmu, walaupun aku terus melarang otak ku untuk memikirkanmu.

hai...
akhirnya kita bertemu lagi, setelah kurasa sekian juta tahun lamanya kita tidak bertemu, lama sekali rasanya sejak terakhir kali pertemuan kita yang berujung pertengkaran itu.
pertemuan terakhir sekaligus pertengkaran hebat terakhir sebelum akhirnya kita memutuskan untuk berpisah dan aku mulai menghindarimu.

dan...

kenapa kau ada disini?
disaat ada dua acara penting, kenapa kau memilih datang kesini? datang ke tempat yang aku sangat suka walaupun kau tidak suka. padahal acara yang satunya lagi adalah acara yang menyenangkan.
kenapa kau memilih datang kesini?
apa kau ingin bertemu dengan ku?
apa kau mencari ku?
kenapa kau ada disini tepat di depanku sekarang?
kenapa? bisa kau jawab pertanyaan ku? kenapa?

kau datang seenakmu sendiri, dan pergi sesuka hatimu.
walaupun sebenarnya aku menghindarimu, tapi pada kenyataannya aku tetap mencarimu.

aku sengaja memilih acara yang sangat aku suka ini, iya, karena aku menghindarimu.
dan, bagaimana bisa kau memilih acara yang tidak kau sukai ini? aku sungguh tidak beruntung.

kau tau,
melihat wajahmu seperti meruntuhkan sebuah benteng yang sudah kubangaun jutaan tahun lamanya
menatap matamu seperti mendatangkan sebuah badai taifun yang membuat ku ingin lari sejauh jauhnya.
dan kini,
berdiri di depanmu seperti membuat jantung ini berhenti berdetak, otak ini berhenti berfikir, darah ini berhenti mengalir.
dan yang paling parah adalah aku harus memaksakan sebuah senyuman tanpa setetes pun air mata.
perih.
semoga ini terakhir kalinya aku bertemu denganmu.


***

Senin, 17 Juni 2011

hai..
kenapa kau datang lagi?
kenapa kau bertingkah seperti tidak ada yang pernah terjadi?
kenapa kau bersikap seolah semua baik baik saja?
sudahlah, melihatmu terus begini hanya akan membuat ku menanamkan benih benih kaktus yang durinya siap menusuk jantungku.
bagaimana bisa kau setega itu?

dulu, saat semua masih baik baik saja,
saat semuanya indah, saat matahari bersinar dengan terangnya dan terlihat begitu indah,
melihatmu saja bisa membuat ku terbang melayang. 
kau membuatku seperti satu satunya wanita yang ada di dunia.
kau berikan semua hal yang tidak pernah aku pinta,
kau tunjukkan semua hal yang tidak aku tau sebelumnya,
kau....membuat semangat ku bangkit kembali.
kau memberikan semua hal yang tidak pernah aku bayangkan sebelumnya,
kau membuat diriku ini terus.......berkhayal.
bahkan, saat matahari tenggelam, bulan tidak tampak, dan bintang enggan berkelip aku masih bisa merasakan indahnya kegelapan karena cahayamu.

sudahlah, pergi saja lagi, tak usah kembali.
sedetik pun tak usah kembali.
menyakitkan melihatmu disini.
perih,
kau bahkan bukan milikku.
kau jelas ada di depan mataku, tapi kau tetap terasa begitu jauh.
pergilah, menghilanglah, atau setidaknya biarkan diriku yang menghilang.

***

Selasa, 18 Juni 2013

hai...
bukankah kemarin aku berharap kau menghilang lagi?
bukankah kemarin aku sudah mengatakan untuk pergi yang jauh?
kenapa kau malah berdiri disini dan mengingatkanku dengan sejuta kenangan yang sudah ku buang jauh jauh?
kenapa kau malah meruntuhkan benteng yang sudah kubangun beratus ratus tahun lamanya?
bagaimana bisa kau begitu tega?

mungkin benar, kau bisa membaca arti tatapan mataku,
mungkin kau benar, walaupun mulutku berbicara pergi yang jauh, tapi mataku mengisyaratkan agar kau tetap disini.
aku tau, berbohong bukanlah hal yang bagus, tapi jika aku bisa melihatmu disini dan kau hanyalah kau, bukan yang spesial, untuk apa?

aku benci sekali memiliki perasaan ini.
aku benci sekali dengan diri ini,
dan aku benci sekali denganmu.
bagaimana mungkin kau baik baik saja sedangkan aku gila dengan semua perasaan ini. bagaimana mungkin?

aku teringat perkataanmu kemarin.
kau bilang perasaanmu masih sama? sama seperti apa? sama seperti saat kau belum mengenalku?
sama seperti saat kau tidak tau aku siapa? sama seperti saat aku tidak ada dibagian cerita kehidupanmu?
perasaan sama seperti kemarin yang seperti apa yang kau miliki?

sudahlah....
telah sejuta kali aku berjanji untuk benar benar melepaskanmu, sudah berkali kali aku berjanji menyerah.
sudah berkali kali.......

pergilah, menghilang sajalah lagi...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar