Minggu, 10 Agustus 2014

Ini Tentang Hijab

Melepas Hijab?

Bismillahirrohmanirrohim…

Hidup itu perjuangan, penuh rintangan dan tuntutan. Tapi bagi orang orang yang menyadari, hidup itu sendiri sudah memiliki tuntunan. Masalah yang datang silih berganti membuat kita seakan akan terombang ambing, tersesat, terjatuh dan tak bisa bangkit lagi. Itulah hidup bagi orang yang tidak menyadari bahwa kita sudah memiliki tuntunan.
Tapi ada sebagian orang lainnya yang dengan datangnya masalah bertubi tubi itu malah membuat mereka semakin dekat dengan tuntunannya. Bahkan hidupnya menjadi jauuuh lebih baik setelah masalah bertubi tubi itu datang.

Pegy Melati S., Dewi Sandra, Yulia Rochman, dll beberapa artis yang setelah datangnya masalah bertubi tubi itu malah menjadi semakin dekat dengan tuntunannya.
Allah memberikan hidayah ke hambaNya yang Ia kehendaki…

Segala puji hanya bagi Allah Tuhan Semesta Alam
Sholawat dan salam kepada junjungan Rasulullah Saw

Aurat menurut KBBI yang saya download melalui playstore artinya adalah bagian badan yang tidak boleh kelihatan (menurut hokum islam);kemaluan;organ untuk mengadakan perkembangbiakan.

Aurat juga disinggung dalam al quran di surat an nur ayat 31 “dan katakanlah kepada para perempuan yang beriman, agar mereka menjaga pandangannya, dan memelihara kemaluannya dan janganlah menampakan perhiasannya (auratnya). Kecuali yang biasa terlihat. Dan hendaklah mereka menurupkan kain kerudung ke dadanya dan janganlah menampakan auratnya…”

Kesimpulan yang dapat saya  ambil aurat adalah sesuatu yang tidak boleh ditampakan ke orang orang yang bukan mahrom, adapun aurat itu untuk perempuan seluruh tubuhnya kecuali muka dan telapak tangan dan untuk laki laki dari pusat sampai dengkul.

Kalo dilihat dari buku tuntunan saya, Al Quran, menutup aurat itu hukumnya wajib karena Allah sudah menerangkan di surat Al Ahzab ayat 59 “wahai Nabi! Katakanlah kepada istri istrimu, anak anak perempuanmu, dan istri istri orang mukin Hendaklah mereka menurutpkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu agar mereka lebih mudah untuk dikenali sehingga mereka tidk diganggu, dan Allah Maha Pengampun Maha Penyayang.

Banyak orang yang terkesan memilih milih amalan, contohnya orang sholat tapi tidak berhijab. Sholat tapi tidak mau zakat, zakat tapi tidak mau sholat. Ngakunya islam tapi perintah Allah ia pilih pilih.

Sambil terus mengoreksi diri sendiri dan saling mengingatkan kepada seluruh umat di dunia, Allah Maha Mengetahui, bisa jadi apa yang kamu suka tidak baik bagimu dan apa yang kamu tidak suka baik bagimu. *lupa ayat/surat apa*

Fenomena hijab saat ini luar biasaaa.
Yang berhijab syari makin banyak, Alhamdulillah.
Dan yang berhijab stylish tak kalah banyak ._.v
Tapi yang melepas hijab pun ada (

Sedih rasanya melihat/mengetahui saudara sesama muslimah yang melepas hijabnya (
Sebelum memutuskan untuk melepas hijab, kenapa tidak kembali menengok tujuan awal kita mengenakan hijab?
Bukan, bukan menasehati. Bukan pula mengecam, hanya saja sangat menyayangkan saat kewajiban dari Allah yang telah kita jalani beberapa lama tiba tiba kita lepaskan karena masalah yang bertubi tubi.Subhanallah (
Sesungguhnya, saat Allah memberikan ujian yang bertubi tubi itu karena Allah sayang kepada kita. Allah ingin sekali mendengar hambaNya memohon, menangis hanya padaNya, kembali padaNya.
Ya Allah
Engkau Maha Mengetahui apa yang gaib dan yang nyata.
Hanya Engkau yang mengetahui apa yang ada dibalik alasan muslimah yang melepas hijabnya.
Berikanlah hidayah kepada mereka,
Berikanlah ampunan kepada mereka,
Semoga mereka kembali ke jalan Mu ya Rabb…

Sebenernya saya juga agak bingung arah tullisan ini mau kemana.
Saya bukan orang yang pandai menasehati, saya pun bukan orang yang suka mendebat.
Tapi fenomena melepas hijab ini membuat saya sebagai seorang muslimah sedih.
Sambil terus memperbaiki diri, memohon ampun kepada Allah, saya juga ingin saudara saudara seiman bersama kembali pada Allah dalam keadaan bersih, tanpa dosa, in syaa  Allah.

Sejujurnya, saya ingin mengomentari alasan alasan dibalik lepasnya hijab tersebut.
Cukup dengan An nur 31 dan al ahzab 59.
Itu bukan saya yang mengatakan, tapi Allah.
Allah yang menciptakan kita.
Allah yang menghidupkan kita
Allah yang memberikan nikmat kepada kita
Allah yang hanya kepadaNya kita hidup dan hanya kepadaNya kita kembali.

Seharusnya, jika sudah Allah yang berfirman,
 otak harus berhenti mencari alasan,
mulut berhenti membicarakan kebohongan,
diri ini kembali kepada kebenaran.
Wallahu a’lam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar