Rabu, 18 Juli 2018

HomeVisit

/HOME.VISIT/
.
Gue lagi lagi menemukan alasan baru kenapa akhirnya bisa sampe di tempat ini. Alasan itu adalah agar gue dipertemukan dengan orang baik, peka nan dermawan. Ah, harus dimulai dari mana kisah ini?
.
.
Setelah mencuri dengar tentang murid yang gabisa lanjut sekolah waktu itu *ada dipostingan sebelumnya, hari ini gue diajak oleh guru yang bilang mau bayarin murid tersebut ke rumah si murid ini.
.
.
"Eh kita homevisit yuk, ke anak yang kemaren umi omongin sama si ibu.."
.
Karena gue yakin akan ada segudang hikmah dan kisah yang bisa diambil, gue pun mengiyakan. Mengalirlah cerita umi tentang orangtua si anak yang cerai ketika ia masih dua tahun. Kedua orangtuanya gada yang mau ngurus dia, jadilah dia ikut sama neneknya. Ayahnya lepas tangan, ibunya, ah kisah ibunya lebih mengagetkan ketika denger langsung dari si nenek.
.
.
Gue geleng-geleng gengs. Kebayang gak, gue yang hidupnya lurus lurus aja akhirnya menemukan a real drama ftv indosiar dihidup gue. Ah drama banget si.
.
Singkat cerita, sampelah gue di rumah anak ini. Terus neneknya cerita tentang orangtua anak ini yang sama sama udah nikah. Bapaknya dia bisa nyekolahin anaknya yang lain sampe sarjana, dikasih warung. Eh giliran si anak ini dimintain duit bayaran aja gak nyaut apa apa. Ibunya lagi, yah begitulah, gue engga sanggup menceritakan ~
.
.
Neneknya udah bilang,
"bapak kamu bales gak chatnya?"
"engga"
"chatnya dibaca?"
"engga"
"udah ya kamu gak usah sekolah aja, nenek gak punya duit."
Anak ini mengiyakan tapi nangis secara sembunyi sembunyi. Apalagi dihari masuk sekolah, anak ini sedih, nangis, tapi setiap ada neneknya pura-pura kuat.
.
.
Sejujurnya ini drama banget, dan gue berusaha sekuat tenaga biar gak nangis. Alhasil selama ngobrol ini gue cuma senyum, ketawa, megangin tangan neneknya ketika suara si nenek cerita mulai bergetar.
.
.
Banyak banget yang gue pelajarin, salah satunya tentang jadilah orangtua yang bertanggung jawab. Kita gabisa milih kan ya lahir dikeluarga yang kaya gimana. Tapi gue tau banget anak kita ini berhak dapet keluarga terbaik. Dan ketika memutuskan berkeluarga harusnya sudah siap dengan segala konsekuensi yang ikut bersamanya. Gaboleh jadi orangtua yang egois, mikirin kebahagiaan diri sendiri. Ketika di tv tv banyak yang rebutan hak asuh anak, eh kasus yang ini gada yang bisa ngurus anaknya. Allah ~
.
.
Pun juga gue belajar tentang sosok umi, guru bahasa Inggris yang memposisikan dirinya sebagai umi. Umi cerita tentang keinginannya buat berenti jadi guru, tapi suaminya bilang kalo dengan menjadi amalan yang bisa ngebawa umi ke surga. Akhirnya umi tetep ngajar dengan gaji yang seadanya, tapi serba cukup.
.
Umi ini sosok yang kocak, bersahabat, dan baiknya ma syaa Allah. Umi yang mau nanggung biaya sekolah si anak ini.
.
.
Kita bisa milih mau jadi manusia seperti apa. Dan umi memilih jadi manusia yang terbaik untuk Allah.
.
.
Hikmah hikmah yang tercecer ini, sayang banget kalo disimpen sendirian. Mudah mudahan bermanfaat dan hati kita selalu tergerak untuk segala yang baik.
.
.
Mohon maaf gue norak banget sama kasus beginian, hidup gue alhamdulillah lurus banget, mainnya kurang jauh, temennya kurang banyak, butuh banyak main dan dengerin cerita orang ini mah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar