Sabtu, 10 November 2012

Bu Ihat


Perjuangan guru yang satu ini benar benar tidak bisa dibilang mudah, seorang diri mengajar lebih dari 30 orang makhluk makhluk kecil yang baru belajar mengenal dunia luar. Bu Ihat, salah satu guru yang mengajar siswa kelas 1 sekolah dasar. Setiap hari datang paling duluan, menyiapkan semua bahan ajaran, mencoba mendeskripsikan huruf agar mudah diingat murid muridnya.

“ayooo, huruf ‘a’ seperti apa bentuknyaa?” bu ihat dengan penuh semangat memulai pengenalan huruf a.
“ada perutnya buu, di depan….” Beberapa murid menjawab asal.
“nah, apa lagi hayoooo? Tadi kata temennya ada perutnya tuu di depan”
“gagang payung terbalik buuu”
“naaah, coba sekarang kita sama sama buat yaaa, gagang payung terbalik dulu, nih… seperti ini.” Bu ihat mulai menulis di papan tulis kapur tua itu. “terus kita buat perut gendutnya di depan, jadi deh” bu ihat tersenyum melihat huruf ‘a’ kecil yang dibuatnya di papan tulis.
Murid murid dengan semangat membuat huruf a itu.
Pengenalan huruf terus berlanjut, berbagai metode bu ihat gunakan agar murid muridnya bisa mengenal huruf dengan mudah dan dapat menguasai dunia dengan membaca.
Murid murid tersebut tidak tau apa yang sedang mereka pelajari. Seiring berjalannya waktu, murid murid itu juga melupakan bahwa bu ihat lah yang telah mengajari mereka membaca. Sama seperti bu ihat yang lupa siapa saja murid yang telah dia ajari membaca.
Semua orang tau, jika satu kata yang setiap manusia baca dibayar hanya dengan satu rupiah, semua guru yang telah mengajar membaca akan menjadi billionare. Tapi, semua orang juga tau, seorang guru tidak akan meminta balasan atas apa yang telah mereka ajarkan. Itulah guru, pahlawan tanpa tanda jasa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar