Selasa, 22 September 2015

Selamat menabung rindu!

Teriakan halus kepada mimpi-mimpi semu terdengar begitu nyata. Mereka jelas ingin bertemu, walau hanya dalam mimpi. Begitu juga aku. Tak perlu menatap wajah mu yang penuh cahaya, karena aku tau sulit melawan silaunya.

Tapi rupanya memimpikan bisa bertemu denganmu dalam mimpi, merupakan suatu hal yang tak juga mudah terealisasikan. Air mata tak terbendung, bahkan sesekali menatap kosong, termangu, seakan kau ada di depan mata.

Kau janjikan bertemu denganku, jika aku banyak mengingatmu. Aku, walaupun berusaha keras mengingatmu disetiap waktu, tetap saja ada saat saat dimana semuanya tercampur baur.

Katanya aku sibuk?
Sehingga terlalu banyak pikiran yang berkecamuk.

Aku rindu kamu, setengah mati menahan rindu.

Kamu?

Ah, untuk yang selevel kamu, yang dirindukan setiap manusia di dunia, rasa rasanya mimpi ku terlalu kecil. Ditambah lagi saingan ku yang tak terhitung banyaknya.

Iya, agar kamu tau, aku bersaing secara sehat dan bermanfaat untuk bertemu denganmu.
Aku juga jadi lebih sering berkaca diri, agar saat bertemu denganmu tak ada kekurangan. Bahkan, saat jamuan air dari telagamu datang, aku siap menerima dengan tangan terulur panjang.

Penuh senyum, penuh bahagia, penuh cinta.

Kamu, kebahagiaan pertama ku. Bahkan hanya dengan mencintaimu, Sang Pencipta menjanjikan surga. Setiap hari rasanya aku semakin cinta. Menyebut namamu setiap pagi dan sore, diikuti selepas sholat. Namamu tak pernah lepas dalam lisan. Bertemu denganmu menjadi doa yang tak pernah berhenti kuucapkan.

Aku jadi semakin bertanya tanya, seperti apa dirimu, wajah dan akhlak mu. Sehingga Dia menjanjikan surga hanya karena cinta. Iya, mencintai kamu.

Tapi rasanya, semakin terus kupupuk rasa cinta. Semakin dalam pula rindu yang tercipta.
Biarlah saat ini aku sendiri terlena dengan dentingan cinta. Menyimpan serpihan serpihan rindu kepadamu dan sesekali mengadu kepadaNya jika rindu telah benar benar menyesakan jiwa.

Merindukanmu menjadi hal favorit.
Biar nanti saat kita bertemu, tak ada lagi yang pisahkan kita.
Karena rindu ku padamu tak boleh habis.

Aku akan menabung rindu, agar kau tau bahwa biar hanya sedetik, hatiku selalu terpaut padamu.

Dengan cinta terbungkus rindu.
Teruntuk kamu yang paling dirindu.
Selamat menabung rindu!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar