Kamis, 24 September 2015

Terbawa mimpi.
Kamu pasti benar benar berharga bagiku.
Walaupun telah jutaan kali aku sangkal tapi ternyata tidak bisa.
Kamu datang ke mimpi ku dengan sebuah hal yang paling tak ingin aku bayangkan.
Dan itu seperti nyata terjadi.

Walaupun hanya dalam mimpi, tapi rasa kecewanya terasa sampai hati.
Dari dulu aku selalu menghindari memikirkan hal itu.
Namun lagi lagi hebat, saat aku menghindar, justru saat itulah aku semakin penasaran.
Semakin berpikir keras.
Semakin merasa kekecewaan.

Padahal rumusnya jelas.
Abaikan.
Sederhana, simple, dan mudah.

Tapi ternyata kamu, tak sesederhana itu.
Kamu bahkan lebih rumit dari kalqulus yang diajarkan setiap minggu.
Walaupun formulanya sudah terbentuk, tapi rasanya selalu berubah.
Tak bisa dihitung, tak bisa ditebak, tak bisa diprediksi.

Kekecewaan semakin menumpuk saat mimpi ku barusan terasa nyata.
Menyebalkan.

Secinta apapun kita pada seseorang, bersiaplah untuk kehilangan dia kapan saja. Dengan itu, semoga perpisahan tak begitu menyakitkan
-Ahmad Rifa'i Rif'an-

Sesuai pesan Mas Rifa'i,
Mungkin memang aku sudah harus menyiapkan perpisahan dengan kamu. Iya, kamu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar