Senin, 02 Maret 2020

Ternyata dia benar-benar menjadi obat.
Setelah ditinggalkan sekian waktu dan tak menjadi produktif sama sekali, awalnya ku kira semua akan baik-baik saja. 

Kenikmatan waktu tanpanya sungguh benar-benar menyenangkan. Dan aku mencintai setiap detik tanpanya. 

Waktu waktu yang ku habiskan dan ku sibukkan hanya untuk memenuhi keinginan sendiri. Dan ku rasa itu menyenangkan. 

Sampai pagi ini, di hari yang kesekian tanpanya. Perasaan linglung kembali hadir. Ternyata, menghabiskan waktu untuk diri sendiri juga tidak pernah dibenarkan. Dan aku bukan tipe yang mau menghabiskan waktu sendiri.

Pergi meninggalkan segalanya termasuk kekecewaan dan berusaha mengabaikan kekhawatiran. Awalnya itu menyenangkan, tapi ternyata tidak aku banget. 

Menjadi khawatir, kemudian menulis adalah salah satu yang perlu dilakukan untuk menjadi obat. Ku pikir bersenang senang sendirian adalah obat. Tapi setelah ku tinggalkan sebulan tanpa menulis apapun, ku pahami ternyata dia benar-benar menjadi obat. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar