Minggu, 15 November 2015

Bukan definisi cinta..

Cinta tak pernah meminta untuk menanti. Ia mengambil kesempatan atau mempersilakan. Ia adalah keberanian, atau pengorbanan.

Rasa rasanya sebait kalimat di atas sudah tidak asing, sering terlihat dimana mana. Apalagi bagi yang hobi bersastra ria seperti Ustadz Salim A. Fillah. Iya, itu tulisan ustadz salim yang saya kutip dari buku Jalan Cinta Para Pejuang. Luar biasa memang, cara ustadz salim mengupas tuntas tentang cinta. Kadang membuat tersenyum merindu, kadang membuat menangis miris.

Memang cinta tak bisa dibahasakan.
Sulit untuk dituliskan.
Rancu bila didefinisikan.

Seakan cinta itu fleksibel, ia mampu berubah ubah.
Seakan cinta itu plinplan, ia membuat yang merasakannya berubah pikiran.

Lucu ya?

Katanya cinta bisa mendewasakan, padahal kenyataannya sakit karena cinta membuat seseorang tak bisa memaafkan, tak bisa menahan air mata, tak bisa menyembuhkan luka. Kenyataan ini berbanding terbalik sekali dengan sifat khas polos anak anak. Mereka mudah melupakan rasa sakit, mudah melupakan air mata dan langsung tertawa, bahkan mudah sekali menyembuhkan luka.

Lalu sebenarnya siapa yang dewasa?
Atau seperti apa makna dewasa?

Cinta.
Semakin kau pelajari, semakin sulit ia.
Semakin kau teliti, semakin sulit kebenaran terkemuka.
Semakin kau lihat, semakin dusta yang ada.
Entah apa makna cinta dan bagaimana definisinya. Biarkan cinta tetap menjadi cinta dengan ciri khasnya yang rancu, sulit, namun menggetarkan dada.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar