Senin, 26 Desember 2016

Kamu pernah merasakan rindu pada sesuatu atau seseorang yang bertemu dengannya pun tidak pernah. Mendengar suaranya, melihatnya, mencium baunya, tidak pernah. Kamu pernah merasakan rindu yang seperti itu?

Sekali waktu kita memang harus berfikir, merasakan apakah benar ketika ditanya "cinta kah kamu kepada Rasulullah Muhammad shalallahu alaihi wasallam?" Lalu kita menjawab ya tanpa pikir panjang. Seolah kita tau bagaimana rasa cinta itu.

Saya pernah, mengatakan ya karena mencintai Rasulullah itu hukumnya wajib. Rasulullah adalah segalanya, lalu bagaimana mungkin saya mengatakan tidak atau tidak tau ketika ada yang bertanya "cinta kah kamu kepada Rasulullah."

Namun, ketika saya ikut sebuah training kemudian trainernya memerintahkan saya untuk membayangkan saya berada di tengah-tengah surga, lalu berjalan menyusuri sungai, menuju si pemilik telaga. Meminta izin untuk diberi minum. Lalu si pemilik telaga memberikan air itu kepada kita dengan tangannya sendiri. Dan itu adalah Rasulullah dan telaganya. Rasulullah memberikan minum dengan senyum terbaiknya, kerinduan yang lama terpendam kepada umatnya. Ya Allah...

Hari itu saya tau bagaimana rasanya rindu, cinta dan ingin bertemu Rasulullah.

Awalnya, saya pikir cinta bisa dengan hanya sekedar cinta. Tapi bagaimana mungkin mencintai yang dikenal saja tidak. Lalu saya mulai membaca shiroh nabawiyah, kisah Rasulullah, sahabat, pejuang Islam. Dan semakin membaca, justru kerinduan dan rasa cinta itu semakin muncul, membuncah bahkan berujung air mata. Sekali waktu, saya kehilangan rasa cinta, lalu saya membaca lagi, kemudian saya jatuh cinta lagi.

Ya Rasulullah, izinkan saya untuk tetap mencintaimu.

Sering saya berfikir, manusia di bumi ini sungguh banyak. Yang Islam pun tak sedikit. Yang mau berdekatan dengan Rasulullah di surga nanti bukan hanya satu dua orang, tapi semuanya. Bahkan yang tak pernah sholawat pun ingin bersama Rasulullah. Jika cinta kepada Rasulullah saja dengan kadar seadanya, lalu bagaimana dengan posisi "kamu akan bersama yang kamu cintai di akhirat."
Lalu sahabat sahabat Rasulullah yang telah didoakan oleh Rasulullah untuk bersama dengan Rasulullah di akhirat.

Lalu dimana posisi saya?
Sekalipun di surga, apakah bisa bertemu dan bersama sama dengan Rasulullah?

Terlalu banyak yang perlu dibangun. Tentang cinta, tentang kebersamaan agar selalu bersama dengan Rasulullah di dunia dan di akhirat.

Semoga, kita selalu cinta dengan yang cintanya tak pernah habis kepada umatnya, aamiin.

Buku ini bagus untuk meningkatkan rasa rindu, mempersiapkan diri agar menjadi cinta dan rindu kepada Rasulullah sepanjang waktu. Dan mempersiapkan diri berebut posisi dengan para sahabat Rasulullah yang cintanya nyata telah diuji.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar