Sabtu, 02 Februari 2019

Bukan Salah Rindu

Berbulan bulan lalu aku memutuskan untuk berhenti. Benar-benar berhenti.

Tapi sekarang rupanya aku kembali. Mengenang sesuatu. Hanya mengenang memang, karena tak mungkin lagi bagiku untuk memulai sesuatu.

Aku berkali-kali mengatakan pada diriku sendiri bahwa tak seharusnya semua dimulai, tak sebaiknya obrolan itu diperpanjang atau ku panjang panjangkan.

Sudah sangat jelas dia hanya penasaran kemudian semua selesai.

Kamu yang awalnya misterius terlihat begitu menarik sampai semua rasanya tak semenarik itu setelah ia mengetahui tentang kamu.

Sedih memang.

Tapi tak apa,
Kesempatan mengenalnya adalah sesuatu yang mahal. Kamu tidak setiap waktu menemukan orang yang semenarik itu untuk dibicarakan tentang masa depan. Kamu tak semudah itu untuk menurut pada masukan masukan yang diberikan orang lain.

Kamu mengakui bahkan dari pertemuan pertama, ada sesuatu yang membuatmu ingin mengenalnya lebih jauh. Tapi hebatnya kamu tutup dengan rapi semua itu.

Diam mu lebih banyak, senyummu juga banyak, tapi semua tertutup rapat menyembunyikan banyak hal.

Kamu memang tidak ahli berbohong, tapi soal membohongi perasaan sendiri, kamu tau kamu jagonya.

Bermalam malam kamu dirundung penasaran, kesedihan dan kebingungan bagaimana untuk membuka diri hungga menghasilkan obrolan panjang. Tapi yang muncul hanya keahlian dalam mendengar.

Kamu tersenyum sore itu, melepas kepergiannya. Kamu yakin itulah detik terakhir kalian akan bertemu. Seyakin itu.

Dan keyakinan mu terbukti benar.

Hari itu kamu memutuskan berhenti, berhenti memikirkannya dan menjadikannya sebagai panutan.

Kamu hanya menjadikannya sebagai salah satu inspiring people yang akan kamu kenang dan berikan ucapan terimakasih karena telah membersamai hari harimu dan memberikan berbagai masukan untuk hidupmu.

Kamu masih ingat hari itu,

Ketika kamu bilang ta ada satupun rasa yang muncul. Padahal kamu sadar kamu sedang berbohong.

Kamu berpikir harusnya ia paham, kamu yang sekalipun tidak pernah begadang memutuskan untuk bertahan hanya demi memanjangkan obrolan.

Kamu benar-benar berharap akan sesuatu yang tidak mungkin.

Hari itu kamu memutuskan untuk berhenti. Tapi rupanya lagu itu kembali mengingatkan sesuatu.

Tidak apa-apa, dia hanya satu kesalahan yang memberikan mu banyak perubahan.

Setidaknya dengan bertemu dengannya kamu berhasil meninggalkan dosa dosa yang ingin kamu lupakan.

Setidaknya sekarang ketika mendengar lagu lagu bertemua khusus perasaan dan film film sejenis, kamu tidak memikirkan siapapun di kepala mu, kecuali harapan pada Sang Pencipta bahwa ia yang nanti datang adalah yang terbaik untukmu dan kamu terbaik untuknya.

Ah, untuk dosa dosa itu, lain kali ku cerita kan.

Setidaknya kamu sekarang sedang berjuang meninggalkan dosa dosa itu. Berterimakasihlah kepadanya yang telah hadir dan menyelamatkanmu dari dosa yang lain tanpa menghadirkan dosa berikutnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar