Jumat, 03 Maret 2017

Memasak

Memasak.

Bagiku, memasak bukan hal yang menyenangkan tapi harus dipelajari. Seperti matematika, sulit tapi dibutuhkan dalam kehidupan.

Hari ini aku mencoba menu baru, menu menu yang asal iseng ku lihat dipinggir jalan. Asal googling resepnya, lalu asal jadi masaknya. Ah, masak. Kamu tidak pernah sederhana.

Ada yang bertanya, kenapa belakangan ini aku sering menghabiskan waktu ku di dapur. Terutama saat aku hendak pergi keluar.

Akan ku jelaskan jawabannya.

Hari itu hujan turun setengah deras. Aku bertemu dengan seseorang yang rupanya diam diam selalu mengganggu pikiran ku. Apapun yang ku lakukan, aku sedikit sedikit kembali mengingatnya. Kembali mengenang masa dimana kita berkenalan.

"Siapa namamu?"

"Putri."

Aku tak tau bahwa dikemudian hari dia mengatakan bahwa senyum yang kuberikan setelah menyebutkan namaku itu juga membuat dirinya terbayang bayang dengan kehadiran ku.

Dan semenjak saat itu?
Tidak ada, tidak ada yang terjadi. Tidak ada sampai aku dan dia sibuk mencari. Kamu mencari ku, aku mencarimu. Lalu langit akhirnya pertemukan kita dalam doa.

Lalu apa hubungannya dengan masak?

Tunggu dulu, aku belum selesai. Tapi baiklah akan ku ceritakan bagaimana akhirnya aku jadi sering memasak.

***

Baru dikemudian hari ketika langit lebih sering mengundangku dan dirinya kesana, aku mengetahui bahwa dia mudah kelaparan sekalipun dia baru makan beberapa waktu lalu.

"Aku laper."
Dengan muka polosnya yang membuatku gemas.

"Tapi kita baru makan kan."

"Tapi aku lapar."

Lalu apa yang terjadi kemudian?

Iya, tentu saja, obrolan kami tertunda karena harus mencari makanan.

"Aku harus bawa makanan terus nih biar bisa kamu makan kalo tiba-tiba laper."

"Ah iya, bener. Kamu masakin aku aja."

Mukanya bahagia mencetuskan ide yang menurut ku sangat buruk itu. Lalu setelah itu, dia mulai sering menanyakan, hari ini masak apa? Dan mulai menyampaikan makanan makanan yang ingin aku masakan untuknya.

Iya, sesederhana itu alasannya. Karena ia suka makan maka aku harus masak. Agar obrolan kami di langit tidak tiba-tiba berakhir karena keinginannya untuk makan ini itu~

Tapi sekarang....ah, biar aroma masakan ku saja yang menyapa hangat kesibukan nya sampai waktu nanti mengizinkan aku memasak lagi untuknya 💕

Tidak ada komentar:

Posting Komentar