Jumat, 01 September 2017

Moment Pembuktian Cinta

Barangkali salah satu hal yang perlu diingat dari Idul Adha adalah tentang pengorbanan. Bahwa Allah selalu ingin menjadi yang paling dicintai oleh makhluknya. Ketika rasa cinta makhluk ciptaanNya tersebut terasa telah mendua, maka Allah tidak segan segan memerintahkan agar kita mengorbankan yang kita cintai selainNya.

Ini bukan tentang Nabi Ibrahim dan anaknya yang tersayang, tapi ini tentang manusia zaman sekarang yang seringkali mendua, mentiga, dan tak setia pada Sang Maha.

Sekali waktu kita mengaku bahwa Allah adalah yang utama. Bahwa ridhoNya adalah segalanya, tapi ketika datang yang diidamkan hati, dirindukan jiwa, tak jarang intensitas kedekatan kita kepadaNya justru berkurang.

Sehingga kadang kita lupa, bahwa Allah akan selalu mempertanyakan apa yang kita lakukan. Allah meminta pembuktian atas pengakuan cinta kita kepadaNya, hingga akhirnya Allah menekankan:

اَحَسِبَ النَّاسُ اَنْ يُّتْرَكُوْۤا اَنْ يَّقُوْلُوْۤا اٰمَنَّا وَهُمْ لَا  يُفْتَـنُوْنَ
"Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan hanya dengan mengatakan, Kami telah beriman dan mereka tidak diuji?"
(QS. Al-'Ankabut 29: Ayat 2)

Maka ujian, pengorbanan, dan rasa sakit sejatinya adalah moment pembuktian kita kepada Allah bahwa pengakuan cinta yang kita katakan adalah benar. Bahwa tidak ada yang diharapkan selain ridhoNya adalah kenyataan. Dan mengharapkan suatu pertemuan denganNya adalah harapan yang selalu didoakan. Hingga akhirnya Allah menjanjikan:

مَنْ كَانَ  يَرْجُوْا لِقَآءَ اللّٰهِ فَاِنَّ اَجَلَ اللّٰهِ لَاٰتٍ ۗ  وَهُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ
"Barang siapa mengharap pertemuan dengan Allah, maka sesungguhnya waktu (yang dijanjikan) Allah pasti datang. Dan Dia Yang Maha Mendengar, Maha Mengetahui."
(QS. Al-'Ankabut 29: Ayat 5)

Dan tugas kita hanya satu : istiqomah dalam segala keadaan dengan mengedepankan cinta kepadaNya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar