Jumat, 12 Juli 2019

Menjadi Umar

Aku melihat bahwa Rasulullah memiliki banyak sahabat, tapi salah satu yang paling ku senangi adalah Umar.

Begini ceritanya,

Pada masa jahiliyah, ketika masa awal kenabian pun juga dengan dakwah sembunyi sembunyi, keharuman dan kebesaran Islam tak pernah bisa ditutupi. Lambat laun orang Quraisy pun tau perihal keberadaan agama baru.

Begitu juga dengan Umar.
Kebenciannya melihat perpecahan di Mekkah berbuah kebencian yang lebih besar pada Islam dan Rasulullah.

Sampai suatu hari Rasulullah berdoa, "ya Allah besarkanlah Islam melalui satu diantara dua Umar."

Kemudian Allah pilih Umar bin Khattab.

Terbolaknya hati Umar yang keras diawali dari Qur'an surat Thoha yang dibaca oleh adiknya. Hingga akhirnya tinggal menunggu waktu, Umar pun masuk Islam. Ia menjadi salah satu tokoh besar dalam sejarah panjang umat Islam.

Kebenciannya pada Islam, dosa dosanya dimasa lalu, apa yang ia lakukan sebelum menjadi muslim, akhirnya justru menguatkan dirinya untuk selalu melakukan yang terbaik untuk Allah dan RasulNya.

Sikapnya yang kritis, tegas, dan tak mudah digoyangkan terus ada sampai ia akhirnya menguatkan Islam. Bahkan segera menuntut Rasulullah untuk dakwah secara terang terangan.

Menjadi Umar tak mudah, ia sadar akan kesalahannya (padahal in syaa Allah telah diampuni Allah) lalu dengan optimis melakukan berbagai ibadah, beramal sholih agar bisa kembali berkumpul di surga bersama Rasulullah.

Menjadi Umar berarti menjadi sebaik-baik hamba yang bertaubat. Memiliki masa lalu namun optimis memandang masa depan.

Menjadi Umar adalah tentang kekuatan melawan maksiat yang mungkin dulu pernah dilakukan. Namun hari ini menjadi yang paling kuat menentang.

Menjadi Umar adalah tentang kesabaran, keikhlasan, dan keinginan serta azzam yang kuat.

Masa lalu dijadikan pemicu semangat agar menjadi pribadi yang lebih baik dan sempurna dalam beribadah pun juga berislam secara menyeluruh.

Menjadi sebenar benar hamba dan setaat taat pada Sang Pencipta.

Tak apa kamu punya masa lalu, Umar juga.
Berislamlah seperti Umar, in syaa Allah kita akan masuk surga seperti Umar bin Khattab

Tidak ada komentar:

Posting Komentar