Selasa, 02 Juli 2019

Selanjutnya kamu pernah berfikir untuk mundur. Menghentikan langkah bahkan kembali pulang ke arah yang telah lama kamu tinggalkan.

Tak ada lagi yang perlu diperjuangkan. Pikiran mu dengan keras mengatakan hal itu. Kamu kalah, lemah, tak bisa apa apa.

Kamu menengok lingkungan sekitar dan melihat banyak orang yang memutuskan menjadi manusia normal yang biasa biasa saja. Tak usah bersusah susah berjuang, toh jalanmu ternyata tidak semudah orang yang berjuang itu.

Kamu pesimis, melihat lingkungan dengan skeptis.

Ah dia kan ada orang tuanya yang kaya
Ah dia mah emang udah pinter dari lahir
Ah dia jelas aja bisa ada orang dalem

Dan segudang rengutan lainnya.

Bagi mu, tak ada yang perjuangannya sesulit kamu. Tak satupun. Orang orang itu mampu karena ujiannya mudah, tapi ujian ku susah.

Sampai aku gemas.
Hahaha.

Tak ku sangka akhirnya ku putuskan untuk menulis tentang mu dan semua keluhan keluhanmu.

Bagiku mendengar memang selalu menyenangkan. Aku percaya ada obat yang tak bisa dijelaskan hanya dengan bercerita. Setidaknya bebanmu sepersekian gram terangkat walaupun aku tak juga menerima beban atas ceritamu. Ya walaupun kadang kamu memaksa untuk mengambil bagian dari perjuanganmu.

Tapi ku senang membantu. Sungguh.
Tak ada satupun yang ingin ku sampaikan bahwa membantumu adalah hal yang menyebalkan.

Hanya saja,
Selama telinga ku masih mendengar keluhan, ingin rasanya ku cukupkan segala sesuatu atau ingin ku tanyakan kenapa kita tak bisa berhenti mendengar ketika tak ingin mendengarkan sesuatu. Sedangkan kita bisa berhenti melihat dan bernafas sebentar ketika ingin.

Tapi berteman dengan mu membuat ku banyak bersyukur bahwa tak terlalu banyak yang ku keluhkan.

Bahkan,
Dari setiap keluhan keluhan mu, tak satu pun yang ku sepelekan. Aku tau kamu tidak suka kalau direspon, "ah itu masih mending, kemaren aku..." dst.

Dear you,
My friends,
Masalah ada, ujian ada, tak satupun dihadirkan untuk kita selesaikan. Bukan tugas kita mencari solusi atas segala permasalahan yang ada.

Allah hanya meminta kita untuk banyak bersabar, banyak berdoa dan banyak berjuang. Tak ada satupun perintahNya yang mengharuskan kita memenangkan sesuatu.

Seandainya saja bisa ku bagi sedikit saja pemahaman ku tentang betapa menyenangkannya memiliki sesuatu yang dipikirkan, mungkin keluhanmu tak sebanyak itu dan bisa jadi kamu akan tau lebih banyak tentang ku.

Tapi tidak apa, mengetahui banyak tentang mu itu menyenangkan. Hanya saja rasanya mungkin lebih menyenangkan kalau ada seseorang yang memahami mu dengan sangat dalam dan baik.

Jadi, sampai mana obrolan kita tadi?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar