Rabu, 10 Juli 2019

Sulitnya Menjadi Kamu

Mereka bilang kamu ekstrovert, berteman dengan siapa saja, apa saja, kapan saja dan dimana saja.

Katanya, kamu representasi makhluk Tuhan yang paling mudah beradaptasi, paling banyak teman dan paling paling lainnya.

Mereka seolah-olah tau banyak hal tentang kamu, padahal tak ada satupun yang dia mengerti tersebab betapa tertutupnya dirimu.

Katanya suatu kali,
"aku bener bener gak kenal kamu, bisa bisanya kamu aktif disitu tapi aku gatau kamu."

Begitu.

Kamu hanya tersenyum.
Bagimu, ada banyak hal yang sekiranya hanya perlu diketahui dirimu sendiri. Tak perlu ada orang lain tau. Biarkan mereka mengetahui segala sesuatu yang baik baik saja. Dan kamu akan menjadi sempurna.

Kemarin katanya kamu hebat, dikenal banyak orang. Padahal sejatinya, selain namamu tak ada satupun yang mereka ketahui tentang kamu.

Kamu terkenal dipermukaan, tapi terpendam jauh dipedalaman rasa. Tak ada satupun yang benar benar mengenalmu.

Sekali waktu kamu berusaha menceritakan tentang dirimu, tapi ternyata orang orang lebih butuh untuk bercerita tentang dirinya. Jadi kamu memutuskan diam dan mendengarkan sesuatu hanya untuk membuat dirinya nyaman.

Kamu abaikan segala sesuatu tentang,
"hei aku juga butuh didengar."

Kemarin mereka bicara banyak tentang kamu, kekuranganmu yang kini terangkat luas. Namun kamu hanya membalas dengan senyuman.

Kamu sesekali bertanya tanya apa setidak baik itu aku dimata orang orang sampai berteman saja pun sulit.

Masalahmu hari ini adalah tentang betapa sulitnya bagimu untuk memulai sebuah pertemanan.

Bagimu, ditinggalkan dalam rumah sendirian akan lebih menyenangkan dibandingkan bersama di ruangan penuh manusia yang sibuk berinteraksi satu sama lain.

Kepalamu mendadak pusing, jantungmu mendadak berdebar. Pertanyaan pertanyaan seputar, "apakah aku bisa berbicara?" "apakah obrolan ku tidak membosankan?" "apakah mereka mengerti apa yang ku maksud?" "apakah aku bisa diajak berbicara tentang berbagai hal?"

Semua pertanyaan itu memasuki pikiran mu hingga akhirnya kamu memilih untuk mencari tempat dipojokkan sambil melihat keramaian.

Kamu kembali pada rutinitasmu, memperhatikan orang orang.

Dilain waktu, katanya sosmed mu aktif. Followers dan following mu sama sama banyak, tapi ternyata orang orang yang mengikutimu dan yang kamu ikuti adalah manusia manusia yang kamu kenal dipermukaan dan mengenalmu hanya dipermukaan saja.

Untuk orang yang mengenalmu secara langsung hampir sebagian besar tak saling mengikuti karena ketidakcocokan dalam berteman.

Katanya kamu eksklusif. Padahal kamu hanya tidak tau bagaimana caranya berteman ketika tidak cocok dengan bahan obrolan dan semuanya tentang mereka.

Tapi kamu tentu saja menganggap semua orang adalah teman. Tapi tak ada satupun yang benar benar mengenalmu.

Sabar ya,
Kataku di depan cermin.
Aku juga begitu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar