Kamis, 15 Juni 2017

TERimakasih

Lengser (lagi).

Ketika amanah datang, seringnya saya bertanya tanya kapan amanah ini akan selesai. Lalu ketika waktu menjawab pertanyaan tersebut dengan jawaban "Sekarang" saya berfikir kenapa waktu berlalu begitu cepat. Satu periode yang berlalu tanpa permisi tersebut tak pernah sekalipun berusaha menjawab dengan kata. Selalu saja ia biarkan saya sendiri menemukan jawabannya.

Namun saya berterimakasih atas setiap pertanyaan yang dengan diam telah dijawab oleh waktu, karena akhirnya saya berhasil berfikir dan menebak rasa lagi.

Alhamdulillah.
Jazakumullah Khoiron katsir atas semua rasa yang telah tertoreh. Atas semua diam, semua tanya, semua jawab.
Atas kebahagiaan dan kesenangan.
Atas sebuah proses yang dinamakan pendewasaan.

Karena tak ada yang sempurna, maafkan saya yang jauh dari yang kalian bayangkan. Masih jelas rasanya semua hal yang diam diam disembunyikan. Semua kalimat yang tak sampai ditelinga namun terbawa angin sampai ke hati. Ini namanya pendewasaan.

Hari ini, atas setiap rasa yang diam diam dirasakan, atas setiap senyuman dan keraguan, saya ingin berterimakasih dan meminta maaf. Setidaknya semoga urusan dan amanah kita yang ini terselesaikan dan dapat dipertanggungjawabkan dengan baik di depan Sang Maha.

Toh yang meminta maaf tidak harus selalu salah kan?
Dan yang memaafkan bukan berarti yang paling berhak atas pengakuan dosa.
Tapi meminta maaf dan memaafkan adalah dua hal yang sama sama mampu memperbaiki hubungan sesama manusia.
Dan kita sebagai manusia sama sama menyukai hal hal yang dapat memperbaiki sesuatu.

Iya kan?

Maka, atas segala sesuatunya.
TERimakasih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar