Selasa, 10 Desember 2019

Setiap orang berhak berdoa, tapi Allah yang memilih doa yang mana dan doa siapa gilirannya kali ini untuk diberikan anggukan tanda persetujuan terwujud.

Kita diwajibkan berdoa untuk mengiringi ikhtiar agar tak mendapatkan gelar sombong. 

Kita juga butuh berdoa karena kekuatan diri kita tak cukup untuk mengubah apapun di dunia ini kecuali dengan seizinNya. 

Maka amat sombong kiranya manusia sekali dua kali sempat terlintas di kepalanya tentang keberhasilan atas usaha sendiri. 

Terpeleset obsesi pribadi, terlalu banyak dengar kata motivasi dari orang yang tidak islami, yakin dengan kekuatan diri sendiri, seringnya akan berujung pada kesombongan hingga mengecilkan peran kuasa diluar diri. 

Padahal, ada yang lebih besar, kuat, hebat bahkan Maha Segalanya diluar diri kita. 

Ada yang mengatur agar bumi dan mars tak bertabrakan jalurnya. Agar matahari tak tiba tiba mendekat sesenti kepada bumi. 

Yang Dia atur sedemikian besar, lalu dengan sombongnya terlintas dipikiran bahwa nilai 100 adalah hasil ikhtiar belajar semalaman. 


Ah, membuang Pluto dari kategori Planet Tata Surya saja mudah bagiNya, apalagi sekedar menghapus angka satu dari nilai 100? Bukankah 100 tak ada artinya tanpa angka satu di depannya?

Cobalah, dikurangi sedikit sampai nanti habis semua kesombongan yang sering muncul dalam benak. Seringkali yang tersembunyi lebih mematikan dari sekedar yang terumbar. 

Senyum malu malu namun dengan hati sedemikian membesar karena bangga akan pujian dari orang. Lupa, barangkali dia cuma basa basi. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar