Rabu, 18 Desember 2019

Sekarang biarkan ragamu beristirahat, pikiran mu tenang sejenak. Bukankah kamu sudah cukup lelah dengan segala aktivitas?

Kemarin katanya kamu ingin sebenar benar istirahat walau hanya sejenak. Katanya kamu lelah bermimpi tentang hal yang menakuti kehidupan mu. Kamu pikir tidur adalah istirahat terbaik hingga akhirnya mimpi mimpi itu datang lebih rutin, membuat pola pola yang bisa kamu tebak lalu istirahat mu tak lagi berkualitas. 

Aku paham betul rasanya, bahkan istirahat ketika tidur mengkhianati kita. 

Sampai, kini, kita telah memilih. 
Membuat keputusan besar. 
Berpengaruh bagi jiwa dan raga. 

Kita, aku dan kamu sama. 
Suka beristirahat dalam aktivitas, namun seringkali istirahat ini tak berkualitas. 

Sekarang, keputusan kita sama. 
Tak perlu lagi istirahat, karena sejatinya kehidupan ini tentang menyelesaikan kerja kerja yang telah kita mulai.

Beristirahat sejenak boleh, tapi bukan untuk berlama lama. Karena kerja kita terus menanti untuk diselesaikan, bukankah Allah Maha Adil?

Dia tak ingin kamu dzolimi orang lain, maka dibuatnya kamu tak nyaman istirahat, agar kerjamu segera diselesaikan. Agar tak ada yang menanti hasil kerjamu sambil merasa disakiti.

Bukankah pemahaman ini jauh lebih indah?

Ah, satu lagi. 

Kerja kita selesai bukan karena kita yang mengerjakannya, tapi karena kita terus meminta Allah mendampingi kita berjuang dan Allah mengizinkan kita bekerja sampai akhir.

***

Padaku yang sering kali tertidur sebelum jam 9, yuk bergerak. Hasil kerjamu menanti dipanen, barangkali bukan sekarang dan bukan kamu yang menantinya. Tapi menanam benih dan merawatnya sejak dini akan lebih berbuah hasil.

Maka, nanti malam tetap bertahan dengan mata terbuka, ya :) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar