Sabtu, 12 Desember 2015

Meraih cinta dunia akhirat seperti ali dan fatimah

Meraih cinta dunia akhirat seperti ali dan fatimah
Oleh : ustadz Abdurrahim
At Apres FIS UNJ

~Cinta adalah kata yang sulit didefinisikan dan hal ini disepakati oleh umat manusia.

~Cinta mempunyai makna yang berbeda bagi setiap orang.

^Ada dua referensi yang cukup menarik untuk dikaji dalam membahas cinta
1. Buku sastra tuqul hamamah (karya ibn hazm al andalusi)
Dimulai ketika penulis jatuh cinta, level cinta, dll.
2. Raudhatul muhibbin (karya ibn al qayim al jauziyah)
Memaparkan sejarah tentang cinta

~Cinta tidak pandang bulu, dia bisa ke arah siapa saja.
Ada seorang sahabat namanya mukhidz ( budak di mekkah) dan shahabiyah namanya barirah (budak di madinah).
Saat hijrah, kedua tuan mereka sangat bersahabat dan mereka sepakat untuk menikahkan budak budaknya.
Mukhidz sangat suka dengan bariroh, tapi bariroh sangat tidak suka dengan mukhidz. Tapi keinginan tuannya tidak dapat ditolak.
Bariroh sangat dekat dengan Aisyah Ra. Suatu ketika Aisyah punya rejeki, lalu dia ingin membebaskan budak. Dan Aisyah pun membebaskan bariroh.
Bagi bariroh, hari kemerdekaan nya adalah hari paling bahagia. Dan bariroh memanfaatkan kesempatan ini untuk berpisah dengan mukhidz.
Selepas berpisah, Mukhidz selalu mengikuti barirah sambil menangis.
Rasulullah bertanya ke barirah "tidak kah kamu kembali kepada mukhidz?"
Bariroh menjawab, "ini perintah atau pertanyaan ya Rasulullah?"
Rasulullah menjawab, "saya hanya menyampaikan perasaan nya si mukhidz."
Bariroh menjawab, "saya tidak butuh mukhidz."

~Dari kata cinta, yang paling pertama terlintas dipikiran kita adalah cinta dari laki laki ke perempuan.

"Tidaklah kalian sempurna imannya sampai kalian senang terhadap saudara nya sebagaimana dia berkeinginan untuk dirinya."

~Diantara point cinta adalah cinta kepada Allah dan RasulNya.
Pertanyaan nya adalah cinta kepada Allah dan Rasulullah, berbeda dengan cinta kepada lawan jenis, berbeda juga dengan cinta kepada orangtua.

~Ada cinta yang spiritnya karena iman yaitu kepada Allah dan Rasulullah.
~Ada cinta yang bermakna ibadah dan kadang tidak bermakna ibadah yaitu mengerti dan memahami kondisi manusia.

~Dalam tradisi Arab, kalo ada yang suka sama perempuan, mereka bersyair, mereka tidak menyebutkan namanya karena itu aib dan mereka bisa dibunuh oleh kaumnya.

~Fatimah adalah putri terakhir Rasulullah. Hari hari ketika Khadijah meninggal, Rasulullah ditemani oleh Fatimah, sedangkan kakaknya sudah menikah semua.
Suatu ketika, Rasulullah sedang sholat, saat sujud punggung Rasulullah diberikan jeroan unta, kemudian fatimah yang membersihkan sambil menangis.
~Beban pada masa itu lebih berat dibandingkan sekedar cinta.

~Saat Rasulullah hijrah, ali yang menggantikan Rasulullah tidur di ranjangnya, sehingga Allah memberikan teman tidur yaitu fatimah sebagai hadiahnya.

~Ali dan Fatimah menikah pasca perang uhud. Usia Fatimah kurang lebih 15 tahun dan Ali usia 21 tahun.

~Dunia kita, situasi sekeliling kita, membuat kita terlambat dewasa. Imam syafi'i, 15 taun sudah bisa berfatwa. Sedangkan kita?

~Muhammad Al Fatih, usia 21 tahun sudah bisa menaklukan constantinopel. Lalu kita?

~Persoalan kita sekarang adalah kita terlambat dewasa. Kalo bisa, pertumbuhan biologi selaras dengan perkembangan akal.

~Rasulullah mengatakan, tidak ada obat bagi yang jatuh cinta selain menikah.

~Fatimah pernah dilamar oleh abu bakr tapi Rasulullah diam.
Kemudian umar juga melamar, lalu Rasulullah diam.
Sehingga seorang budaknya mengatakan ke ali ibn abi thalib, "coba kamu lamar dia." tapi Ali hanya punya baju besi.

~Sehingga Ali mendatangi Rasulullah dan tidak bisa berkata kata. Lalu Rasulullah mengatakan, "kamu mau melamar Fatimah." lalu ali mengatakan "iya" dan Rasulullah mengatakan, "marhaban."

~Pekerjaan Ali adalah mengairi kebun kebun orang Madinah. Untuk mengairi itu, Ali harus memikul air.
Sedangkan Fatimah, mengolah gandum sampai tangannya luka dan keras.

~Dalam Islam cinta bukan hanya sekedar kisah kisah sinetron. Rasulullah ketika diangkat menjadi rasul,sudah mapan secara ekonomi.
~Tapi Rasulullah tidak hanya memikirkan diri sendiri. Setelah jadi rasul, hartanya habis.

~Rasulullah tidak memberikan budak kepada Fatimah, pertimbangan nya adalah banyak yang tinggal di masjid, sedangkan Ali dan Fatimah masih punya rumah. Jadi mereka masih lebih baik. Dan budak budak itu dijual untuk membiayai yang tinggal di masjid.

~Secinta apapun kepada seseorang, letupan letupan adalah hal yang wajar. Jika terjadi masalah, maka laki laki keluarlah dan pergi ke masjid. Khawatir jika tetap di rumah maka akan keluar kalimat yang tidak diinginkan.

~Cinta itu selayaknya dibangun berdasarkan visi dan misi hidup.
Ketika cinta dibangun berdasarkan misi yang besar maka masalah kecil tidak akan menjadi hal besar.
Rumah tangga itu tak selamanya indah seperti di sinetron, justru cintanya orang bertaqwa banyak mendapatkan ujian dari Allah.
Dalam rumah tangga harus seimbang antara syukur dan sabar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar