Sabtu, 14 April 2018

Drama kelulusan 1

Setiap orang punya dramanya masing masing ya kan, dan yang paling seru adalah nonton drama korea.

Yes it is, rather than you play your own drama, its much better if you watch drama korea, right? Hahaha

Tapi ternyata drama drama dalam kehidupan kita yang justru kita kenang. Pun ketika orang orang bilang, "husna enak ya, udah lulus, 3,5 tahun lagi." gue pasti akan senyum terus memuji kebaikan Allah yang luar biasa sambil dalam hati ngomong sendiri, "elu gatau drama perjuangan gue brooo biar sampe ke titik ini."

Kalo orang orang yang bilang "husna mah enak ya" itu tau drama dan perjuangan apa yang udah gue lakuin dia pasti tau setiap kebaikan atau pencapaian yang kita dapatkan mengandung drama drama yang selalu diluar dugaan.

Atas setiap drama, tawa dan air mata. Here I am.
Bahwa dalam perjuangan menyelesaikan skripsi, penelitian yang juga berbarengan dengan ngajar bocah bocah seminggu enam kelas sehingga mengharuskan hampir setiap hari masuk kelas. Pun ketika masih PKM juga harus bolak balik kampus buat bimbingan, ngasih revisian atau sekedar minta tanda tangan.

Yaaa setiap orang punya perjuangannya masing masing gue paham betul. Dan disetiap kebahagiaan yang gue dapatkan, orang orang hanya gatau kalo gue juga berjuang kalo kata DP1 gue, "samper berdarah darah ya husna kalo mau lulus 3,5 tahun."
Yes, DP1 gue yang bilang kalo mau lulus 3,5 tahun harus berdarah darah.

Kamu udah berdarah darah belom? Hahaha. Bercanda, cuma kiasan kok.

Pun juga, ketika abis sidang, ketika semua orang dapat ucapan selamat, eh gue malah disuruh sabar karena "kelulusannya ditunda sampai seluruh nilai mata kuliah keluar dan husna dinyatakan lulus dari seluruh mata kuliah yang lain."

Kamu tau rasanya? Sidang jam 8 pagi kemudian mendapatkan pengumuman kelulusan mu ditunda pada jam 4 sore hanya karena nilai belum keluar. Seketika itu juga saya nyanyi,

"ku ingin marah, melampiaskan, tapi ku hanyalah sendiri disini, ingin kutujukan pada siapa saja yang ada, bahwa hatiku kecewa ~~~"

Yes, gue kecewa banget. Mau marah bahkan, tapi gatau harus nyalahin siapa. Pun juga gue tau gue gak salah toh gada aturan tertulis yang mengatakan kalo mau sidang seluruh nilai harus udah keluar -_-
Pun juga ketika kemarahan dan kekecewaan sudah keluar gue dengan sombong nya bilang, "ampun deh, nilai yang belom keluar juga udah pasti nilainya A kok." dan iya bener, besoknya keluar nilai gue A kok. Beres kan? Tapi lagi lagi Allah itu ya mau memberi kenangan gitu buat gue. Dan akhirnya hampir setiap hari, ketika ada orang yang tau drama kelulusan sidang gue, setiap ketemu selalu bilang, "sabar ya naaa"

Hahahha seminggu kali ya gue disuruh sabar sampe akhirnya ada sidang kloter kedua, gue juga disuruh dateng buat sekedar nerima pengumpulan lulus hahhaha.

Ah iya ada yang kelewat, ba'da pengumuman kelulusan gue ditunda, dosen penguji dan dosen pembimbing semua nelfonin gue dan ngechat gue duluan sambil nyuruh sabar. Hehehe. Dan semua telfon gada yang ke angkat karena gue sedang menenangkan diri dari kemarahan dan kekecewaan.

Setelah tenang, yaudah lah ya gapapa toh yang penting wisuda masih bulan maret kok :))

Belom lagi ketika sedang skripsi dan pkm, gue harus berangkat ke Entikong dalam rangka salah satu program dari beasiswa yang gue dapatkan. Ketika orang orang ngerjain skripsi enam bulan, gue ngerjain nya berkurang satu bulan bro hahahha.

Selama di Entikong hampir gapernah nyentuh skripsi dan ngubungin dosen. Lupa sama drama drama kampus karena punya drama sendiri di Entikong. Sampe akhirnya temen gue yang juga sedang skripsian punya drama lebih hebat karena harus pulang ke surabaya demi skripsi yang harus dijelaskan.

Dan ba'da pulang dari Entikong, beberapa minggu kemudian dia cerita "na gue fix lulus semester depan." gue tau si doi amanahnya ma syaa Allah luar biasa tapi tanpa ada kekecewaan dia tunjukkan itu lagi lagi menjadi pembelajaran buat gue. Iya banget, coba kalo gue yang diposisi dia, mungkin gue akan kesel lagi hahaha.

Yaudah ~
Masih banyak potongan potongan drama di hidup gue terutama tentang menjadi sarjana ini yang pelan pelan akan gue ceritakan.

Btw, sudah sebulan jadi sarjana pendidikan apakah ada yang berubah dari hidup gue?

Entahlah, tapi pr besarnya adalah pendidikan Indonesia menanti untuk diperbaiki.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar