Rabu, 18 April 2018

"Kamu pernah jatuh cinta?"

Katanya pada suatu kesempatan. Aku berfikir, berulang, berfikir lagi lebih keras, bahkan ratusan kali lebih keras. Sampai akhirnya aku berhenti pada dua huruf yang berhasil ku rangkai,

"ya."

"berapa kali?"

Aku kembali berfikir, sekali, dua kali, sepuluh, seratus? Sebanyak mungkin. Aku tidak pernah menghitung seberapa banyak aku jatuh cinta atau hanya sekedar jatuh pada sebuah tatapan mata.

"kau bisa lihat dari tulisan tulisan yang ku terbitkan. Seberapa banyak ia berbicara tentang cinta, maka sebanyak itulah aku jatuh cinta."

"tulisan mu selalu tentang rasa, tentang perasaan, tentang mencinta dan dicinta."

"tentu saja.
Aku jatuh cinta setiap hari. Jika tidak pada orang lain, maka pada diriku sendiri. Jika tidak pada manusia, maka pada pencipta manusia. Sesederhana itu."

"kamu jatuh cinta setiap hari?"

"ya, cinta membuat hidupku berwarna, membuatku bahagia dan membuatku lebih peka. Aku bisa jatuh cinta setiap hari dengan kebaikan kebaikan manusia, aku bisa jatuh cinta pada ketidaksengajaan episode rahasia yang diciptakan pencipta manusia."

"kamu pernah patah hati?"

"pernah. Tentu saja."

"kapan?"

"ketika kebaikan manusia tidak berbalas, ketika setiap cinta tidak terjawab, ketika setiap rasa hanya bisa disembunyikan. Aku bisa benar benar patah hati pada ketidaktahuan."

"lalu kamu menuliskan nya?"

"iya, kadang, tidak selalu. Banyak yang tidak ku terbitkan. Biar aku saja yang merasakan patahnya hati itu, kamu tidak usah."

"kenapa? Mungkin yang kamu rasa sama seperti yang orang lain rasakan. Bukankah bagian terpenting dari sakit hati adalah adanya orang lain yang juga memahami perasaan kita? Mengetahui bahwa tidak hanya kita yang sendirian sakit hati?"

"tidak, tentu saja tidak. Kebahagiaan boleh dibagikan tapi rasa sakit harus disembunyikan baik baik. Justru semakin menyakitkan ketika semua orang tahu kita sedang sakit hati tapi tidak ada satu pun yang mampu menyembuhkan. Lebih baik diam diam saja, pura pura baik, berakting bahagia sampai nanti waktu menyembuhkan nya."

....

Kamu hanya tidak tau a yang tidak terlihat seringkali lebih besar, lebih kuat dan lebih banyak lagi dibandingkan yang terlihat dengan jelas.

Aku bisa menuliskan tentang bahagianya jatuh cinta, tapi kamu tidak tau bahwa perasaan ketika aku jauh cinta itu jauh lebih Bahagia dibandingkan apa yang aku tuliskan.

Dan, tidak usah bicara tentang rasa sakit. Kamu tidak akan paham.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar