Senin, 07 Oktober 2013

First Love

Bahkan setelah hampir enam tahun, perasaan ini masih ada.
Cinta pertama memang bisa dibilang sebagai cinta yang tidak akan pernah dilupakan.
Saat memikirkan cinta pertama, hanya ada satu hal yang ada dipikiran setiap orang, dia.
Dia yang pertama kali membuat jantung ini berdebar,
Dia yang pertama kali membuat diri ini berkeringat dingin.
Dia yang pertama kali membuat semuanya jadi begitu berwarna.
Bahkan cinta pertama juga lah yang pertama kali mengajarkan arti dari patah hati dan seperti apa rasanya.

Gadis itu duduk di depan laptopnya, memainkan lagu First Love dari Nikka Costa dan mulai mengingat kembali tentang cinta pertama. Sebuah kisah cinta yang tidak akan pernah dimulai tapi sudah berakhir dengan jelas.

Bayangan enam tahun lalu itu kembali terputar seperti rangkaian film, sebuah kisah cinta anak sekolah, anak baru gede. Sebuah kisah cinta yang berubah menjadi Cinta Monyet. Tapi gadis itu lebih suka menyebut kisah itu sebagai kisah Cinta Pertama.

Koridor sekolah, hujan deras, dan bass merah itu seakan menjadi saksi bisu bagaimana kisah cinta pertama itu dimulai.
Seharusnya hari itu semua murid murid di sekolah sedang loncat loncatan di lapangan menikmati kompetisi band, tapi ternyata hujan deras mengguyur daerah itu. Acara pun dipindah ke sebuah koridor sekolah, di depan Lab IPA lebih tepatnya.
Gadis itu duduk bersama teman teman sekelasnya di koridor tepat di belakang ring basket di depan radio sekolah.
Seragam putih biru itu basah semua walaupun ia sudah berusaha keras agar tidak terciprat air, tapi rupanya duduk di koridor sekolah merupakan pilihan yang salah untuk berlindung dari hujan.
Gadis itu menanyakan ke teman temannya kenapa ia harus melihat penampilan band yang tidak jelas. Kenapa ia harus melihat penampilan band dari kakak kelasnya yang sudah jelas tiap hari ia lihat? Kenapa harus begitu? Tapi salah seorang temannya menyuruh gadis itu agar melihat seseorang yang memainkan bass merah, berkaca mata, dan berjaket hitam.
Entah perasaan apa yang hadir dihati gadis itu, tapi sepertinya ia menyukai kakak kelasnya itu.

Semenjak hari itu, ia mulai mencari informasi tentang kakak kelas itu. Semua hal kecil yang ia temukan tentangnya membuah gadis itu bahagia. Hal itu lah yang ia lakukan selama enam bulan berturut turut.

Menyukai kakak kelas saat itu memang sebuah hal yang wajar, bahkan jika kau tidak menyukai seorangpun itu dianggap tidak wajar.
Tapi saat kakak kelas itu mulai lulus, harusnya ada sebuah kejelasan dari hubungan cinta sepihak itu. Entah berakhir bahagia atau tidak berakhir bahagia.

Sebenarnya, gadis itu juga ingin mencari tau bagaimana akhir dari kisah cinta pertamanya, tapi ternyata ia salah menyukai orang. Saat semua teman temannya menceritakan kakak kelas yang ia sukai dengan bahagia, memberitahukan perkembangan hubungan mereka, memberitahukan bahwa mereka sudah jadi kakak adik, gadis itu hanya bisa memandang iri. Kenapa ia bisa menyukai orang yang jutek, cuek dan menyebalkan?
Saat kakak kelas yang teman temannya sukai itu mulai memberitahukan bahwa cinta sepihak mereka harus diakhiri, gadis itu hanya bisa berharap bisa memberi tahu perasaannya.
Saat teman temannya dengan sedih sekaligus senang membuat keputusan untuk berhenti mengejar cinta sepihak mereka, gadis itu hanya berharap tau apa yang harus dia lakukan selanjutnya. Berhenti atau terus bermimpi.

Cinta pertama gadis itu mungkin tidak pernah tau kalau dia adalah cinta pertamanya.
Cinta pertama gadis itu mungkin tidak tau bahwa gadis itu tau lebih banyak tentangnya daripada orang orang disekitarnya.
Cinta pertama gadis itu mungkin tidak pernah tau kalau dia harusnya memberi tau gadis itu untuk berhenti bermimpi.

Bahkan setelah hampir enam tahun, perasaan itu masih ada.
Sebuah buku yang bertuliskan tentang cinta pertamanya itu masih ada.
Sebuah keinginan besar untuk memberitahukan perasaan ke cinta pertamanya itu masih ada.
Setidaknya gadis itu ingin mmeberitahukan bahwa cinta pertamanya itu telah begitu banyak memberikannya pelajaran walaupun ia tidak melakukan apa apa.

Ah, cinta pertama.
Setidaknya ia ingin tau bagaimana rasanya berbicara dengan cinta pertama.
Wish that I could show him what I’m feelin’

‘cause I’m feelin’ my first love.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar