Sabtu, 16 Januari 2016

Sepatu Dahlan - Krisna Pabichara

Sepatu Dahlan - Krisna Pabichara

Novel lain yang baru saja saya selesai baca ini bener bener menginspirasi.

Kamu pernah merasakan menginginkan sesuatu dengan sangat?

Bahkan bertahun tahun mengidamkannya lalu yang kamu dapatkan hanya sebuah ucapan,
"Nanti ibu belikan ya nak.."

Bahkan sampai ibu kembali ke haribaan ilahi, hal yang kamu inginkan pun belum juga terpenuhi. Sedangkan bapak, hanya dapat tersenyum menahan perih. Tak dapat memenuhi keinginanmu sekaligus sedih tak lagi hidup bersama pasangan.

Iya, ini kisah Dahlan Iskan, Menteri BUMN Indonesia. Semakin hari, saya semakin meyakini bahwa orang besar justru lahir dari rasa sakit. Orang besar adalah mereka yang mampu bangkit dari keterpurukan. Orang besar adalah mereka yang berani bermimpi lalu bergegas untuk mewujudkannya.

Mimpi Dahlan waktu kecil sangat sederhana. Sebuah sepatu dan sebuah sepeda. Alasannya pun sungguh mulia. Bukan karena ingin pamer atau kebut kebutan di jalan. Karena Dahlan sendiri berasal dari keluarga yang berteman lapar. Tapi, Dahlan ingin cepat sampai sekolah dengan sepeda. Dahlan ingin memakai sepatu agar kaki tak lecet saat harus berangkat sekolah.

Berlatar tahun 60an dengan segala konflik politik Indonesia, Krisna Pabichara menceritakan kehidupan Dahlan Iskan dengan bumbu bumbu fiktif yang tak jarang mengharu biru.

Novel ini menceritakan tentang perjuangan, pengorbanan dan segudang bukti bahwa sabar tak memiliki ujung, sabar tak ada batasnya, sabar adalah sebuah pelajaran yang ujiannya seumur hidup.

Menginspirasi. Saat kamu punya sejuta mimpi, maka raihlah. Bangun, bergerak dan wujudkan. Tak peduli sesederhana mimpimu itu - seperti punya sepatu - bangunlah dan wujudkanlah.

Dahlan Iskan sudah membuktikan. Sepatu yang saat itu harganya lebih mahal dari sepeda, lebih mahal dari tiga ekor domba, tetap saja bisa dipenuhi. Seperti itu.

Dan kamu tau, saat sudah bertekat, maka gantungkanlah mimpimu dilangit. Raihlah dengan doa. Karena hanya doa doamu yang mampu menyentuhnya. Hanya doa yang mampu menggerakkan hati Sang Pencipta untuk tersenyum dan berkata "Kun!"

Dahlan sudah membuktikan, doa dan ikhtiar lalu tawakal akan membuat ia mendapatkan mimpinya itu, sepatu dan sepeda. Bahkan ia bisa memberikan sepeda untuk kakaknya dan sepatu untuk adiknya. Padahal, Dahlan sehari hari selalu berteman lapar, dan tertidur bersama rintihan menahan perih perut.

Sepatu Dahlan.
Walaupun saya belum menonton filmnya *seringkali film kurang semenyenangkan novelnya* saya dapat merasakan suasana pedesaan, sungai, sawah, tebu dan hal hal lainnya yang diceritakan oleh Krisna Pabichara.

Teruntuk kamu yang senang bermimpi, luangkan waktu untuk membaca novel ini. Lalu bergegaslah meraihnya. Seperti Dahlan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar