Senin, 03 Juni 2019

Menyejukkan sekali, betapa hati yang lemah tentu saja membutuhkan berbagai penguatan. Tentang kita yang merasa bergelimang dosa, memiliki banyak kesalahan, bahkan kekhawatiran tentang usaha menjadi baik yang ternyata masih belum cukup menghapuskan dosa dosa. 

Kita merasa buruk, tak pantas mendapatkan yang baik. Kita terlambat berproses, tertinggal jauh dari mereka yang telah baik dari awal. Kita tertinggal, terlalu mustahil untuk mengejar. Kita pesimis, lalu bersedih. 

Bagian terbaiknya, bukankah Sang Pencipta menyukai orang orang yang bertaubat? 

Berbekal hal tersebut, kita berjuang untuk selalu memperbaharui taubat. Memperbanyak istighfar. Berusaha sebisa mungkin meninggalkan dosa dosa. 

Tersadarlah kita bahwa mengejar mereka yang sudah baik dari awal terasa sulit, namun bukan berarti tak bisa. 

Tapi kemudian kita memilih untuk bersaing dengan cara yang lain. Daripada berlomba lomba memperbanyak pahala, amalan, dan kebaikan lainnya, kita memilih untuk berlomba dalam perbanyak istighfar. 

Sadarlah kita dengan sangat bahwa seseorang yang secara jelas memiliki dosa tak mungkin selevel apalagi menang dibandingkan mereka yang sudah baik dari awal. 

Perasaan rendah diri dan rendah hati ini semoga berujung tawadhu agar Allah ridho atas apa yang kita lakukan, terutama istighfar kita, semoga Allah menerimanya. 

Dalam hati, disela sela istighfar, kita menginginkan mereka yang baik. Namun dosa dosa yang teringat kembali menyadarkan tentang seberapa pantas kita bersama dia yang sudah baik. Terutama apakah dia yang sudah baik benar-benar siap menerima kita yang memiliki dosa? 

Tapi berbekal khusnudzon, percaya bahwa yang berjuang menjadi baik akan diberikan sesuatu yang baik, maka semangat kita hadir lagi. 

Jika tidak menemukan yang baik, mudah mudahan kita ditemukan oleh mereka yang sudah baik.

Jika ditemukan oleh mereka yang sudah baik tak berakhir dengan sesuatu yang kita inginkan, semoga setidaknya kehadiran orang yang sudah baik itu berbuah semangat, motivasi dan inspirasi agar kita tetap berjuang menjadi baik. 

Setidaknya sampai hari ini, kita bisa mengatakan terimakasih pada orang orang yang sudah baik dan "sempat mampir" dalam hidup kita. 

Karena kehadirannya mampu membuat keinginan untuk menjadi baik semakin tinggi. Bukankah perbekalan untuk pulang menujuNya sangat memerlukan semangat tinggi untuk menjadi baik? 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar