Rabu, 02 Mei 2018

Kalau bukan dia memang kenapa?

Kedekatan kalian selama ini, canda tawa yang diam diam kalian lakukan, sapaan sapaan singkat hanya untuk sekedar melepas rasa penasaran atas dia-sedang-apa atau bagaimana-hidupnya, tidak lantas membuat kalian diharuskan untuk bersama.

Kalian hanya menyukai waktu ketika kalian sedang berbicara. Waktu kalian saling bertukar pikiran. Waktu kalian saling bercanda canda tidak penting. Kalian hanya menyukai waktunya. Kalian menyukai momen tersebut. Belum tentu orangnya.

Memang, tidak semua hal bisa dilakukan dengan semua orang. Dan kamu telah menemukan bahwa semua hal bisa dilakukan dengannya. Hal itu kemudian membuat kamu nyaman. Lalu memutuskan untuk menetap. Menetap pada setiap kenyamanan kenyamanan semu. Padahal kamu hanya belum melihat orang lain juga bisa kamu ajak melakukan semua hal bersama.

Kamu menutup diri dan menjadikannya satu satunya. Padahal, kamu juga tau bahwa dia belum tentu orangnya. Yang akan menemanimu sampai nanti waktunya berakhir bagimu di dunia. Tapi kamu dengan yakinnya menjadikan dia satu-satunya.

Karena kamu nyaman kemudian kamu mengabaikan hal hal yang nenjadi batasan. Mungkin memang kamu tidak menyampaikan perasaan mu kepadanya. Kamu menyembunyikannya dengan rapi sempurna. Lalu menyampaikan lewat doa doa agar suatu hari nanti dia cukup peka untuk menyadarinya dan semua berakhir sesuai rencana. Rencanamu tentu saja.

Tapi ini belum waktunya.
Dia belum tentu orangnya.
Dan kalian belum tentu bersama selamanya.

Sebelum terlalu jauh lagi, sebelum hatimu benar-benar kau tutup untuk yang lain, sebelum kamu benar-benar terlena pada khayalanmu sendiri. Aku beri tau sesuatu.

"kamu boleh saja dekat dengannya, saling bercerita, memberi semangat, menguatkan atau sekedar bercanda canda receh. Boleh saja. Tapi ada batasnya. Tidak semua hal harus kamu lakukan dengannya. Dan tidak semua hal harus berhubungan dengannya. Tidak usah menghubung-hubungkan sesuatu, itu bukan kebetulan, hanya Allah mengaturnya begitu. Tidak ada tanda tanda yang bermaksud membuat bapermu itu semakin dalam. Tidak usah berharap banyak, dan tidak usah berharap sama sekali. Kalian belum tentu bersama. Jangan jadikan dia sebagai pelabuhan terakhir karena dia tidak memberikan apapun sebagai kepastian. Tidak juga menunjukkan tanda tanda bahwa kalian memiliki perasaan yang sama. Itu hanya imajinasimu. Maka, sudahi sekarang. Jadi teman secukupnya, bicara seperlunya, akhiri yang tidak perlu sesegeranya. Jangan tunggu nanti sebelum lukamu semakin dalam."

Kataku pada hati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar