Jumat, 10 April 2020

Terima kasih telah menemukan, 
Terima kasih telah memilih,
Terima kasih telah memutuskan.

Kita pernah saling berdiam di bawah hujan yang panjang. Tak ada kata, tak ada suara, kita hanya diam sambil melihat berbagai kendaraan yang lalu lalang.

Kita tak bersuara meski orang dikiri kanan saling bertegur sapa. Kita hanya diam, namun di kepalaku penuh pikiran apakah harus diam dan tak ada suara sama sekali? Sedang aku tau kamu tak mungkin sekali kali mengeluarkan suara mengajak ku bicara duluan.

Kita hanya diam, melirik pun tidak, apalagi saling tersenyum. Kita hanya sibuk berdiam, berusaha agar pikiran masing-masing tak terbaca, agar tak satupun yang tau betapa gemuruh di dada tak lagi bisa diajak kerjasama.

Beruntung hujan deras berbicara banyak sampai tak terdengar teriakan panik dalam hati yang tak suka kekakuan.

Ah lucu sekali.
Bahkan lima tahun kemudian kita masih saling diam, tak banyak bicara walaupun ada yang ingin disampaikan.

Kita hanya saling diam sampai akhirnya kamu paham bahwa diamku adalah sebuah jawaban.

Hingga akhirnya kita kembali diam dan hujan diluar semakin deras. Tapi kita hanya diam lalu sesekali terlihat senyuman di kaca mobil yang memantulkan gambaran wajahmu juga diriku.

Kita masih diam, namun sekarang kita sudah mulai tersenyum.

Terimakasih sudah memilih, bukankah setelah memilih langkah selanjutnya adalah bertanggung jawab atas pilihan? 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar