Senin, 06 April 2020

what if we didn't survive

100 tahun lalu 50 juta orang yang meninggal.
Indonesia, katanya mencapai 1,5 juta.
Dengan masa terjadinya kurang lebih selama 2 tahun.

What if, kita bukan termasuk mereka yang survived?
Kita terkena virus, dirawat, meninggal, dikubur dengan protokoler yang luar biasa ribet. 

Gimana?

Rather than dreaming about what my marriage will be, I'm more often to imagine how will I die and what will happen to me and my funeral. Is there anyone crying?

Salah satu yang paling dikhawatirkan dari virus sekarang adalah bagaimana nanti kita meninggal. Bukankah menyedihkan tidak disholatkan? Tidak dimandikan dan tidak dikafankan? Tapi juga terlalu egois jika ingin diperlakukan sama seperti manusia yang tidak sakit lainnya.

Bagaimana?


Tidak ada komentar:

Posting Komentar