Selasa, 04 Agustus 2015

Tak Harus pada Laut Namun Harus

Akhirnya saya bisa nulis lagi, entah, berada di lingkungan yang kontras dengan kehidupan sebelumnya, membuat saya banyak bertanya dan berfikir. Apa yang ingin Allah sampaikan setelah sebelumnya hidup saya damai dengan lingkungan selaras, dan sekarang ada di lingkungan yang sangat kontras.

Belajar membaca kehidupan, rahasia rahasia yang tak terungkap menghasilkan berbagai tafsir. Saya pikir hidup semua orang indah dan lancar seperti air, walau kadang ada bebatuan. Namun ternyata tidak. Kadang air itu sengaja dihentikan atau terkurung dalam bejana hingga akhirnya dia berhenti mengalir. Atau mungkin ada air yang coba melawan kodratnya. Mestinya ia patuh kepada aturan alam, bahwa hanya laut lah tempat dia bermuara. Namun, dengan keegoisan dan sifat yang jauh dari kepercayaan pada semesta, ia berjuang keras melawan arus. Hingga akhirnya sebuah wadah mempersatukannya. Di wadah kecil itu mereka bersatu dan mencoba membuat aliran baru. Dan tidak cukup itu saja, dia mulai memasuki aliran air pada umumnya dan mengajak air air yang pasrah untuk melawan arus.

Entahlah.

Memasuki dunia perairan dengan arusnya masing masing membuat pertanyaan tak habis. Pun tekat untuk membuat air air kembali pada kodratnya tak boleh habis. Semangat harus diperbarui. Walau segudang tanda tanya hadir, pastikan ada pertolongan dari langit. Dari singgasanaNya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar