Selasa, 07 Juni 2016

2. Dua

2.

Tak selalu satu yang dinantikan. Sesekali kita menunggu datangnya yang kedua, kesempatan contohnya. Saat yang satu terabaikan, maka yang kedua pun dinantikan.

Hari ini, Ramadhan terlihat seperti kesempatan kedua yang datang setiap tahun. Dengan doa semoga bisa lebih baik dari tahun lalu, Allah berikan kesempatan kedua untuk bertemu ramadhan lagi. Terlupa bahwa usia yang sudah menginjak puluhan berarti Allah telah berikan puluhan kali kesempatan bertemu ramadhan.

Hari ini, seorang teman bercerita.
"Ka, gue harus bisa lebih baik dari ramadhan taun lalu. Gue harus bisa khatam. Tarawih gue harus bener. Puasa gue harus 30."

Seperti ucapan adik yang dilaporkan dengan semangat ke kakak. Sambil tersenyum, saya hanya berkatam "bagus. Lu harus semangat terus. Pahala ramadhan banyak loh. Sayang kalo disia siain."

Dia mengaamiinkan lalu kami sibuk dengan aktivitas masing masing.

Kesempatan keduamu datang.
Kesempatan keduaku datang.
Kesempatan bertemu ramadhan hadir lagi.

Mungkin dulu kita, masih tenggelam dilumpur kejahiliyahan. Abai terhadap kesempatan 'bersih bersih' saat ramadhan datang.

Lalu hari ini, saat kesempatan kedua hadir, saat kesempatan keduamu tentang apapun itu telah tiba. Maka cukup. Berhentilah. Jangan mengharapkan datangnya kesempatan ketiga. Atau jangan menantikan datangnya kesempatan kedua untuk kesekian kalinya.

Sudah hari kedua ramadhan.
Sudah hari kedua Allah berikan kesempatan.
Sudah berapa juz tilawah?
Sudah berapa rakaat sunnah didirikan?
Sudah berapa ribu sedekah tersalurkan?

Semoga tetap menjadi baik.
Selalu menjadi baik.
Siap berjuang lebih baik.

#DuaRamadhan
#30HariMenulis
#HusnaPunyaCerita

Tidak ada komentar:

Posting Komentar