Minggu, 26 Juni 2016

20. dua puluh

Langit punya 1000 cara untuk menyatukan, sama seperti ia punya 1000 cara untuk memisahkan. Namun, inti dari kisahnya bukan bersatu atau berpisah. Tapi berdoa. Karena doa-doa yang sering kali diucapkan "semoga diberikan yang terbaik" seringkali berujung kepada air mata manusia. Entah itu bahagia atau sedih. Padahal lagi lagi, Langit hanya mengabulkan doa kita.

Seringnya, kita menanti sekian lama agar doa kita dikabulkan. Bahkan suatu hari nanti sampai kelelahan melangitkan doa. Padahal, belom dikabulkannya doa-doa adalah tanda Dia sedang mengabulkan doa mu. Diberikannya sesuai waktu yang terbaik. Atau ditangguhkan sampai saat terbaik tiba.

Ketika doamu melangit tanpa henti, sholat malam mu berlanjut tanpa putus, dzikirmu setiap saat tanpa istirahat, tetap saja. Dia tak harus mengabulkan doamu. Dia lebih tau skenario terbaik sedangkan kamu tidak. Ah, makanya tetap berkhusnudzon sekalipun itu kepada Yang Mahamenentukan tidaklah mudah.

Lalu yang perlu kita siapkan saat doa doa sudah melangit adalah hati. Siapkan hati yang bertanggung jawab atas doa yang dikabulkan atau siapkan hati yang selapang samudra agar tak kecewa ketika ketetapannya tak sesuai harapan nafsu manusia.

#ngomongdepankaca
#beresinhati
#siapindiri
#masih30harimenulis

Tidak ada komentar:

Posting Komentar