Kamis, 30 Juni 2016

24. dua empat

Hal yang menyakitkan nomor satu adalah menunggu, yang kedua mengetahui kamu telah bersama yang lain, yang ketiga dilupakan.

Menunggu memang tidak pernah sederhana. Apalagi menunggu dalam ketidakpastian. Jika menunggu yang pasti datang saja melelahkan lalu bagaimana rasanya menunggu yang belum pasti? Namun diluar permasalahan tunggu menunggu, semua kembali pada si pelaku. Mau menunggu atau tidak itu hak penuh si pelaku. Orang yang meninta untuk ditunggu tidak sekalipun berhak memaksa. Oleh karenanya, jika kamu masih menunggu dalam ketersiksaan, maka itu keputusanmu. Kamu bisa saja memutuskan untuk pergi lalu mengabaikan perintah tunggu dan melanjutkan hidup atau memulai hidup yang baru. Bebas kan?

Untuk hal menyakitkan nomer dua dan tiga, saya kebingungan untuk menaruh yang mana duluan. Karena kadang meski pun dia telah bersama yang lain, selama kamu masih diingatannya, rasanyaaaa walaupun menyakitan setidaknya kamu tidak dilupakan. Karena menurut saya lagi, dilupakan adalah hal yang paling menyakitkan. Mestinya ingatan itu ada untuk dikenang. Lalu ketika melupakan menjadi pilihan, rasanya hmmm. Bagaimana dilupakan?

#Dulu rasanya baik baik saja melihat kamu bersama yang lain, karena aku tau, yang ada dihatimu tetap diriku. Namun bertahun tahun kemudian, setelah kita mengabaikan semua rasa, aku justru kembali ke kamu. Yang membagikan kenangan bersama yang lain. Dan hari ini rasanya lebih menyakitkan. Karena entah bagaimana, aku merasa kamu telah melupakanku - dari hatimu dan pikiranmu#

Semacem itu.
Tapi sekali kali jangan merasakan hal yang berhubungan dengan menyakitkan hati. Its just hurt so much, right? Keep your heart away from people who wanna hurt. Dont let anybody get close. Only you who can break your heart and also only you who can fix it. Remember?


*abis baca novel hujan nya tere liye.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar